Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sindrom Sjogren general_alomedika 2023-11-13T10:00:48+07:00 2023-11-13T10:00:48+07:00
Sindrom Sjogren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sindrom Sjogren

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi sindrom Sjogren berhubungan erat dengan pembentukan lesi focal lymphocytic sialadenitis (FLS). FLS adalah lesi yang terbentuk di kelenjar eksokrin. Pembentukan FLS terjadi akibat serangan limfosit dan berbagai sebukan sel radang lain yang menginfiltrasi jaringan kelenjar eksokrin di sekitar pembuluh darah dan duktus ekskretorius. Seiring perjalanan penyakit, maka lesi akan berkonfluensi.

Proses infiltrasi yang terjadi pada pembentukan FLS akan menyebabkan kelenjar eksokrin mengalami gangguan fungsi, dimana umumnya gejala yang paling mudah terlihat adalah berkurangnya produksi air mata kelenjar lakrimal dan penurunan produksi saliva oleh kelenjar liur. Lebih lanjut, kelenjar eksokrin di seluruh bagian tubuh lain juga akan terpengaruh dan bermanifestasi sebagai kulit kering ataupun kekeringan pada area vagina dan tracheobronchial.[7]

Sindrom Sjogren dan Infeksi Virus

Pembentukan lesi fokal pada sindrom Sjogren diyakini dipicu oleh infeksi virus, contohnya virus hepatitis C (HCV), human immunodeficiency virus (HIV), virus Epstein–Barr (EBV), cytomegalovirus (CMV), coxsackievirus, dan human T-lymphotropic virus-1 (HTLV-1) yang bersifat persisten pada kelenjar saliva. Hal ini diyakini terutama pada orang-orang yang rentan mengalami sindrom Sjogren, yaitu individu karier gen isotip HLA-DR dan HLA-DQ.[4]

Sindrom Sjogren dan Limfoma Non-Hodgkin

Selain gangguan kelenjar eksokrin, penumpukan kompleks imun di kulit, sendi, dan organ tubuh lain akan menyebabkan terjadinya vaskulitis sistemik. Pada proses yang berlangsung kronik, infiltrasi sel radang ini dapat berlanjut dan bertransformasi menjadi lesi maligna. Sel limfosit B normal akan berubah dan berakhir dengan limfoma non-Hodgkin.[4,7]

Referensi

4. Vitali C, Minniti A, Pignataro F, Maglione W, Del Papa N. Management of Sjögren's Syndrome: Present Issues and Future Perspectives. Front Med (Lausanne). 2021;8:676885. Published 2021 Jun 7. doi:10.3389/fmed.2021.676885
7. Carsons SE, Patel BC. Sjogren Syndrome. 2023. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431049/

Pendahuluan Sindrom Sjogren
Etiologi Sindrom Sjogren
Diskusi Terbaru
dr.Dwi Putri Nurulliza
Dibalas 15 jam yang lalu
Tatalaksana PPOK Mengancam Nyawa - ALOPALOOZA Paru-paru
Oleh: dr.Dwi Putri Nurulliza
1 Balasan
Pasien laki-laki 49 tahun dibawa keluarga ke IGD dengan sesak nafas meningkat sejak 1 hari SMRS. Sesak menciut, sesak meningkat dengan aktivitas, sesak tidak...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 jam yang lalu
Tata laksana lanjutan pneumothorax ec TB paru - ALOPALOOZA Paru-paru
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Pasien laki-laki 53 tahun mengeluh sesak napas yang memburuk sejak 2 minggu lalu. Sesak sudah dirasakan sejak 8 bulan lalu, dan sesak semakin memberat jika...
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 16 jam yang lalu
Nyeri dada pada pasien dengan Ca Paru - ALOPALOOZA Paru-paru
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
2 Balasan
Pasien wanita 25 tahun mengeluhkan nyeri pada dada kanan yang meningkat sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri sudah dirasakan sejak 1 tahun ini....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.