Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Sjogren general_alomedika 2023-11-13T10:01:42+07:00 2023-11-13T10:01:42+07:00
Sindrom Sjogren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Sjogren

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan yang perlu diketahui pasien dengan sindrom Sjogren terutama untuk menghindari segala hal yang dapat memperberat keluhan, contohnya pemakaian obat-obatan yang dapat menurunkan produksi kelenjar eksokrin. Pasien juga perlu diedukasi mengenai pentingnya menjaga kondisi kebersihan oral dengan pemberian fluoride serta dukungan berhenti merokok.

Edukasi

Edukasi yang penting untuk diberikan bagi pasien sindrom Sjogren antara lain terkait penggunaan pembersih mulut mengandung fluoride secara teratur. Kondisi hiposaliva akan meningkatkan risiko karies dan stomatitis rekuren, namun risiko ini dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan mulut secara rutin. Pasien juga perlu menghindari produk mengandung sukrosa, minuman berkarbonasi, jus, kopi dan alkohol karena dapat meningkatkan  risiko  karies.[5,13]

Selain  itu, sampaikan pada pasien bahwa hidrasi yang cukup merupakan salah satu cara  efektif dalam mencegah kekeringan mulut dan tidak membutuhkan biaya besar. Meminum air dalam jumlah sedikit secara berkala dilaporkan sebagai metode efektif untuk tatalaksana xerostomia.

Pasien juga harus dapat mengenali dan menghindari obat yang dapat memperparah manifestasi klinis. Obat-obatan yang perlu dihindari atau digunakan secara hati-hati antara lain golongan antikolinergik seperti ipratropium dan scopolamine; antihistamin seperti fexofenadine dan loratadine; diuretik seperti furosemide; serta antidepresan trisiklik seperti amitriptyline.

Peningkatan antibodi pada sindrom Sjogren telah dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung bawaan. Sarankan pasien untuk menggunakan kontrasepsi atau melakukan konseling sebelum memulai program hamil.[5]

Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan yang dapat dianjurkan bagi pasien sindrom Sjogren adalah anjuran untuk mengunjungi dokter gigi secara rutin. Pasien yang merokok juga dianjurkan untuk menjalani program berhenti merokok.

Karena penggunaan imunosupresan pada sindrom Sjogren dapat meningkatkan risiko infeksi, pasien sebaiknya disarankan untuk melakukan imunisasi seoptimal mungkin sebelum tata laksana dimuai. Apabila terapi imunosupresan sudah dimulai, ingatkan pasien untuk berhati-hati untuk tidak melakukan vaksinasi dahulu.

Pasien perlu diedukasi untuk berhenti merokok, karena merokok dapat mengeksaserbasi gejala mulut dan mata kering serta meningkatkan risiko komplikasi oral lain seperti karies gigi.[2,13]

Referensi

2. Del Papa N, Vitali C. Management of primary Sjögren's syndrome: recent developments and new classification criteria. Ther Adv Musculoskelet Dis. 2018;10(2):39-54. doi:10.1177/1759720X17746319
5. Respati RA, Budianti WK. Diagnosis dan Penatalaksanaan Paripurna Sindrom Sjögren. J Kdokt Meditek. 2021;27(2):147-156. http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/2034
13. Bolstad AI, Skarstein K. Epidemiology of Sjögren's Syndrome-from an Oral Perspective. Curr Oral Health Rep. 2016;3(4):328-336. doi:10.1007/s40496-016-0112-0

Prognosis Sindrom Sjogren
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 8 jam yang lalu
Berapa Poin Dokter? Cek Alomedika Point Dokter Sekarang dan Raih Hadiah Menarik!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter. Sudah cek berapa Alomedika Point yang Dokter kumpulkan sekarang?Yuk, cek sekarang juga di aplikasi Alomedika! Bisa jadi point dokter sudah cukup...
Anonymous
Dibalas kemarin, 09:45
Ruam tidak gatal tdk panas apakah tinea atau dermatitis numular? Bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO Dokter. Ruam sperti d gambar.. tidak gatal, tidak panas.. krg lebih sudh 2 mingguRiwayat minum obat ketokonazol tab 1x200mg slma 10 hr. Mikonazal salp.....
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 07:33
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG DERMATOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang DERMATOLOGI yang telah memposting kasus dermatologi menarik di minggu lalu. Pemenang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.