Efek Samping dan Interaksi Obat Serum Antidifteri
Efek samping serum antidifteri yang perlu diawasi adalah munculnya reaksi anafilaksis. Pemberian antihistamin sebelum tes sensitivitas serum antidifteri tidak direkomendasikan.
Efek Samping
Efek samping serum antidifteri yang perlu diwaspadai adalah reaksi anafilaksis. Reaksi ini dapat muncul pada siapapun, namun pasien dengan riwayat alergi terhadap serum hewan lain atau pasien yang memiliki riwayat urtikaria, asthma, dan rhinitis alergi, memiliki risiko yang lebih tinggi.
Reaksi alergi dapat muncul beberapa menit pasca pemberian serum antidifteri. Gejala yang muncul di antaranya gatal, kemerahan, urtikaria, angioedema, suara serak atau stridor, suara mengi, sesak napas, sianosis, takikardi, hipotensi, atau aritmia. Semakin dini gejala muncul biasanya reaksi yang terjadi semakin berat. Untuk mengantisipasi hal ini, tes sensitivitas harus selalu dilakukan.
Pasien yang diberikan serum antidifteri juga dapat mengalami demam. Umumnya demam timbul dalam waktu 20-60 menit pasca pemberian serum. Demam yang timbul biasanya bersifat ringan dan dapat diterapi dengan antipiretik dan kompres.[8]
Efek samping lain yang dapat ditemui adalah serum sickness. Kondisi ini ditandai dengan munculnya demam, ruam makulopapular, atau urtikaria derajat yang ringan. Kondisi yang lebih berat dapat menimbulkan arthrtitis, athralgia, limfadenopati, glomerulonefritis, sindrom Guillain-Barre, neuritis perifer, atau miokarditis. Gejala tersebut biasanya muncul 7-10 hari pasca pemberian. Pada pasien yang pernah mendapat serum dari hewan sebelumnya, onset gejala dapat muncul beberapa jam sampai 3 hari pasca pemberian. Serum sickness derajat ringan dapat menghilang sendiri dalam beberapa hari sampai 2 minggu. Namun, kondisi yang lebih berat membutuhkan penanganan yang lebih kompleks.[4,8]
Efek samping demam dan serum sickness merupakan efek samping yang tidak diperantarai oleh IgE, sehingga kemungkinan munculnya efek samping tersebut tidak dapat diprediksi melalui tes sensitivitas.[8]
Interaksi Obat
Penggunaan antihistamin sebelum pelaksanaan tes sensitivitas akan mempengaruhi hasil tes, sehingga tidak disarankan. Antibiotik dan imunisasi difteri toxoid tidak menghasilkan interaksi jika diberikan di ekstremitas yang berbeda.[1-5,8]