Farmakologi Serum Antidifteri
Farmakologi serum antidifteri adalah dengan menetralisir toksin difteri yang berada di luar sel.
Farmakodinamik
Serum antidifteri merupakan salah satu bentuk agen imunisasi pasif. Antitoksin ini didapatkan dari serum kuda yang hiperimun terhadap toksin difteri pada penderita penyakit difteri. Ketika antitoksin diberikan, antitoksin akan menetralisir toksin difteri yang berada di lokasi infeksi dan di sirkulasi. Antitoksin tidak dapat menetralisir toksin yang telah berikatan dengan jaringan, sehingga pemberiannya harus dilakukan secepat mungkin.[1-4]
Farmakokinetik
Serum antidifteri bekerja di luar sel
Absorpsi
Data terkait absorpsi serum antidifteri masih terbatas. Obat ini diberikan secara parenteral, subkutan, dan intramuskular. Serum ini bekerja menetralisir toksin yang ada di luar sel.[7]
Distribusi
Pada penelitian yang melibatkan 4 subjek yang dicurigai mengalami difteri dan mendapatkan serum antidifteri, didapatkan bahwa rerata konsentrasi puncak equine anti-diphtheria binding antibody pada satu jam pasca pemberian serum antidifteri adalah 19,48 U/mL (16,70 – 24,15) dan rerata konsentrasi puncak toxin neutralizing activity pada satu jam pasca pemberian serum antidifteri adalah 34,55 AU/mL (28,42–38,64).[7]
Metabolisme
Tidak ada data mengenai metabolisme serum antidifteri.[4]
Eliminasi
Waktu paruh serum antidifteri diperkirakan antara 48,9-209,6 jam.[7]