Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Serum Antidifteri general_alomedika 2022-06-07T12:54:36+07:00 2022-06-07T12:54:36+07:00
Serum Antidifteri
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Serum Antidifteri

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Farmakologi serum antidifteri adalah dengan menetralisir toksin difteri yang berada di luar sel.

Farmakodinamik

Serum antidifteri merupakan salah satu bentuk agen imunisasi pasif. Antitoksin ini didapatkan dari serum kuda yang hiperimun terhadap toksin difteri pada penderita penyakit difteri. Ketika antitoksin diberikan, antitoksin akan menetralisir toksin difteri yang berada di lokasi infeksi dan di sirkulasi. Antitoksin tidak dapat menetralisir toksin yang telah berikatan dengan jaringan, sehingga pemberiannya harus dilakukan secepat mungkin.[1-4]

Farmakokinetik

Serum antidifteri bekerja di luar sel

Absorpsi

Data terkait absorpsi serum antidifteri masih terbatas. Obat ini diberikan secara parenteral, subkutan, dan intramuskular. Serum ini bekerja menetralisir toksin yang ada di luar sel.[7]

Distribusi

Pada penelitian yang melibatkan 4 subjek yang dicurigai mengalami difteri dan mendapatkan serum antidifteri, didapatkan bahwa rerata konsentrasi puncak equine anti-diphtheria binding antibody pada satu jam pasca pemberian serum antidifteri adalah 19,48 U/mL (16,70 – 24,15) dan rerata konsentrasi puncak toxin neutralizing activity pada satu jam pasca pemberian serum antidifteri adalah 34,55 AU/mL (28,42–38,64).[7]

Metabolisme

Tidak ada data mengenai metabolisme serum antidifteri.[4]

Eliminasi

Waktu paruh serum antidifteri diperkirakan antara 48,9-209,6 jam.[7]

Referensi

1. Centers for Disease Control and Prevention. Chapter 7: diphtheria. 2019. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/dip.html
2. Betty L, Gahart RN, Adrienne R, Nazareno. Ortega MG. Gahart’s 2020 intravenous medications. 2020
3. McMillan J, Lee CK, Siberry GK, Dick JD, Carroll K. Harriet lane handbook of pediatric antimicrobial therapy. 2014
4. Public Health England. Immunoglobulin handbook: guidance on the use of diphtheria anti-toxin. 2018. https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/735374/18026_IMW025.04_immunoglobulin_handbood_diphtheria_update_AUG_2018_v2.pdf
7. Smith HL, Saia G, Lobikin M, Tiwari T, Cheng SC, Molrine DC. Characterization of serum anti-diphtheria antibody activity following administration of equine anti-toxin for suspected diphtheria. Hum Vaccin Immunother. 2017;13(11):2738–2741

Pendahuluan Serum Antidifteri
Formulasi Serum Antidifteri

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
13 September 2021
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...
dr. Alya Hananti
26 November 2019
Efek dari imunisasi tetanus dan difteri yang diberikan dengan selang waktu hanya 1 tahun
Oleh: dr. Alya Hananti
9 Balasan
Alo, Dok. Izin bertanya, saya mendapatkan user yg anaknya diberikan booster imunisasi tetanus dan difteri terlalu dekat, yaitu saat TK dan kelas 1 SD, jadi...
dr. Riko Saputra
10 Agustus 2019
Penanganan kontak erat difteri
Oleh: dr. Riko Saputra
4 Balasan
Alodokter, ijin bertanya jika kita menemui pasien difteri maka apa saja yang perlu kita minum sebagai profilaksis?? Apakah ckup dengan antibiotik seperti...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.