Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Serum Antidifteri general_alomedika 2022-06-07T12:55:09+07:00 2022-06-07T12:55:09+07:00
Serum Antidifteri
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Serum Antidifteri

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Indikasi serum antidifteri atau diphtheria antitoxin adalah sebagai obat lini pertama untuk tata laksana penyakit difteri. Serum antidifteri harus diberikan sesegera mungkin. Berdasarkan protokol dari WHO dan CDC, ada tiga kelompok yang perlu diberikan serum antidifteri:

  1. Kelompok pertama adalah semua kasus difteri atau kasus yang dicurigai difteri dan telah terkonfirmasi dengan laboratorium
  2. Kelompok kedua adalah kasus pasien dengan kecurigaan kuat ke arah difteri dan menunjukkan manifestasi klinis yang sesuai, namun belum memiliki hasil laboratorium. Kecurigaan ke arah difteri akan semakin meningkat jika pasien mengalami perburukan gejala, memiliki riwayat bepergian ke negara yang endemis difteri, terpapar dengan pelancong dari negara endemis, memiliki riwayat berkontak dengan dairy animal, tidak diberikan vaksin difteri, dan tidak ada diagnosis lain yang mungkin
  3. Pasien dengan lesi yang terisolasi di hidung, mata, kulit, atau lokasi lain yang dibuktikan dengan penemuan Corynebacterium diphtheriae dan menunjukkan gejala sistemik (demam, takikardia, atau kelemahan)

Pasien dengan difteri kulit yang tidak menunjukkan gejala sistemik dan memiliki imunitas terhadap difteri dari imunisasi tidak perlu diberikan serum antidifteri.

Selain diberikan sebagai tata laksana, serum antidifteri juga dapat digunakan sebagai profilaksis. Pasien yang diberikan profilaksis adalah pasien yang terpapar dengan C, diphtheriae dan tidak memiliki imunitas, serta tidak dapat dipantau untuk melihat perburukan klinis atau tidak dapat dilakukan pemantauan kultur. Kelompok petugas kesehatan yang tertusuk oleh toksin difteri juga dapat menerima profilaksis ini. Jika digunakan sebagai profilaksis, serum antidifteri diberikan bersamaan dengan terapi antibiotik selama 7–10 hari dan imunisasi aktif.[4,8]

Terapi Difteri

Dosis serum antidifteri untuk dewasa dan anak sama dan bergantung dari lokasi difteri yang ditemukan. Dosis serum antidifteri ini adalah dosis untuk satu kali pemberian. Dosis serum antidifteri tidak perlu diulang. Berikut adalah dosis serum antidifteri yang digunakan :

  • Difteri faring atau laring: 20.000–40.000 U
  • Difteri nasofaringeal: 40.000–60.000 U
  • Difteri dengan penyulit bullneck (distress pernapasan, hemodinamik tidak stabil) atau durasi > 72 jam: 80.000–100.000 U[4,5,8,10]

Profilaksis Difteri

Dosis profilaksis difteri dengan serum antidifteri adalah 10.000 unit. Pasien yang terpapar dengan C. diphtheriae namun tidak memiliki imunitas, dapat diberikan antibiotik profilaksis dan imunisasi juga secara bersamaan.[8]

Referensi

4. Public Health England. Immunoglobulin handbook: guidance on the use of diphtheria anti-toxin. 2018. https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/735374/18026_IMW025.04_immunoglobulin_handbood_diphtheria_update_AUG_2018_v2.pdf
5. World Health Organization. Operational protocol for clinical management of diphtheria. 2017. Available from: https://www.who.int/health-cluster/resources/publications/WHO-operational-protocols-diphtheria.pdf?ua=1
8. Centers for Disease Control and Prevention. Expanded access investigational new drug (IND) application protocol: use of diphtheria antitoxin (DAT) for suspected diphtheria cases. 2016. https://www.cdc.gov/diphtheria/downloads/protocol.pdf
10. Word Health Organization. Pocket book for hospital care in children: guidelines for the management of common childhood illnesses, 2013. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/81170/9789241548373_eng.pdf;jsessionid=CE5C46916607EF413AA9FCA89B84163F?sequence=1

Formulasi Serum Antidifteri
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
13 September 2021
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...
dr. Alya Hananti
26 November 2019
Efek dari imunisasi tetanus dan difteri yang diberikan dengan selang waktu hanya 1 tahun
Oleh: dr. Alya Hananti
9 Balasan
Alo, Dok. Izin bertanya, saya mendapatkan user yg anaknya diberikan booster imunisasi tetanus dan difteri terlalu dekat, yaitu saat TK dan kelas 1 SD, jadi...
dr. Riko Saputra
10 Agustus 2019
Penanganan kontak erat difteri
Oleh: dr. Riko Saputra
4 Balasan
Alodokter, ijin bertanya jika kita menemui pasien difteri maka apa saja yang perlu kita minum sebagai profilaksis?? Apakah ckup dengan antibiotik seperti...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.