Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Serum Antidifteri general_alomedika 2023-12-18T14:24:49+07:00 2023-12-18T14:24:49+07:00
Serum Antidifteri
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Serum Antidifteri

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi serum antidifteri adalah pengobatan difteri, termasuk dugaan kasus difteri tanpa menunggu konfirmasi bakteriologis adanya infeksi Corynebacterium ulcerans atau C. diphtheria. Dosis dari serum antidifteri tergantung dari tingkat keparahan dan durasi penyakit, berkisar antara 20.000-100.000 IU.[1,8,9]

Infeksi Difteri

Serum antidifteri diberikan pada kasus infeksi ataupun sebagai profilaksis.[1,7]

Indikasi Terapeutik

Serum antidifteri diberikan bersama antibiotik pada pasien yang diduga mengalami difteri atau yang sudah terkonfirmasi. Saat ini, serum antidifteri tidak diberikan lagi secara rutin sebagai profilaksis atau pada infeksi non respiratorik, misalnya difteri kutaneus, karena risiko hipersensitivitas yang tinggi.

Absorpsi toksin dari kulit sedikit, sehingga risiko pemberian serum antidifteri akan lebih besar dibandingkan dengan potensi manfaat. Serum antidifteri dapat dipertimbangkan pada ulkus kutaneus berukuran besar (>2 cm) dan bermembran.[7]

Tanda yang meningkatkan kecurigaan akan kasus difteri adalah pasien dengan gejala klinis menyerupai difteri dan adanya salah satu dari:

  • Tidak ada diagnosis lain yang pasti
  • Perjalanan penyakit cenderung memburuk
  • Riwayat bepergian ke wilayah endemi atau epidemis difteri
  • Riwayat paparan terhadap orang yang bepergian ke wilayah endemi atau epidemis difteri
  • Riwayat paparan terhadap anjing, kucing, atau hewan menyusui
  • Tidak pernah divaksinasi atau tidak mendapatkan vaksinasi difteri toksoid yang terbaru[1]

Indikasi Profilaksis

Indikasi penggunaan serum antidifteri sebagai profilaksis adalah pada pasien yang:

  • Memiliki riwayat paparan terhadap diphteriae atau Corynebacteria toksigenik lainnya, tidak mendapatkan vaksin difteri yang terbaru, dan ada kesulitan dalam memantau kondisi klinis pasien atau tidak dapat melakukan pemeriksaan lanjutan termasuk kultur dari bakteri
  • Pasien yang memiliki riwayat paparan injeksi terhadap toksin atau diduga toksin dari difteri, misalnya petugas laboratorium[1]

Dosis

Tidak ada perbedaan dosis anak dan dewasa. Pemberian serum antidifteri dilakukan setelah menjalani tes sensitivitas. Dosis diberikan dalam sekali pemberian, kecuali pada prosedur desensitisasi.

Serum antidifteri dianjurkan diberikan secara intravena. Dosis sebaiknya dicampur dalam 250–500 mL cairan salin normal dan diberikan secara perlahan-lahan selama 2–4 jam. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan klinis pasien seperti tertera pada Tabel 1.[1,8]

Tabel 1. Dosis Serum Antidifteri

Presentasi Klinis Dosis Serum (Jumlah Ampul)
Difteri faring dan laring dalam durasi 2 hari 20.000 – 40.000 IU (2 – 4)
Difteri nasofaring 40.000 – 60.000 IU (4 – 6)
Gejala ekstensif selama 3 hari, atau pasien dengan pembengkakan difus pada leher 80.000 – 100.000 IU (8 – 10)
Hanya lesi pada kulit (kasus jarang) 20.000 – 40.000 IU (2 – 4)

Sumber: Centers for Disease Control and Prevention, 2023.[1]

Dosis Profilaksis

Dosis profilaksis serum antidifteri diberikan setelah melakukan tes sensitivitas. Apabila tes sensitivitas negatif, dosis profilaksis adalah 10.000 unit secara intramuskular. Apabila tes sensitivitas positif, maka pasien menjalani prosedur desensitisasi terlebih dahulu dan kemudian berikan 10.000 unit secara IM.[1]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Referensi

1. Centers for Disease Control and Prevention. Diphtheria Antitoxin (DAT) Protocol. Expanded Access Investigational New Drug (IND) Application Protocol : Use of Diphtheria Antitoxin (DAT) for Possible Diphtheria Cases. Version Number 12.0. 2023. p. 0–18. https://www.cdc.gov/diphtheria/downloads/protocol.pdf
7. Amirthalingam G, Gower C, Chand M, Brown K, Brown C, Ramsay. M. Diphtheria anti-toxin clinical guidance. UK Health Security Agency. 2022. https://www.gov.uk/government/publications/immunoglobulin-when-to-use/diphtheria-anti-toxin-clinical-guidance-issued-may-2022#diphtheria-anti-toxin
8. Kemenkes. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri. Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Pencegah dan Pengendali Penyakit. 2018;1–34. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2018/01/buku-pedoman-pencegahan-dan-penanggulangan-difteri.pdf
9. Gower C, Lacy J, Oeser C, O’Boyle S, Amirthalingam G, Fry N, et al. Public health control and management of diphtheria in England: 2022 guidelines. UK Heal Secur Agency. 2022;1–54.

Formulasi Serum Antidifteri
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 13 September 2021, 12:17
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...
dr. Alya Hananti
Dibalas 27 November 2019, 14:11
Efek dari imunisasi tetanus dan difteri yang diberikan dengan selang waktu hanya 1 tahun
Oleh: dr. Alya Hananti
9 Balasan
Alo, Dok. Izin bertanya, saya mendapatkan user yg anaknya diberikan booster imunisasi tetanus dan difteri terlalu dekat, yaitu saat TK dan kelas 1 SD, jadi...
dr. Riko Saputra
Dibalas 13 Agustus 2019, 14:40
Penanganan kontak erat difteri
Oleh: dr. Riko Saputra
4 Balasan
Alodokter, ijin bertanya jika kita menemui pasien difteri maka apa saja yang perlu kita minum sebagai profilaksis?? Apakah ckup dengan antibiotik seperti...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.