Farmakologi Noscapine
Secara farmakologi, noscapine memberikan efek antitusif melalui aktivasi agonis reseptor sigma opioid. Beberapa studi juga meneliti efek noscapine sebagai antikanker dan pengobatan stroke, namun masih dibutuhkan studi lanjutan terkait hal ini.[1,3]
Farmakodinamik
Farmakodinamik noscapine sebagai antitusif bekerja melalui aktivasi agonis reseptor sigma opioid. Salah satu studi menemukan bahwa noscapine pada dosis tertentu kehilangan sifat antitusifnya ketika bertemu dengan antagonis reseptor σ-opioid. Studi ini menunjukkan bahwa noscapine kemungkinan tidak mengikat reseptor μ-opioid seperti opioid yang memiliki efek lebih kuat dan lebih adiktif seperti morfin dan kodein.[4]
Batuk kering dipicu oleh akumulasi bradikinin yang mana dapat merangsang bronkokonstriksi dan produksi lendir. Adapun aktivasi dari reseptor B2 bradikinin akan memicu pelepasan histamin, mengakibatkan peradangan dan iritasi, sehingga merangsang batuk. Degradasi bradikinin dihambat oleh ACEI. Adapun noscapine, merupakan salah satu obat batuk yang efektif dalam menekan batuk yang diinduksi oleh penggunaan obat golongan angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI). Mahmoudian dkk. melakukan penelitian yang menemukan bahwa noscapine bersifat antagonis terhadap konstriksi yang disebabkan oleh pelepasan bradikinin pada ileum hewan percobaan. Selain itu, noscapine terbukti mengurangi kontraktilitas yang diinduksi histamin pada arteri umbilikus manusia. [4,5]
Selain sebagai antitusif, noscapine melalui turunannya juga berkaitan dengan proses mikrotubulus dan penghambatan proliferasi sel kanker. Noscapine menyebabkan terjadinya apoptosis pada berbagai sel dan diduga memiliki fungsi antitumor pada beberapa organ solid, seperti misalnya limfoma, kanker payudara, melanoma, kanker ovarium, glioblastoma, kanker kolon, dan kanker paru non-sel kecil. Namun masih diperlukan penelitian lanjutan terkait hal ini.[6,7]
Farmakokinetik
Secara farmakokinetik, noscapine diserap cepat melalui pemberian oral. Obat ini didistribusikan hampir ke seluruh sistem organ meliputi sistem saraf, pernapasan, pencernaan, reproduksi, dan ekskresi.[4]
Absorbsi
Noscapine diabsorpsi secara cepat melalui pemberian secara oral. Konsentrasi maksimum plasma tercapai setelah 1 jam pemberian. Sebuah studi menemukan bahwa rata-rata waktu paruh plasma noscapine berkisar antara 7-22 menit. Noscapine memiliki bioavailabilitas sebesar 30%.[3]
Distribusi
Noscapine memiliki volume distribusi sebesar 4,7 L/kg. Total keluaran plasma noscapine sebesar 22 ml/min/kg. Noscapine didistribusikan ke berbagai organ diantaranya otak, peredaran darah, ginjal, paru, hepar, otot, ovarium, lien dan usus halus. Organ yang memiliki kadar paling tinggi adalah hepar, lien, ginjal, dan ovarium. Selain itu noscapine juga disekresikan dalam jumlah minimal pada ASI [1,4,7]
Metabolisme
Metabolisme noscapine diduga mengikuti metabolisme fase pertama melalui hepar. Sebuah studi menemukan bahwa beberapa metabolit ditemukan seperti N-demethylated, dua hidroksilasi, bis-demethylated, dan satu metabolit yang melewati demetilasi dan bagian dari metilen dioksi. Selain itu juga ditemukan keterlibatan glukoronida bersama dengan sitokrom P450, flavin monooksigenase 1, dan UDP-glucuronosyltransferases UGT1A1, UGT1A3, UGT1A9, dan UGT2B7[4,8]
Eliminasi
Noscapine diekskresikan melalui urin dan feses. Rata-rata waktu paruh eliminasi noscapine 156 menit, dengan durasi berkisar antara 96-236 menit. Sebuah penelitian menyatakan bahwa ekskresi via urin sebanyak 1% masih berbentuk metabolit aktif[4]