Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Clopidogrel general_alomedika 2020-12-18T09:16:52+07:00 2020-12-18T09:16:52+07:00
Clopidogrel
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Clopidogrel

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Indikasi clopidogrel adalah untuk mencegah kejadian aterotrombosis pada penyakit jantung koroner (terutama pada sindrom koroner akut), pada stroke, dan pada penyakit arteri perifer. Dosis clopidogrel yang digunakan dapat bervariasi tergantung indikasi dan usia masing-masing pasien.

Sindrom Koroner Akut

Clopidogrel dapat digunakan pada sindrom koroner akut bersama terapi reperfusi, aspirin, dan antikoagulan parenteral sesuai kebutuhan pasien. Aspirin yang digunakan bersama clopidogrel sebagai dual antiplatelet therapy umumnya memiliki dosis 75–325 mg/hari. Namun, terapi ganda ini tidak dianjurkan untuk orang berusia ≥ 75 tahun.

Clopidogrel Bersama Reperfusi dengan Fibrinolitik

Pemberian dosis clopidogrel bersama fibrinolitik dapat dibedakan menjadi pemberian akut dan maintenance, serta dibedakan berdasarkan usia pasien.

Pasien berusia < 75 tahun diberikan loading dose 300 mg sebelum dosis maintenance, sedangkan pasien usia ≥ 75 tahun tidak diberikan loading dose dan hanya diberikan dosis maintenance. Dosis maintenance adalah 75 mg sekali sehari selama minimal 14 hari hingga 1 tahun, dengan syarat tidak ada perdarahan.[3,4,7,9,10]

Clopidogrel Bersama Delayed Percutaneous Coronary Intervention setelah Fibrinolitik

Dosis clopidogrel akan tergantung pada jeda waktu antara pemberian fibrinolitik dan tindakan percutaneous coronary intervention (PCI). Bila jeda waktu ≤ 24 jam, loading dose yang diberikan adalah 300 mg. Bila jeda waktu > 24 jam, loading dose yang diberikan adalah 600 mg. Setelah itu, dosis maintenance adalah 75 mg sekali sehari.

Bila pasien telah mendapatkan loading dose clopidogrel saat fibrinolitik atau sebelum fibrinolitik, pemberian clopidogrel dilanjutkan dengan dosis maintenance setelah PCI.[9]

Clopidogrel Bersama Reperfusi dengan Primary PCI

Pemberian clopidogrel bersama primary PCI, khususnya tindakan PCI dengan stenting (bare-metal stent atau drug-eluting stent), memerlukan loading dose 600 mg yang diberikan segera atau bersamaan dengan tindakan PCI. Setelah itu, pemberian dilanjutkan dengan dosis maintenance 75 mg satu kali per hari selama minimal 1 tahun bersama aspirin.

Bila pasien menjalani coronary artery bypass graft (CABG) setelah pemasangan stent, pemberian clopidogrel dilanjutkan pasca operasi hingga minimal 12 bulan.[3,6,9,10]

Durasi pemberian akan tergantung pada jenis stent, lokasi stent, dan besarnya risiko perdarahan. Bila tidak ada perdarahan selama dual therapy bersama aspirin, obat dapat dilanjutkan hingga > 12 bulan. Namun, bila ada risiko perdarahan yang tinggi atau muncul komplikasi perdarahan, obat sebaiknya dihentikan setelah 6 bulan.[7,10]

Riwayat Infark Miokard, Stroke, atau Penyakit Arteri Perifer

Clopidogrel juga dapat digunakan sebagai profilaksis kejadian tromboemboli sekunder pada pasien dengan riwayat infark miokard, stroke, atau penyakit arteri perifer. Dosis yang digunakan adalah 75 mg satu kali per hari tanpa loading dose.[1,3]

Clopidogrel dapat digunakan sebagai profilaksis stroke kardioemboli terutama bila tidak ada antikoagulan oral. Clopidogrel dapat menjadi pilihan pada pasien atrial fibrilasi yang memiliki minimal satu faktor risiko vaskular, yang tidak dapat menggunakan terapi antagonis vitamin K, dan yang memiliki risiko perdarahan rendah. Dosis clopidogrel yang digunakan adalah 75 mg sekali per hari, dapat dikombinasi aspirin.[3,7,11]

Clopidogrel dapat digunakan pada pasien penyakit arteri perifer yang telah menjalani percutaneous angioplasty atau peripheral artery bypass grafting, serta pada pasien dengan stenosis karotis simptomatik dengan dosis 75 mg sekali per hari.[7]

Referensi

3. Medscape. Clopidogrel. https://reference.medscape.com/drug/plavix-clopidogrel-342141
4. MIMS. Plavix. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/plavix/description#
6. Damman P, Woudstra P, Kuijt WJ, et al. P2Y12 platelet inhibition in clinical practice. J Thromb Thrombolysis. 2012;33(2):143-153.
7. Beavers CJ, Naqvi IA. Clopidogrel. StatPearls Publishing. 2020.
9. O’Gara PT, Kushner FG, Ascheim DD, et al. 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of ST-Elevation Myocardial Infarction: Executive Summary. Circulation. 2013;127:529-555.
10. Coven DL, Kalyanasundaram A, Shirani J. What are the AHA/ACC guidelines on dual antiplatelet therapy (DAPT) for acute coronary syndrome (ACS)?. Medscape. 2020. https://www.medscape.com/answers/1910735-178378/what-are-the-ahaacc-guidelines-on-dual-antiplatelet-therapy-dapt-for-acute-coronary-syndrome-acs
11. MIMS. Clopidogrel. https://mims.com/philippines/drug/info/clopidogrel?mtype=generic

Formulasi Clopidogrel
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
    Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
  • Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
    Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
26 hari yang lalu
Ischemic Preconditioning - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Badai, SpJP. Membahas tentang pencegahan reperfusion injury pada SKA dengan ischemic preconditioning, itu bagaimana cara mengaplikasikannya ya...
Anonymous
26 hari yang lalu
Ticagrelor vs Clopidogrel untuk pasien Sindrom koroner akut - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Badai, SpJPApa saja ya Dok yang harus kita pertimbangkan dalam pemilihan antara clopidogrel vs ticagrelor pada pasien sindrom koroner akut?Apakah ada...
dr. Hudiyati Agustini
10 Mei 2022
Radial Artery vs Saphenous Vein Graft untuk CABG - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pemilihan graft untuk Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan faktor penting kesintasan pasien. CABG dapat dilakukan menggunakan radial...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.