Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Formulasi Clopidogrel general_alomedika 2020-12-18T09:15:56+07:00 2020-12-18T09:15:56+07:00
Clopidogrel
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Clopidogrel

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Formulasi clopidogrel adalah dalam bentuk tablet. Secara global, obat ini kerap tersedia dalam dosis 75 mg dan 300 mg. Namun, formulasi yang paling umum ditemukan di Indonesia adalah clopidogrel bisulfate dengan dosis 75 mg dan 98 mg.

Bentuk Sediaan

Secara internasional, clopidogrel umumnya tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 75 mg dan 300 mg. Akan tetapi, di Indonesia obat ini lebih sering ditemukan dalam bentuk tablet clopidogrel bisulfate berdosis 75 mg dan 98 mg.[3,4]

Cara Mengonsumsi

Clopidogrel dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Bila ada dosis clopidogrel yang terlewat, pasien perlu segera mengonsumsi dosis yang terlewat secepat mungkin. Namun, bila sudah mendekati jadwal pemberian selanjutnya, abaikan dosis yang terlewat dan ikuti jadwal yang sudah ada. Dosis tidak boleh didobel.[7,8]

Clopidogrel sebaiknya tidak dikonsumsi bersama proton pump inhibitor (PPI) tertentu seperti omeprazole dan lansoprazole karena PPI ini dapat menghambat kerja CYP2C19 dan menurunkan efek antiplatelet. Obat-obatan yang dapat menurunkan motilitas gastrointestinal seperti opioid juga tidak disarankan untuk konsumsi bersamaan karena dapat menghambat absorbsi clopidogrel pada kondisi akut.[7]

Cara Penyimpanan

Clopidogrel sebaiknya disimpan pada suhu ruang atau 25 derajat Celsius. Suhu 15–30 derajat Celsius masih diperbolehkan. Namun, hindari penyimpanan pada suhu yang terlalu panas dan lembab. Lindungi clopidogrel dari proses pembekuan.[1,8]

Preparat disimpan di dalam kontainer yang tertutup rapat dan terhindar dari jangkauan anak-anak. Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat sebelum menggunakan.[8]

Kombinasi dengan Obat Lain

Clopidogrel sering dikombinasikan bersama aspirin sebagai dual antiplatelet therapy (DAPT) untuk manajemen sindrom koroner akut, termasuk untuk pasien-pasien yang menjalani percutaneous coronary intervention (PCI). Aspirin yang digunakan dalam DAPT umumnya berdosis 75–325 mg/hari.[3,8]

 

Referensi

1. U.S. Food and Drug Administration. Plavix. 2009. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/020839s044lbl.pdf
3. Medscape. Clopidogrel. https://reference.medscape.com/drug/plavix-clopidogrel-342141
4. MIMS. Plavix. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/plavix/description#
7. Beavers CJ, Naqvi IA. Clopidogrel. StatPearls Publishing. 2020.
8. Drugs.com. Clopidogrel. 2020. https://www.drugs.com/ppa/clopidogrel.html

Farmakologi Clopidogrel
Indikasi dan Dosis Clopidogrel

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
    Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
  • Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
    Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
30 hari yang lalu
Ischemic Preconditioning - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Badai, SpJP. Membahas tentang pencegahan reperfusion injury pada SKA dengan ischemic preconditioning, itu bagaimana cara mengaplikasikannya ya...
Anonymous
30 hari yang lalu
Ticagrelor vs Clopidogrel untuk pasien Sindrom koroner akut - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Badai, SpJPApa saja ya Dok yang harus kita pertimbangkan dalam pemilihan antara clopidogrel vs ticagrelor pada pasien sindrom koroner akut?Apakah ada...
dr. Hudiyati Agustini
10 Mei 2022
Radial Artery vs Saphenous Vein Graft untuk CABG - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pemilihan graft untuk Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan faktor penting kesintasan pasien. CABG dapat dilakukan menggunakan radial...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.