Formulasi Clopidogrel
Formulasi clopidogrel adalah dalam bentuk tablet. Secara global, obat ini kerap tersedia dalam dosis 75 mg dan 300 mg. Namun, formulasi yang paling umum ditemukan di Indonesia adalah clopidogrel bisulfate dengan dosis 75 mg dan 98 mg.
Bentuk Sediaan
Secara internasional, clopidogrel umumnya tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 75 mg dan 300 mg. Akan tetapi, di Indonesia obat ini lebih sering ditemukan dalam bentuk tablet clopidogrel bisulfate berdosis 75 mg dan 98 mg.[3,4]
Cara Mengonsumsi
Clopidogrel dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Bila ada dosis clopidogrel yang terlewat, pasien perlu segera mengonsumsi dosis yang terlewat secepat mungkin. Namun, bila sudah mendekati jadwal pemberian selanjutnya, abaikan dosis yang terlewat dan ikuti jadwal yang sudah ada. Dosis tidak boleh didobel.[7,8]
Clopidogrel sebaiknya tidak dikonsumsi bersama proton pump inhibitor (PPI) tertentu seperti omeprazole dan lansoprazole karena PPI ini dapat menghambat kerja CYP2C19 dan menurunkan efek antiplatelet. Obat-obatan yang dapat menurunkan motilitas gastrointestinal seperti opioid juga tidak disarankan untuk konsumsi bersamaan karena dapat menghambat absorbsi clopidogrel pada kondisi akut.[7]
Cara Penyimpanan
Clopidogrel sebaiknya disimpan pada suhu ruang atau 25 derajat Celsius. Suhu 15–30 derajat Celsius masih diperbolehkan. Namun, hindari penyimpanan pada suhu yang terlalu panas dan lembab. Lindungi clopidogrel dari proses pembekuan.[1,8]
Preparat disimpan di dalam kontainer yang tertutup rapat dan terhindar dari jangkauan anak-anak. Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat sebelum menggunakan.[8]
Kombinasi dengan Obat Lain
Clopidogrel sering dikombinasikan bersama aspirin sebagai dual antiplatelet therapy (DAPT) untuk manajemen sindrom koroner akut, termasuk untuk pasien-pasien yang menjalani percutaneous coronary intervention (PCI). Aspirin yang digunakan dalam DAPT umumnya berdosis 75–325 mg/hari.[3,8]