Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Clopidogrel general_alomedika 2020-12-18T09:15:18+07:00 2020-12-18T09:15:18+07:00
Clopidogrel
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Clopidogrel

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Secara farmakologi, clopidogrel merupakan prodrug yang memerlukan metabolisme di liver terlebih dahulu. Metabolit aktifnya lalu akan bekerja dengan memblokir komponen P2Y12 pada reseptor ADP (adenosine diphosphate) di platelet. Hal ini bisa mencegah aktivasi kompleks reseptor GPIIb/IIIa sehingga agregasi platelet terganggu.

Farmakodinamik

Clopidogrel merupakan suatu prodrug. Setelah metabolisme oleh enzim CYP450 di liver, metabolit aktif dari clopidogrel akan memblokir komponen P2Y12 pada reseptor ADP platelet, sehingga ADP tidak dapat berikatan pada reseptor tersebut. Hal ini akan mencegah aktivasi kompleks reseptor GPIIb/IIIa sehingga agregasi platelet terganggu.

Gangguan aktivasi kompleks ini menyebabkan hambatan pada agregasi platelet yang bersifat irreversible dan juga destabilisasi trombus. Ikatan ini akan berdampak pada platelet selama waktu hidupnya, yaitu sekitar 7–10 hari.[1,2,6,7]

Farmakokinetik

Clopidogrel tersedia dalam bentuk tablet dan pemberiannya secara peroral. Absorbsi dapat berlangsung cepat dan dapat mencapai kadar puncak plasma dalam 45 menit. Metabolisme menjadi metabolit aktif terjadi di liver dan ekskresi akan dilakukan melalui urine dan feses.

Absorbsi

Clopidogrel diabsorbsi secara cepat dan mencapai kadar puncak plasma sekitar 45 menit setelah konsumsi. Absorbsi clopidogrel melalui usus dibatasi oleh P-glycoprotein yang dapat memengaruhi bioavailabilitas clopidogrel. Absorbsi clopidogrel di usus dilaporkan dapat mencapai 50%.[1,7]

Distribusi

Sekitar 98% clopidogrel dan 94% metabolit inaktifnya berikatan dengan protein plasma saat berada dalam sirkulasi. Ikatan ini bersifat reversible. Kadar jenuh dari ikatan ini mencapai 100 mcg/ml.[1]

Metabolisme

Setelah diabsorbsi, clopidogrel akan dimetabolisme di liver melalui dua jalur metabolik utama, yaitu hidrolisis yang dimediasi oleh esterase dan oleh beberapa sitokrom P450. Sitokrom akan mengoksidasi clopidogrel menjadi 2-oxo-clopidogrel, yakni metabolit intermediate yang inaktif secara farmakologis. Setelah itu, 2-oxo-clopidogrel akan dikonversi menjadi metabolit aktif, yaitu derivat thiol dari clopidogrel (clop-AM).[1-2]

Sebanyak 85–90% dari clopidogrel yang diabsorbsi mengalami first-metabolism di liver melalui hidrolisis oleh carboxylesterase 1 (CES 1) dan membentuk metabolit inaktif carboxylic acid. Hanya sekitar 2% dari clopidogrel yang diabsorbsi dikonversi menjadi clop-AM yang aktif dan berikatan dengan reseptor platelet.[1,2,6,7]

Kebutuhan clopidogrel untuk dimetabolisme terlebih dahulu untuk membentuk metabolit aktif menyebabkan clopidogrel memiliki onset yang relatif lama. Hal ini menyebabkan clopidogrel memiliki efek hambatan agregasi platelet yang suboptimal, terutama bila digunakan pada pasien pasca percutaneous coronary intervention (PCI) dengan sindrom koroner akut.[6]

Eliminasi

Eliminasi clopidogrel sebanyak 50% terjadi melalui urine dan 46% melalui feses sekitar 5 hari setelah pemberian. Pemberian clopidogrel dosis tunggal 75 mg memiliki waktu paruh sekitar 6 jam. Waktu paruh dari metabolit inaktif adalah sekitar 8 jam, baik dengan dosis tunggal maupun dosis berulang. Sekitar 2% clopidogrel yang berikatan dengan platelet secara kovalen memiliki waktu paruh hingga 11 hari.[1]

Referensi

1. U.S. Food and Drug Administration. Plavix. 2009. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/020839s044lbl.pdf
2. Jiang XL, Samant S, Lesko LJ, Schmidt S. Clinical Pharmacokinetics and Pharmacodynamics of Clopidogrel. Clin Pharmacokinet. 2015; 54(2):147-166.
6. Damman P, Woudstra P, Kuijt WJ, et al. P2Y12 platelet inhibition in clinical practice. J Thromb Thrombolysis. 2012;33(2):143-153.
7. Beavers CJ, Naqvi IA. Clopidogrel. StatPearls Publishing. 2020.

Pendahuluan Clopidogrel
Formulasi Clopidogrel

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
    Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
  • Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut
    Keamanan Kateterisasi Jantung atau PCI pada Pasien Usia Lanjut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
30 hari yang lalu
Ischemic Preconditioning - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Badai, SpJP. Membahas tentang pencegahan reperfusion injury pada SKA dengan ischemic preconditioning, itu bagaimana cara mengaplikasikannya ya...
Anonymous
30 hari yang lalu
Ticagrelor vs Clopidogrel untuk pasien Sindrom koroner akut - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Badai, SpJPApa saja ya Dok yang harus kita pertimbangkan dalam pemilihan antara clopidogrel vs ticagrelor pada pasien sindrom koroner akut?Apakah ada...
dr. Hudiyati Agustini
10 Mei 2022
Radial Artery vs Saphenous Vein Graft untuk CABG - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pemilihan graft untuk Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan faktor penting kesintasan pasien. CABG dapat dilakukan menggunakan radial...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.