Efek Samping dan Interaksi Obat Ribavirin
Efek samping fatal ribavirin adalah infark miokard, depresi berat, ide bunuh diri, kekambuhan penyalahgunaan obat dan overdosis, dan infeksi bakteri. Ribavirin memiliki blackbox warning berupa anemia hemolitik dan timbulnya infark miokard.[8,9,15]
Efek Samping
Efek samping penggunaan obat ribavirin yang paling sering terjadi: kelelahan, asthenia, pireksia, nyeri otot, dan sakit kepala.[8,9] Efek samping paling sering pada pasien anak mirip dengan yang dialami pasien dewasa.
Telah dilaporkan reaksi hipersensitivitas akut berat selama pemberian kombinasi terapi ribavirin dan interferon alfa, seperti urtikaria, angioedema, bronkokonstriksi, dan anafilaksis. Selain itu, juga reaksi kulit berat seperti erupsi vesikobulosa, Sindrom Steven-Johnson (SSJ) dengan atau tanpa keterlibatan mukosa, serta dermatitis eksfoliativa (eritroderma).[8]
Berikut ini adalah efek samping pemberian ribavirin:
- Sistem Saraf: nyeri kepala, pusing, gangguan ingatan, neuropati perifer, koma, dan perdarahan serebral.
- Sistem Integumentum: alopesia, pruritus, dermatitis, kulit kering, hyperhidrosis, ruam kulit, eksim, erupsi vesikobulosa, Sindrom Steven-Johnson (SSJ) dengan atau tanpa keterlibatan mukosa, serta dermatitis eksfoliativa (eritroderma).
- Sistem Respiratori: dispneu, batuk, exertional dyspneu, faringitis, rhinitis, dan sinusitis.
- Sistem Gastrointestinal: mual, muntah, diare, nyeri perut, mulut kering, dispepsia, konstipasi, ulkus peptikum, perdarahan saluran cerna, pankreatitis, dan kolitis.
- Sistem Muskuloskeletal: myalgia, athralgia, nyeri punggung.
- Sistem Kardiovaskular: angina, aritmia, dan emboli paru.
- Sistem Genitourinaria: infeksi saluran kemih
- Hematologi: anemia, limfopenia, neutropenia, trombositopenia, dan leukopenia. Anemia hemolitik menunjukkan toksisitas primer dari obat ribavirin. Pansitopenia sering dilaporkan terjadi pada penggunaan obat ini jika dikombinasikan dengan azathioprine.
- Lainnya: konjungtivitis, anoreksia, penurunan berat badan, diabetes mellitus, insomnia, iritabilitas, depresi, ansietas, perubahan mood, agitasi, keinginan bunuh diri, agresi, penyalahgunaan obat, halusinasi, hipotiroidisme, sindrom mirip flu, kelelahan, pireksia, menggigil, nyeri perut atas, nyeri dada, hiperurisemia, dan flushing[20]
Interaksi Obat
Obat ribavirin berinteraksi dengan obat analog nukleosida (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors / NRTI) ditandai dengan munculnya tanda-tanda toksisitas. Selain itu, pada penggunaan bersamaan dengan obat azathioprine dan mercaptopurine, dapat menimbulkan efek pansitopenia berat dan dapat meningkatkan resiko myelotoksisitas.[8,20] Interaksi obat ribavirin jika digunakan bersama obat-obatan lain adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Interaksi Obat Ribavirin
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan toksisitas | Analog nukleosida (didanosine, lamivudine, abacavir, tenofovir, dll) |
Pansitopenia berat dan meningkatkan resiko myelotoksisitas terkait azathioprine | Azathioprine |
Pasitopenia berat dan supresi sumsum tulang terkait mercaptopurine | Mercaptopurine |
Sumber: drugs.com, 2020