Indikasi dan Dosis Cefixime
Indikasi cefixime untuk terapi infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, faringitis, tonsilitis, bronkitis akut maupun bronkitis kronik eksaserbasi akut serta gonorrhea tanpa komplikasi dengan dosis dibedakan antara dewasa, anak-anak, dan pada populasi khusus. [2]
Dewasa
Dosis secara umum: 400 mg/hari, diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam 2 pemberian. [2] Lama pemberian obat berbeda-beda tergantung jenis penyakit.
Gonorrhea
Cefixime dapat dijadikan pilihan terapi gonorrhea sebagai alternatif jika tidak tersedia ceftriaxone. Cefixime 400 mg per oral dosis tunggal ditambah azithromycin 1 gram per oral dosis tunggal. [7] Pedoman penatalaksanaan infeksi menular seksual Indonesia masih menyarankan cefixime sebagai salah satu pilihan terapi gonorrhea.[8] Akan tetapi CDC tidak merekomendasikan obat ini kecuali jika tidak tersedia ceftriaxone atau obat pilihan lainnya terkait laporan resistensi yang meningkat di banyak negara. [7]
Infeksi Streptococcus pyogenes
Cefixime dapat digunakan untuk terapi infeksi dengan dosis per oral 400 mg /hari dalam dosis terbagi 1-2 x/ hari selama setidaknya 10 hari. Lama terapi disesuaikan dengan respon terapi. [1]
Demam Tifoid
Untuk demam tifoid, cefixime dapat diberikan dengan dosis 15-20 mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis selama 7-14 hari. [1]
Anak
Dosis cefixime untuk anak adalah 8 mg/kg/hari, dibagi dalam 1 -2 dosis per hari.[2] Anak dengan berat badan >50 kg atau usia > 12 tahun diberikan dosis dewasa.
Gangguan Ginjal
Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan eGFR < 60 mL/menit sebagai berikut:
- Pada pasien dengan hemodialisa intermiten: Suspensi 260 mg 1x/hari, cefixime tablet tidak direkomendasikan
- eGFR ≤20 mL/menit atau pasien dialisis kontinu: Suspensi 200 mg/hari, cefixime tablet tidak direkomendasikan
- eGFR 21-60 mL/menit: 260 mg 1x/hari
- eGFR >60 mL/menit: tidak perlu penyesuaian dosis[2]