Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Kontraindikasi dan Peringatan Chloroquine general_alomedika 2020-03-19T15:59:10+07:00 2020-03-19T15:59:10+07:00
Chloroquine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Chloroquine

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi penggunaan chloroquine atau klorokuin, adalah pada pasien hipersensitif terhadap komponen 4-aminoquinolin, serta pasien dengan riwayat gangguan retina, psoriasis, dan porphyria. Peringatan pemberian obat ini yang utama adalah banyak kasus malaria yang disebabkan Plasmodium falciparum telah resisten dengan obat ini.[3,12]

Kontraindikasi              

Penggunaan chloroquine dikontraindikasikan pada pasien alergi terhadap komponen 4-aminoquinolin, juga pada pasien dengan riwayat gangguan retina atau perubahan lapang pandang, psoriasis, dan porphyria.[11,12]

Hal ini karena chloroquine memiliki efek samping retinopati/makulopati, degenerasi makular, dan kerusakan retina ireversibel, yang dilaporkan terjadi pada beberapa pasien yang mendapat terapi 4-aminoquinolin jangka panjang atau dosis tinggi. Sedangkan penggunaan chloroquine pada pasien psoriasis dapat menyebabkan serangan berat. Apabila digunakan pada pasien porfiria, dapat terjadi eksaserbasi. Chloroquine sebaiknya tidak digunakan pada kondisi ini kecuali jika berdasarkan penilaian dokter, keuntungannya akan melebihi potensi risikonya.[11,12]

Peringatan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan chloroquine, adalah:

  • Strain Plasmodium falciparum tertentu sudah resisten terhadap komponen 4-aminoquinolin, termasuk chloroquine. Resistensi chloroquine sudah tersebar luas terutama di sub-Sahara Afrika, subkontinen India, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Oleh karena itu, chloroquine tidak boleh digunakan untuk terapi malaria karena infeksi Plasmodium falciparum di daerah yang resisten terhadap chloroquine. Juga sebelum pemberian chloroquine sebagai profilaksis, harus dipastikan apakah chloroquine tepat digunakan di daerah yang akan dikunjungi. Di Indonesia, karena adanya resistensi, sejak tahun 2004 obat pilihan utama untuk malaria falciparum adalah obat ACT (artemisinin combination therapy)
  • Faktor risiko untuk terjadinya retinopati diantaranya umur, durasi terapi, dosis tinggi, dan/atau akumulasi dosis. Saat pasien diindikasikan untuk mendapat obat chloroquine dalam jangka panjang, seharusnya didahului dengan pemeriksaan mata, termasuk pemeriksaan visus, slit lamp, dan lapang pandang. Perubahan retina dan gangguan visual dapat terjadi bahkan setelah penghentian terapi
  • Pada pasien yang mengalami kerusakan auditorik sebelumnya dapat terjadi perburukan gangguan pendengaran, oleh karenanya pemeriksaan audiometri diperlukan sebelum pemberian chloroquine jangka panjang untuk mencegah risiko tuli

  • Gangguan ekstrapiramidal akut dapat terjadi terkait penggunaan Efek ini biasanya hilang setelah terapi dihentikan, dan/atau diberikan terapi simtomatik
  • Pasien dengan riwayat epilepsi harus diedukasi mengenai risiko penggunaan chloroquine yang dapat menginduksi terjadinya kejang
  • Chloroquine harus disimpan di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak, karena anak-anak sensitif terhadap komponen 4-aminoquinolin. Sejumlah hal fatal dilaporkan terkait penggunaan chloroquine yang tidak disengaja oleh anak-anak. Pada dosis yang relatif kecil, yaitu 0,75 gram atau 1 gram chloroquine fosfat, pada anak berusia 3 tahun dapat berakibat fatal. Gejala toksisitas dapat terjadi dalam beberapa menit, seperti sakit kepala, pusing, mual, muntah, dan kejang[11,12,18]

Referensi

3. Muller IB, Hyde JE. Antimalarial drugs: Mode of action and mechanisms of parasite resistance. Future Microbiol. 2010; 5(12):1857–73
11. Chloroquine. Medscape. [online]. Available from: https://reference.medscape.com/drug/aralen-chloroquine-phosphate-chloroquine-342687#91
12. Food and Drugs Administration. fda.gov. [Online]. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/006002s043lbl.pdf
18. Buku Saku Tatalaksana Kasus Malaria. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Hal.3-5

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Chloroquine

Artikel Terkait

  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
    Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
  • Rontgen Toraks Normal tidak Dapat Menyingkirkan COVID-19
    Rontgen Toraks Normal tidak Dapat Menyingkirkan COVID-19
  • Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
    Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
Kemarin, 14:43
Trending! TOP 5 Artikel COVID 19 yang Paling Banyak di Baca Dokter di Tahun 2022
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter,Tidak terasa ya, Dok, kita telah memasuki separuh kedua dari tahun 2022. Meskipun sempat menurun, beberapa waktu belakangan ini diketahui tingkat...
Anonymous
8 hari yang lalu
Tertular COVID-19 di tempat kerja - Kedokteran Okupasi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dr. Fani SpOK.. jika tertular covid-19 di tempat kerja termasuk kecelakaan kerja?
dr.lukmanul hafiz
23 Mei 2022
Insight terkait manajemen malaria saat ini
Oleh: dr.lukmanul hafiz
0 Balasan
ALO, TS. Dalam waktu dekat, Alomedika akan mengadakan survey terkait manajemen malaria di Indonesia. Mohon bantuannya TS sekalian dalam pembuatan survey...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.