Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Chloroquine general_alomedika 2020-03-19T16:03:41+07:00 2020-03-19T16:03:41+07:00
Chloroquine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Chloroquine

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pemberian chloroquine harus dilakukan karena berhubungan dengan sifat farmakologis dan efek samping obat, antara lain:

  • Efek Hematologi: Pemeriksaan darah lengkap harus dilakukan secara periodik pada pasien diberikan chloroquine jangka panjang. Jika terdapat gangguan hematologi berat yang bukan merupakan akibat dari penanganan malaria yang kurang atau under treatment, penghentian terapi chloroquine harus dipertimbangkan
  • Efek Visus: Pemeriksaan mata secara berkala harus dilakukan. Jika terdapat abnormalitas dalam pemeriksaan, yang bukan akibat gangguan akomodasi atau kekeruhan kornea, maka pemberian chloroquine harus segera dihentikan. Pasien selanjutnya harus dimonitor ketat terkait kemungkinan progresifitas
  • Efek Auditorik: Pada pasien dengan gangguan auditorik yang sudah ada sebelumnya, chloroquine harus diberikan dengan pengawasan ketat. Apabila muncul gangguan pendengaran saat pemberian terapi, maka chloroquine harus segera dihentikan dan pasien dimonitor dengan ketat
  • Efek Hepatik: Chloroquine akan terkonsentrasi di hati sehingga harus dilakukan pengawasan pada pasien dengan gangguan hati, pasien alkoholik atau pasien yang menggunakan obat hepatotoksik lain
  • Efek Muskuloskeletal: Semua pasien dengan terapi chloroquine jangka panjang harus dilakukan pemeriksaan sistem motorik, seperti refleks lutut dan kaki, secara periodik untuk mendeteksi adanya kelemahan otot. Jika terjadi kelemahan otot atau miopati, obat harus dihentikan[11,12]

Referensi

11. Chloroquine. Medscape. [online]. Available from: https://reference.medscape.com/drug/aralen-chloroquine-phosphate-chloroquine-342687#91
12. Food and Drugs Administration. fda.gov. [Online]. Available from: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/006002s043lbl.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Ch...

Artikel Terkait

  • Perbandingan Uji Penggunaan Ivermectin Untuk Terapi COVID-19 Antar Daerah Dengan Prevalensi Strongyloidiasis Tinggi Dan Rendah – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Uji Penggunaan Ivermectin Untuk Terapi COVID-19 Antar Daerah Dengan Prevalensi Strongyloidiasis Tinggi Dan Rendah – Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Masker Tidak Menurunkan Insiden COVID-19 pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
    Penggunaan Masker Tidak Menurunkan Insiden COVID-19 pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
    Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
3 hari yang lalu
Tertular COVID-19 di tempat kerja - Kedokteran Okupasi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dr. Fani SpOK.. jika tertular covid-19 di tempat kerja termasuk kecelakaan kerja?
dr.lukmanul hafiz
23 Mei 2022
Insight terkait manajemen malaria saat ini
Oleh: dr.lukmanul hafiz
0 Balasan
ALO, TS. Dalam waktu dekat, Alomedika akan mengadakan survey terkait manajemen malaria di Indonesia. Mohon bantuannya TS sekalian dalam pembuatan survey...
Anonymous
03 Mei 2022
Antihipertensi pada pasien post stroke ICH dengan long COVID-19
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat malam dok, ijin diskusi pasien post COVID gejala berat, kadang batuk dan sesak, terutama bila beraktivitas diluar kegiatan harian.Pasien post koma...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.