Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Atropin general_alomedika 2023-02-24T14:23:00+07:00 2023-02-24T14:23:00+07:00
Atropin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Atropin

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Atropin dapat diindikasikan sebagai medikasi praanestesi, sinus bradikardia, juga keracunan organofosfat. Selain itu, atropin dapat digunakan sebagai premedikasi operasi katarak, dan kondisi mata lainnya yang membutuhkan dilatasi pupil.

Medikasi Praanestesi

Sediaan injeksi dosis dewasa, juga anak adalah 20 mikrogram/kgBB IM, diberikan 30‒60 menit sebelum induksi. Pada pasien dewasa dosis dapat diberikan hingga maksimum 500 mikrogram IV, segera sebelum induksi. Sedangkan, pada pasien anak dapat diberikan secara oral dengan dosis yang sama, 2 jam sebelum induksi. [1]

Sinus Bradikardia

Pada aritmia berupa sinus bradikardia, atropin dapat digunakan untuk meningkatkan denyut jantung dengan dosis dewasa, 500‒1000 mikrogram, secara intravena, setiap 5 menit, maksimal 3 mg.

Sedangkan, dosis pediatrik adalah 20 mikrogram/kgBB IV, setiap 5 menit dengan total 2-3 dosis. Dosis per pemberian minimal 0.1 mg, maksimal 0.5 mg (anak), 1 mg (remaja). Dosis total maksimal adalah 1 mg pada anak dan 2 mg pada remaja.

Atropin pada dosis adekuat, dapat mengatasi beragam tipe refleks vagal kardiak, yang melambat, atau asistol, seperti menangani kasus bradikardia, atau asistol, yang ditimbulkan karena injeksi obat kolin ester, zat anti kolinesterase, atau obat parasimpatomimetik lainnya. Selain itu, dapat untuk menangani kasus cardiac arrest, atau henti jantung, yang ditimbulkan oleh stimulasi saraf vagus, juga partial heart block, apabila aktivitas vagal sebagai faktor etiologi.

Pada kasus blok jantung total, atropin dapat diberikan untuk mengakselerasi kecepatan idioventrikular.

Keracunan Organofosfat

Berikan dosis awal atropin 1-3 mg sebagai bolus, seiring dengan pemasangan infus dengan cairan saline 0,9%. Monitor keadaan pasien setelah 5 menit, untuk memeriksa apakah terjadi efek atropinisasi, seperti ukuran pupil tambah melebar/midriasis, tekanan darah sistol meningkat >80, detak jantung meningkat >80 kali/menit, urine output >0,5 mL/kgBB/jam, pemeriksaan auskultasi dada tidak terdengar ronki basah (kecuali karena aspirasi). Apabila tidak ada respon terhadap atropin, dosis digandakan dua kali, namun apabila keadaan pasien membaik, maka dosis tersebut dapat dihentikan, dan diganti dengan dosis kecil atropin. Setelah pasien stabil, mulailah pemberian atropin per infus dengan dosis 10-20% dari total dosis yang digunakan untuk menstabilkan pasien tersebut. [22]

Premedikasi Operasi Katarak

Atropin 1,0% sebagai sediaan obat tetes mata diberikan 3 kali sehari, satu hari sebelum pelaksanaan prosedur operasi katarak, dan sekali pada pagi hari pada hari pelaksanaan operasi. [23] Namun dilaporkan, ukuran dilatasi pupil oleh atropin, dibandingkan dengan standar regimen obat dilatasi lainnya, adalah lebih kecil, dengan perbedaan sekitar 0,4 mm. [24]

Indikasi Oftalmologi selain Katarak

Berikut adalah beberapa indikasi atropin untuk mata selain katarak:

Floppy Iris Syndrome

Pada pasien dengan pembesaran prostat jinak yang mengonsumsi tamsulosin, atropin sebagai tetes mata, juga bermanfaat untuk meminimalisir risiko terjadinya floppy iris syndrome. [25]

Ambliopia

Atropin dilaporkan dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi ambliopia pada anak, usia 7‒12 tahun, dengan atau tanpa patching. [17,26]

Miopia

Penggunaan atropin dosis rendah untuk mengatasi miopia, terutama high myopia, juga telah dilaporkan, terutama di negara Asia. [20] Namun, terdapat risiko penggunaan berupa progresivitas miopia. [27]

Mengatasi Sekresi Respiratorik Terminal

Suatu studi mengungkapkan bahwa atropin tetes mata 1% dapat digunakan untuk mengatasi sekresi respiratorik terminal, pada pasien lanjut usia, dalam keadaan kondisi berat. [28]

Penggunaan Lain

Atropin per oral digunakan sebagai antispasmodik, dengan dosis dewasa 0,6‒1,2 mg, diminum malam hari. [13]

Referensi

1. The World Health Organization. Drugs Used in Anaesthesia: Premedication: Atropine. Updated December 2017 20 April 2018]; Available from: http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Jh2929e/3.html.
13. The World Health Organization. ISDB WHO Single Medicines Review. Atropine for Gastrointestinal Disease. 2004; Available from: http://archives.who.int/eml/expcom/expcom14/atropine/1_ISDB_WHO_atropine_gi.pdf.
17. Pediatric Eye Disease Investigator, G., Patching vs Atropine to Treat Amblyopia in Children Aged 7 to 12 Years: A Randomized Trial. Archives of ophthalmology, 2008. 126(12): p. 1634-1642.
20. Chia, A., Q.S. Lu, and D. Tan, Five-Year Clinical Trial on Atropine for the Treatment of Myopia 2: Myopia Control with Atropine 0.01% Eyedrops. Ophthalmology, 2016. 123(2): p. 391-9.
22. Eddleston, M., et al., Management of acute organophosphorus pesticide poisoning. Lancet, 2008. 371(9612): p. 597-607.
24. Narvaez, J., et al., Pupil dilation using a standard cataract surgery regimen alone or with atropine 1.0% pretreatment: prospective comparative evaluation. J Cataract Refract Surg, 2010. 36(4): p. 563-7.
25. Bendel, R.E. and M.B. Phillips, Use of Atropine Prior to Cataract Surgery to Avoid Intraoperative Floppy Iris Syndrome in Patients Taking Flomax ®. Investigative Ophthalmology & Visual Science, 2006. 47(13): p. 675-675.
26. U.S. National Institute of Health. Eye Drops to Treat Childhood Eye Disorder. March 2002; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
27. Grzybowski, A., et al., The Role of Atropine Eye Drops in Myopia Control. Curr Pharm Des, 2015. 21(32): p. 4718-30.
28. Protus, B.M., P.A. Grauer, and J.M. Kimbrel, Evaluation of atropine 1% ophthalmic solution administered sublingually for the management of terminal respiratory secretions. Am J Hosp Palliat Care, 2013. 30(4): p. 388-92.

Formulasi Atropin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
    Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
  • Red Flag Palpitasi
    Red Flag Palpitasi
  • Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
    Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
4 hari yang lalu
Detak jantung irreguler pada anak usia 19 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok.Apakah detak jantung anak usia 19 bulan yang irreguler normal terjadi?Dan apakah seiring berjalannya waktu bisa sembuh sendiri dok?Untuk...
dr.Muftihatu Rahmi
09 Februari 2023
Bunyi jantung sempat terhenti sepersekian detik, namun terdengar ada tambahan bunyi jantung ketiga
Oleh: dr.Muftihatu Rahmi
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya.. pasien dengan keluhan kadang jantung terasa berdebar kencang dan saat yang bersamaan muncul nyeri uluhati dan keram di bagian...
Anonymous
27 Januari 2023
Apakah keracunan karbol termasuk keracunan organofosfat yang dapat diterapi dengan atropin?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, mohon izin membuka diskusi.Mohon bantuan tatalaksana terkait pasien keracunan baygon pada kondisi bantuan lanjutan setelah A,B,C tertanganiSetelah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.