Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Bupivacaine general_alomedika 2023-01-27T08:53:51+07:00 2023-01-27T08:53:51+07:00
Bupivacaine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Bupivacaine

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Efek samping yang perlu diwaspadai saat memberikan bupivacaine adalah efek kardiovaskular dan sistem saraf pusat. Bupivacaine memiliki interaksi dengan obat vasokonstriktor, propranolol, penghambat neuromuskular, dan obat-obat lain.

Efek Samping

Bupivacaine menimbulkan efek samping sistemik yang lebih sering dibandingkan obat anestesi lokal lainnya, seperti lidocaine. Munculnya efek samping ini biasanya karena peningkatan konsentrasi obat di plasma yang disebabkan oleh dosis yang terlalu tinggi, absorpsi yang terlalu cepat, pemberian berulang, penurunan fungsi hepar, adanya kondisi asidosis yang menyebabkan penurunan ikatan obat dengan protein, jumlah protein yang berkurang, adanya kompetisi dengan obat lain, adanya obat yang masuk ke intravaskular, atau metabolisme yang terlalu lambat. Efek samping ini lebih sering ditemukan pada pasien neonatus, pasien yang mengalami asidosis atau penyakit sistemik, dan adanya obat lain yang berinteraksi dengan bupivacaine.

Efek toksik terhadap sistem saraf dan jantung merupakan efek samping yang paling sering membahayakan saat menggunakan bupivacaine sehingga pengawasan terhadap kedua sistem ini saat pemberian bupivacaine diperlukan. Efek pada sistem saraf lebih sering ditemukan pada konsentrasi obat yang lebih rendah dibandingkan dengan efek samping terhadap jantung. Efek samping pada sistem pernapasan juga perlu diperhatikan jika pasien diberikan obat preanestesi, analgesik atau sedatif intraoperasi, dan manipulasi saat pembedahan.

Kardiovaskular

Efek samping kardiovaskular yang bisa muncul adalah hipotensi, bradikardia, hipertensi, henti jantung, aritmia jantung, penurunan curah jantung, blok jantung, takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, depresi miokardium, dan kolaps kardiovaskular.

Sistem Saraf

Efek samping sistem saraf pusat yang bisa terjadi antara lain parestesia, nyeri kepala pasca injeksi duramater, pusing, paresis, distesia, kejang, parestesia sirkumoral, penurunan kesadaran, tremor, disartria, paraplegia, paralisis, neuropati, araknoiditis, cedera nervus perifer, blok spinal total secara tidak disengaja, kehilangan kontrol sfingter, meningismus, palsi nervus kranial, sinkop, blok spinal total, bicara terbata-bata, hematoma spinal, dan disgeusia.[1,2,10,11]

Efek Samping Lain

Efek samping lain yang perlu diperhatikan adalah methemoglobinemia. Pasien yang mengalami methemoglobinemia akan menunjukkan tanda dan gejala berupa perubahan warna kulit menjadi sianosis, nyeri kepala, takikardia, sesak napas, dan pusing. Kondisi ini dapat terjadi seketika pasca pemberian atau sampai beberapa jam setelahnya. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah menghentikan pemberian dan memberikan terapi suportif, seperti terapi oksigen dan hidrasi. Beberapa pasien dapat membutuhkan penanganan lebih lanjut seperti terapi dengan metilen biru, transfusi tukar, atau oksigen hiperbarik.[10]

Beberapa obat anestesi dapat menimbulkan hipertermia maligna, namun kejadiannya pada bupivacaine belum diketahui secara pasti. Awalnya, pasien akan mengalami takikardia, takipnea, penurunan dan peningkatan tekanan darah, serta asidosis metabolik. Jika hal ini terjadi, maka pasien akan jatuh ke kondisi hipertermia. Penanganan pertama untuk kasus ini adalah pemberian oksigen, terapi suportif, dan pemberian dantrolen.[10,11]

Efek samping selengkapnya dilampirkan pada Tabel 1.[18]

Tabel 1. Efek Samping Bupivacaine

Sistem Organ Efek Samping
Kardiovaskular Hipotensi, bradikardi (>10%); hipertensi (1–10%); henti jantung, aritmia jantung (<0.1%); penurunan curah jantung, blok jantung, takikardi ventrikel, fibrilasi ventrikel, depresi miokardium, kolaps kardiovaskular
Sistem saraf pusat Parestesia, nyeri kepala pasca injeksi duramater, pusing (1–10%); paresis, distesia, kejang, parestesia sirkumoral, penurunan kesadaran, tremor, disartria (0,1–1%); paraplegia, paralisis, neuropati, araknoiditis, cedera nervus perifer, blok spinal total secara tidak disengaja (<0,1%); kehilangan kontrol sfingter, meningismus, palsi nervus kranial, sinkop, blok spinal total, bicara terbata-bata, hematoma spinal, disgeusia
Gastrointestinal Mual (>10%); muntah (1–10%); inkontinensia feses, kesulitan menelan, rasa baal pada lidah
Lokal Anestesia persisten, edema
Geniotourinari Retensi urin, inkontinensia urin (1–10%); kehilangan sensasi di perineal, kehilangan fungsi seksual
Respirasi Depresi napas (<0,1%); henti napas (terutama pada pemberian di area leher), edema laring, bersin, paralisis respiratori, hipoksia, hiperkarbia
Sistem Indra Hiperakusis, tinitus, gangguan penglihatan (0,1–1%); diplopia (<0,1%); pandangan buram, konstriksi pupil
Sistem Imun Reaksi alergi, syok anafilaksis (<0,1%)
Psikiatri Cepat lelah, ansietas, depresi, agitasi, euforia, kebingungan
Hematologi Methemoglobinemia
Hepar Gangguan fungsi hari (peningkatan SGOT dan SGPT)
Kulit

Urtikaria, pruritus, eritema, angioedema, keringat berlebih, lesi kutan

Muskuloskeletal Kelemahan pada otot, nyeri punggung, kejang otot (0,1–1%); nyeri sendi, kaku, penurunan atau kehilangan range oof motion, kondrolisis (terutama saat pemberian anestesi melalui infus kontinyu intraartikular)

Interaksi Obat

Bupivacaine dapat berinteraksi dengan berbagai obat sehingga meningkatkan risiko efek samping.

Penggunaan bupivacaine dengan hyaluronidase dapat meningkatkan risiko kejadian reaksi sistemik anestesi. Penggunaan dengan verapamil meningkatkan risiko blok jantung.

Bupivacaine dapat meningkatkan efek hipnotik propofol. Penggunaan bersama dengan ropivacaine dapat meningkatkan efek intratekal. Penggunaan bersamaan dengan propranolol meningkatkan efek toksik.

Risiko bradikardia, hipotensi, dan penurunan kesadaran meningkat jika bupivacaine digunakan bersama dengan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) seperti captopril.

Pemberian bupivacaine dengan cisatracurium dan rapacuronium meningkatkan efek blok neuromuskular.[1,2,10,11]

Tabel 2. Interaksi Obat Lain dengan Bupivacaine

Interaksi Obat
Meningkatkan kejadian reaksi sistemik anestesi Hyaluronidase
Meningkatkan risiko blok jantung Verapamil
Meningkatkan efek hipnotik obat lain Propofol
Meningkatkan efek intratekal Ropivacaine
Meningkatkan toksisitas bupivacaine Propranolol
Bradikardi, hipotensi, penurunan kesadaran ACEI
Meningkatkan efek blok neuromuskular Cisatracurium, rapacuronium

Selain interaksi dengan obat di atas, sediaan bupivacaine terkadang juga disertai dengan epinefrin, sehingga interaksi antara epinefrin dengan obat lain juga perlu diperhatikan. Tidak ada interaksi antara bupivacaine dengan makanan, etanol, atau pemeriksaan laboratorium.[1,2,10,11]

Referensi

1. Prescribers’ digital reference. Bupivacaine hydrochloride – drug summary. 2018. Available from: https://www.pdr.net/drug-summary/Marcaine-Spinal-bupivacaine-hydrochloride-1574
2. Drugs.com. Bupivacaine. 2020. Available from: https://www.drugs.com/pro/bupivacaine.html#id_link_2dc92535-a459-432e-e054-00144ff8d46c
10. Marcaine (bupivacaine) injection package insert. Lake Forest, IL: Hospira, Inc.; 2018 Nov
11. Bupivacaine injection and bupivacaine; epinephrine injection package insert. Lake Forest, IL: Hospira, Inc.; 2018 Nov
18. Drugs.com. Bupivacaine side effect. 2019. Available from: https://www.drugs.com/sfx/bupivacaine-side-effects.html

Indikasi dan Dosis Bupivacaine
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pilihan Teknik Penutupan Luka Laserasi Kulit
    Pilihan Teknik Penutupan Luka Laserasi Kulit
  • Spektrum Dosis Pada Anestesi Lokal
    Spektrum Dosis Pada Anestesi Lokal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 10 Desember 2024, 15:07
Pitting edem pada pasien post infeksi hecting
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Permisi TS izin konsul. Saya ada pasien post hecting. 3 hari kemudian datang dengan keadaan bengkak dan hiperemis, kemudian tatalaksana saya kasih amox, dexa...
dr.Euis Kurniawati
Dibalas 26 Desember 2024, 21:37
Jahit telinga robek karena tindik
Oleh: dr.Euis Kurniawati
2 Balasan
Alo dokter izin diskusi saya memiliki pasien telinga robek karena tindikan, untuk benang yg dipakai yg slik atau nylon dan ukuran yg dipakai yg berapa ya dok?
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 07:29
Kulit berubah putih post ekstraksi kuku
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat malam dok, ijin konsul apakah normal pada kukit utk berubah warna seperti ini?Pasien post KLL ada trauma pada kukuDilakukan ekstraksi kuku dgn...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.