Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Inseminasi Buatan y2afrika 2022-05-12T14:39:46+07:00 2022-05-12T14:39:46+07:00
Inseminasi Buatan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Inseminasi Buatan

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Komplikasi inseminasi buatan atau artificial insemination dapat terjadi saat persiapan prosedur atau saat tindakan dilakukan. Komplikasi saat persiapan kebanyakan adalah efek samping dari stimulasi ovarium, sedangkan komplikasi saat tindakan jarang sekali berupa infeksi.[1]

Komplikasi Controlled Ovarian Hyperstimulation

Controlled ovarian hyperstimulation (COH) dilakukan dengan pemberian hormon gonadotropin (hCG) dosis rendah, untuk meningkatkan jumlah oocyt. Akan tetapi, COH dapat menyebabkan gemeli yang berisiko persalinan preterm, bayi prematur, atau berat badan lahir rendah.[1,9]

Selain itu, efek samping COH adalah kondisi ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS). Gejala OHSS terdiri dari 4 derajat, yaitu:

  • OHSS derajat ringan: ovarium bilateral membesar hingga 8 cm, dengan kista folikel multipel dan korpus luteal, serta perut kembung dan nyeri perut ringan
  • OHSS derajat sedang: ovarium membesar hingga 12 cm, disertai perut kembung, mual, muntah, dan diare. USG abdomen tampak asites, sehingga peningkatan berat badan yang cepat (>3 kg dalam 3‒5 hari) dapat sebagai tanda awal OHSS
  • OHSS derajat berat: kista ovarium besar (lebih dari 12x12 cm), asites klinis dengan atau tanpa hidrotoraks, hiperkalemia (kalium >5 mmol/L), hiponatremia (natrium <135 mmol/L), hiperosmolaritas (osmolaritas <282 mOsm/kg), hipoproteinemia (albumin serum <35 g/L), oliguria (ekskresi urin <300 mL/hari atau <30 mL/jam), kreatinin sedikit menurun (1,1‒1,5 mg/dL), dan syok hipovolemik. Pada kasus paling berat, pasien dapat mengalami hemokonsentrasi, leukositosis, disfungsi hati, hiperviskositas darah, dan tromboemboli
  • OHSS kritis: asites berat atau hidrotoraks, hematokrit >55%, leukosit >25.000/mL, oliguria atau anuria, kreatinin meningkat (1,6 mg/dL), klirens kreatinin menurun (<50 mL/menit), tromboemboli, atau sindrom gangguan pernapasan akut[9]

Komplikasi Defek Kromosom

Pada tahun 1996, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa risiko defek kromosom sedikit meningkat pada inseminasi buatan yang menggunakan donor sperma beku (frozen donor spermatozoa). Defek tersebut dilaporkan meningkat seiring dengan peningkatan usia pendonor sperma.[7]

Namun, metaanalisis yang dipublikasikan pada tahun 2020 menyebutkan bahwa risiko defek kromosom pada janin hasil inseminasi buatan tidak secara langsung akibat prosedur. Risiko cacat lahir tergantung pada banyak faktor, di antaranya usia pasangan, penyebab infertilitas, penyakit penyerta, dan jumlah janin selama kehamilan. Oleh karena itu, perlu dijelaskan kepada pasien bahwa tindakan ini memiliki risiko, tetapi manfaatnya lebih besar daripada risiko.[8]

Komplikasi Saat Tindakan

Salah satu keuntungan dari intrauterine insemination (IUI) adalah risiko infeksi panggul yang kecil, karena prosedur yang dilakukan tidak terlalu invasif. Efek tindakan IUI yang umum dikeluhkan oleh pasien wanita adalah kram perut bagian bawah saat tindakan. Keluhan ini terjadi sekitar 10% dari kasus inseminasi, yang dikaitkan dengan kateter yang sulit dimasukkan ke dalam uterus.[1]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Allahbadia GN. Intrauterine Insemination: Fundamentals Revisited. J Obstet Gynaecol India. 2017;67(6):385-392. doi:10.1007/s13224-017-1060-x
7. Thepot F. Mayaux MJ. Czyglick F. et al. Incidence of birth defects after artificial insemination with frozen donor spermatozoa: a collaborative study of the French CECOS Federation on 11,535 pregnancies. 1996. Hum Reprod, 11(10), 2319-2323.
8. Serafin D. Grabarek BO. Boro´n D. et al. Evaluation of the Risk of Birth Defects Related to the Use of Assisted Reproductive Technology: An Updated Systematic Review. Int. J. Environ. Res. Public Health 2022, 19, 4914. https://doi.org/ 10.3390/ijerph19084914
9. Jahromi N. Bahia MD. et al. Ovarian Hyperstimulation Syndrome: A Narrative Review of Its Pathophysiology, Risk Factors, Prevention, Classification, and Management. Iranian journal of medical sciences vol. 43,3. 2018: 248-260.

Teknik Inseminasi Buatan
Edukasi Pasien Inseminasi Buatan

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
    Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
  • Manfaat Histeroskopi dalam Penanganan Kasus Infertilitas
    Manfaat Histeroskopi dalam Penanganan Kasus Infertilitas
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
21 September 2022
Pasien wanita usia 28 tahun dengan keputihan, riwayat haid tidak teratur dan belum hamil sudah 1 tahun menikah
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok. Pasien perempuan usia 28 tahun keluhan saat ini keputihan berwarna putih kekuningan. Keluhan dirasakan pada hari ke-13 dari...
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
03 Agustus 2022
Kapan waktu terbaik melakukan tes infertilitas? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
3 Balasan
ALO dr. Shandy, Sp. OG, izin bertanya dok, kapan waktu terbaik melakukan tes infertilitas? apakah harus setelah lebih dari 1 tahun menikah? atau ada kah...
Anonymous
14 Juli 2022
Pasien dengan nilai antibodi sperma autoimun tinggi pada serum darah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya memiliki pasien dengan nilai asa seperti pada gambar,,terapinya bagaimana,,mohon kiranya bagi dr sp andrologi agar bs membantu

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.