Teknik Inseminasi Buatan
Teknik inseminasi buatan adalah dengan cara memasukkan kateter berisi sperma yang sudah dicuci ke dalam uterus atau serviks uterus.
Persiapan Pasien
Persiapan pasien pada inseminasi buatan dimulai dengan konseling dan informed decision kepada pasien dan pasangannya. Pemeriksaan pra-prosedur dilakukan secara detail dan lengkap, termasuk mengevaluasi status fertilitas pasien dan mendokumentasikan seluruh prosedur.
Setelah dilakukan informed decision dan informed consent, persiapan pasien wanita dimulai dengan melihat kematangan sel telur. Prosedur inseminasi buatan akan dilakukan pada sekitar waktu ovulasi yang secara tipikal terjadi 24─36 jam setelah puncak hormon LH. Selain itu, sebelum tindakan inseminasi buatan dilakukan, pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih, kemudian daerah vulva didisinfeksi.
Persiapan yang dilakukan pada suami adalah diminta untuk menyediakan cairan mani ke dalam suatu wadah. Sampel semen akan dicuci di laboratorium untuk memisahkan spermadari cairan seminal. Suami juga diminta untuk tidak melakukan koitus sekitar 5 hari sebelum pelaksanaan tindakan.
Peralatan
Peralatan yang digunakan pada inseminasi buatan diantaranya adalah meja baring, instrumen inseminasi dalam keadaan steril, perlengkapan antiseptik, dan handscoen steril.
Posisi Pasien
Posisi pasien pada tindakan inseminasi buatan adalah posisi litotomi, yaitu posisi dimana pasien berda dalam posisi supinasi dengan fleksi panggul dan lutut dan paha dalam posisi terbuka.
Prosedural
Prosedural pada inseminasi buatan dimulai dengan memasukkan spekulum ke dalam vagina, sehingga serviks tampak dari luar. Serviks diusap menggunakan kapas bersih, kemudian kateter kecil dimasukkan kedalam uterus melalui serviks. Pada sekitar 10% kasus inseminasi, kateter sulit dimasukkan ke dalam uterus, dan situasi ini dapat mengakibatkan kram perut bagian bawah pada pasien.
Setelah kateter dimasukkan ke dalam uterus, sperma akan langsung dimasukkan ke dalam uterus melalui kateter. Proses ini akan meningkatkan secara maksimal jumlah sel-sel sperma yang ditempatkan dalam uterus dan akan meningkatkan peluang konsepsi. Prosedur ini berlangsung hanya beberapa menit dan pasien mungkin merasa sedikit tidak nyaman.
Setelah tindakan selesai, dilakukan pengawasan terhadap gejala dan tanda klinis kehamilan. Wanita yang menjalani tindakan ini dan dianggap fertil tidak perlu mengonsumsi obat penyubur. Namun, mengingat tindakan ini dapat diulangi hingga kehamilan tercapai, maka obat penyubur dapat digunakan untuk mempersingkat waktu konsepsi.
Prosedur lain dari inseminasi buatan adalah dengan intracervical insemination yang dilakukan dengan cara menempatkan sampel semen pada serviks. Sampel semen yang digunakan merupakan sampel sperma yang tidak dicuci atau tidak diproses. [1,2,4]