Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Teknik Biopsi Kulit general_alomedika 2021-10-26T11:16:52+07:00 2021-10-26T11:16:52+07:00
Biopsi Kulit
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Biopsi Kulit

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Ada beberapa metode biopsi kulit, contohnya biopsi punch, biopsi shave, biopsi wedge, biopsi saucerization, dan biopsi eksisi. Teknik biopsi kulit yang dipilih tergantung pada jenis, lokasi, dan luas lesi kulit serta keahlian operator.

Persiapan Pasien

Persiapan pasien sebelum biopsi kulit meliputi penandaan area biopsi serta tindakan aseptik dan anestesi pada area yang akan dibiopsi. Dokter disarankan untuk menandai area biopsi dengan tanda silang dan bukan lingkaran. Produk topikal yang digunakan untuk membersihkan kulit adalah alkohol, chlorhexidine, atau povidone-iodine.[3,9]

Anestesi yang dilakukan umumnya berupa anestesi lokal yang diinjeksikan di lapisan dermis dan subkutis. Agen anestesi yang biasa digunakan adalah golongan amida seperti lidocaine. Dokter bisa menambahkan epinefrin dengan pengenceran 1:100.000, 1:200.000, atau 1:500.000. Anestesi lokal dapat menimbulkan blanching pada kulit dan mempersulit identifikasi area biopsi, sehingga sebaiknya area tersebut ditandai dahulu sebelum anestesi.[3]

Alternatif agen anestesi lokal lain adalah krim anestesi, agen dingin topikal (es, etil klorida, sedikit nitrogen cair), atau injeksi larutan garam benzyl alkohol. Namun, agen topikal tidak memiliki penetrasi yang cukup untuk biopsi eksisi, insisi, atau punch yang lebih dalam, sehingga harus dikombinasi dengan metode anestesi lain. Agen anestesi topikal dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri atau ketidaknyamanan sebelum injeksi anestesi lokal, terutama pada anak-anak.[3]

Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk melakukan biopsi kulit adalah sebagai berikut:

  • Kapas atau swab alkohol untuk membersihkan area biopsi
  • Spuit dengan jarum berukuran 30-gauge dan agen anestesi
  • Sarung tangan
  • Surgical forceps
  • Wadah patologi berisi larutan formalin 10% atau garam fisiologis dengan label
  • Kassa steril
  • Peralatan untuk dressing: salep antibiotik atau petrolatum, perban, plester
  • Perlengkapan hemostasis: larutan aluminium 20–50% atau ferric subsulfate untuk kauterisasi kimia, peralatan kauterisasi elektrik[3,4]

Berikut peralatan tambahan sesuai jenis biopsi yang dilakukan:

  • Biopsi plong (punch biopsy): instrumen punch/plong sekali pakai berukuran 2–8 mm, gunting, peralatan jahit (needle holder, jarum, benang)
  • Biopsi cukur (shave biopsy): pisau bedah (no. 15) atau pisau cukur sekali pakai[3,4]

Posisi Pasien

Tidak ada posisi tertentu yang wajib diinstruksikan pada pasien selama prosedur biopsi kulit. Dokter perlu memperhatikan agar pasien nyaman dan posisi tidak menghalangi area kulit yang akan dibiopsi.

Prosedural

Terdapat beberapa teknik biopsi kulit, seperti biopsi punch, biopsi shave, biopsi wedge, biopsi saucerization, dan biopsi eksisi. Salah satu pertimbangan ketika memilih teknik biopsi kulit adalah pengambilan jaringan yang cukup untuk menegakkan diagnosis dan menyisakan defek kosmetik seminimal mungkin.[3]

Biopsi Plong atau Punch Biopsy

Biopsi plong merupakan teknik biopsi kulit yang tersering dilakukan. Biopsi plong dapat dilakukan pada lesi solid dengan ukuran berapa pun dan pada vesikel kecil yang dapat masuk ke dalam alat punch. Ukuran plong yang disarankan adalah minimal 3 mm agar tidak ada fitur penting lesi yang terlewat.[6]

Setelah persiapan selesai, kulit diregangkan tegak lurus terhadap garis Langer, lalu instrumen plong dimasukkan vertikal dengan gerakan memutar hingga terasa sensasi “give away,” yaitu masuknya plong ke dalam jaringan subkutan yang bersifat semisolid.

Setelah instrumen mencapai kedalaman maksimal, plong dapat dilepaskan. Pindahkan sampel jaringan dengan berhati-hati menggunakan forceps atau jarum yang berukuran 30-gauge. Tutup luka dengan jahitan.[3,6]

Biopsi Cukur atau Shave Biopsy

Biopsi cukur dapat dipertimbangkan ketika sampel jaringan yang dibutuhkan terbatas pada epidermis dan dermis superfisial. Injeksikan anestesi lokal secara intradermal ke area sekeliling lesi untuk menghasilkan wheal.

Lakukan transeksi secara horizontal di bagian dasar lesi menggunakan bisturi ukuran 15 atau pisau cukur sekali pakai. Tandai jaringan yang diambil dengan tinta atau langsung letakkan jaringan dalam wadah berisi larutan formalin. Setelah itu, hentikan perdarahan dan tutup luka.[3]

Biopsi Wedge

Pada biopsi wedge, jaringan umumnya diambil dalam bentuk cone (kerucut) dari lesi neoplasma yang berukuran lebih besar. Aksis memanjang sampel biasanya memiliki potongan melintang di bagian tengah lesi. Setelah anestesi, lakukan insisi stab bentuk V atau segitiga dengan scalpel ukuran 11 atau 21–25 untuk mengambil jaringan.[4,6]

Jika dilakukan dengan kedalaman yang cukup, metode biopsi wedge dapat bermanfaat untuk mendiagnosis keratoacanthoma yang memiliki ciri khas pada arsitektur potongan melintang. Biopsi wedge umumnya digunakan pada mikosis subkutan, margin karsinoma sel basal, dan tuberkulosis verukosa.  Metode ini juga dapat digunakan pada suspek melanoma yang tidak memungkinkan untuk dibiopsi eksisi.[4,6]

Biopsi Saucerization

Biopsi saucerization ideal untuk kelainan vesikobulosa dan neoplasma epidermal seperti keratosis seboroik. Pada metode ini, bilah pisau dipegang dengan jempol dan jari telunjuk kemudian diiriskan melewati lapisan retikuler dermis atau kadang hingga mencapai jaringan subkutan.[6,10]

Biopsi Eksisi

Biopsi eksisi lebih disukai untuk lesi kecil atau lesi suspek melanoma maligna yang memungkinkan. Jika ada kecurigaan melanoma, dokter perlu melakukan biopsi dengan kedalaman yang cukup karena penentuan stadium dan tata laksana tergantung pada kedalaman tumor. Penentuan stadium akan sangat sulit jika basis tumor terpotong.[4]

Biopsi eksisi paling sering dilakukan menggunakan scalpel. Sampel yang diambil adalah seluruh lapisan kulit dari lesi yang terlihat hingga jaringan subkutan. Biopsi eksisi dapat juga dilakukan menggunakan pisau cukur atau pisau fleksibel yang khusus untuk bedah kulit. Setelah tindakan, luka ditutup dengan jahitan.[4,6]

Follow Up

Pasien dapat langsung pulang setelah tindakan. Pasien dianjurkan untuk merawat luka biopsi dengan membersihkannya secara lembut dan mengoleskan salep petrolatum atau antibiotik. Hasil patologi atau kultur perlu segera diberitahukan pada pasien untuk menentukan tindak lanjut.[3]

Referensi

3. Prather CL. Skin Biopsy. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1997709-overview
4. Ramsey M. Skin Biopsy. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470457/
6. Nischal U, Nischal Kc, Khopkar U. Techniques of skin biopsy and practical considerations. J Cutan Aesthet Surg. 2008;1(2):107-111.
9. Alroujayee AS. Skin biopsy: A better way to mark the skin before punch biopsy procedures. J Am Acad Dermatol. 2020 Feb;82(2):e51-e52.
10. Elston DM, Stratman EJ, Miller SJ. Skin biopsy: Biopsy issues in specific diseases. J Am Acad Dermatol. 2016 Jan;74(1):1-16; quiz 17-8.

Kontraindikasi Biopsi Kulit
Komplikasi Biopsi Kulit

Artikel Terkait

  • Hydrochlorothiazide Meningkatkan Risiko Terkena Karsinoma Sel Basal dan Skuamosa
    Hydrochlorothiazide Meningkatkan Risiko Terkena Karsinoma Sel Basal dan Skuamosa
  • Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Kulit
    Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Kulit
  • Pterigium Sebagai Prediktor Kejadian Melanoma Kutaneus
    Pterigium Sebagai Prediktor Kejadian Melanoma Kutaneus
  • Hydrochlorothiazide dan Risiko Melanoma Maligna
    Hydrochlorothiazide dan Risiko Melanoma Maligna
  • Biopsi Nodus Limfatik Sentinel pada Melanoma
    Biopsi Nodus Limfatik Sentinel pada Melanoma

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
30 Juli 2021
Membedakan tahi lalat biasa dengan lesi prekanker melanoma - Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, Dokter, mohon izin untuk bertanya ya.. Mengingat keberadaan kita di negeri yang tropis dengan paparan ultraviolet yang melimpah, keberadaan...
dr. Hudiyati Agustini
28 Mei 2021
Nevus pigmentosus seperti apa yang dapat berkembang menjadi melanoma - Kulit Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Fresa SpKK..Ada pasien yang bertanya, lebih aman tahi lalat (nevus pigmentosus) berambut atau yang tidak berambut? Apakah ada risiko bentuk nevus...
Anonymous
27 September 2020
Pasien anak usia 2 tahun dengan keluhan terdapat bercak hitam pada seluruh badan, wajah, tangan, hingga kaki
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Pasien An.R usia 2 th 7 bulan dibawa oleh orang tuanya ke klinik dengan keluhan timbul bercak-bercak kehitaman disekujur badan, wajah, tangan, & kaki sejak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.