Indikasi Biopsi Kulit
Indikasi biopsi kulit terbagi menjadi indikasi diagnostik dan indikasi terapeutik. Teknik biopsi kulit dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis lesi kulit secara pasti, atau bisa juga untuk terapi definitif pada lesi berukuran kecil yang bisa terangkat sepenuhnya dengan biopsi.
Indikasi Diagnostik
Untuk tujuan diagnostik, biopsi kulit diindikasikan pada kondisi berikut ini:
-
Dugaan keganasan pada kanker kulit seperti melanoma maligna, karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma / SSC) dan karsinoma sel basal (basal cell carcinoma / BCC)
- Infeksi, seperti vaskulitis, infeksi jamur atau bakteri pada kulit, kutil
-
Penyakit kulit yang menimbulkan lepuhan (blistering skin disorder) seperti pemfigus bulosa, pemfigus vulgaris dan dermatitis herpetiformis
- Keratosis, baik keratosis aktinik / aktinikus keratosis maupun keratosis seboroik
-
Penyakit sistemik yang memiliki manifestasi pada kulit seperti lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythemathosus / SLE)
Indikasi Terapeutik
Pada lesi yang berukuran kecil, tindakan biopsi bisa mengangkat seluruh lesi sehingga biopsi dapat memiliki efek terapeutik. Kondisi di mana biopsi digunakan untuk tujuan terapeutik adalah sebagai berikut:
- Kanker kulit yang berukuran kecil sehingga dapat terangkat sepenuhnya saat biopsi
-
Penyakit inflamasi pada kulit seperti psoriasis
-
Lesi prakanker seperti skin tag atau tahi lalat yang membesar
- Tato berukuran kecil[1]