Cara Mengurangi Nyeri akibat Injeksi Anestesi Lokal

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan

Injeksi anestesi lokal merupakan prosedur yang dapat menyebabkan nyeri pada pasien, sehingga diperlukan pemahaman yang baik mengenai berbagai metode pengurangan nyeri akibat injeksi anestesi lokal. Injeksi anestesi lokal merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencapai anestesi kutan dengan efek samping minimal.

Injeksi anestesi lokal rutin dilakukan pada prosedur pembedahan lokal, seperti penjahitan luka, debridement, insisi, maupun pada tindakan gigi. Namun, injeksi anestesi lokal identik dengan sensasi nyeri dan terbakar pada kulit pada saat prosedur dilakukan. Beberapa penyebab sensasi nyeri dan terbakar ini adalah perforasi kulit, masuknya cairan ke subkutan yang merangsang reseptor mekanik akibat peregangan kulit, hingga komposisi obat yang diinjeksikan itu sendiri.

Surgeon,Man,Inputting,Drug,For,Local,Anesthesia,During,Surgery,To

Nyeri dan rasa terbakar saat injeksi anestesi lokal menyebabkan ansietas dan keraguan pada pasien dalam menjalani tindakan pembedahan, sehingga diperlukan pemahaman mengenai metode tertentu yang dapat mengurangi efek ini pada injeksi anestesi lokal. Metode pengurangan nyeri akibat injeksi anestesi lokal termasuk penghangatan obat, buffer anestesi, penyesuaian teknik injeksi, distraksi pasien, dan pendinginan kulit.[1,2]

Modifikasi Obat 

Modifikasi obat anestesi dalam upaya mengurangi nyeri saat injeksi anestesi lokal dapat dilakukan dengan menghangatkan obat maupun menambahkan buffer pada obat anestesi.

Penghangatan Obat

Menghangatkan obat anestesi lokal hingga sama dengan suhu tubuh, atau hingga 40‒54℃, merupakan metode praktis dalam mengurangi nyeri saat injeksi anestesi lokal. Daya larut lidocaine sebagai anestesi lokal meningkat seiring dengan peningkatan suhu, sehingga efek anestesi dapat tercapai dengan lebih cepat. Lidocaine sendiri dapat dihangatkan hingga suhu 70℃ tanpa terjadi kerusakan obat. 

Pada tinjauan yang dilakukan oleh Gostimir, et al terhadap dua studi yang meneliti pengaruh peningkatan suhu obat anestesi lokal hingga sedikit lebih tinggi dari suhu tubuh terhadap nyeri saat injeksi menemukan bahwa skor nyeri menjadi lebih rendah pada pasien yang menerima injeksi anestesi lokal yang telah dihangatkan sebelumnya.[2-4]

Buffer Anestesi

Obat anestesi lokal, termasuk lidocaine, memiliki sifat asam. Sediaan lidocaine yang dikombinasikan dengan epinefrin 1:100.000 yang sering digunakan sebagai obat anestesi lokal bersifat lebih asam dengan pH 4,2.  pH obat anestesi ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan pH fisiologis, yaitu pada 7,4, sehingga pasien dapat merasakan nyeri dan sensasi terbakar pada kulit saat injeksi anestesi lokal dilakukan. 

Tingkat keasaman obat dapat dikurangi dengan buffer larutan basa, yaitu natrium bikarbonat (NaHCO3) 8,4% dalam rasio 1:10 atau 1:9 dengan lidocaine-epinephrine. Penggunaan dalam praktik sehari-hari, gunakan vial lidocaine 1% ditambahkan epinefrin dibuat menjadi 9 mL, setelah itu ditambahkan 1 mL natrium bikarbonat 8,4%. 

pH obat anestesi menjadi mendekati fisiologis dan sensasi terbakar pada kulit dapat berkurang. Namun, buffering obat anestesi dapat mengurangi onset efek obat dan umur simpan obat.[1,2,5]

Penyesuaian Teknik Injeksi

Teknik injeksi juga berperan dalam nyeri akibat injeksi anestesi lokal. Penyesuaian teknik injeksi termasuk peralatan, seperti ukuran maupun tipe jarum, volume obat yang diinjeksikan, maupun prosedur injeksi obat. Pada tinjauan yang dilakukan oleh Gostimir et. al, penyesuaian teknik injeksi anestesi lokal seperti ukuran jarum, volume obat dan prosedur injeksi juga memiliki efek mengurangi nyeri pada pasien.[1,2,4]

Ukuran Jarum

Ketebalan jarum atau kanul mempengaruhi nyeri, di mana semakin rendah ukuran ketebalan jarum, semakin berkurang pula rasa nyeri yang dialami oleh pasien. Pada tindakan pembedahan yang membutuhkan obat anestesi lokal dalam jumlah sedikit, penggunaan jarum dengan ukuran 27G atau 30G disarankan. 

Namun, bila obat anestesi lokal dibutuhkan dalam jumlah cukup banyak, maka jarum yang digunakan dapat berukuran 23G atau 25G. Namun, penyesuaian ukuran jarum tidak memberikan efek mengurangi nyeri pada injeksi yang lebih baik dibandingkan dengan metode penghangatan obat maupun penambahan buffer.[1,2,5]

Prosedur Injeksi

Cara melakukan injeksi anestesi lokal juga berpengaruh pada nyeri yang dialami oleh pasien. Melakukan tusukan awal secara tegak lurus dengan kulit dapat mengurangi banyaknya serabut saraf pada lapisan dermis yang terganggu oleh jarum, bila dibandingkan dengan tusukan dalam sudut tertentu. 

Tusukan jarum ke kulit juga perlu dilakukan dengan meminimalisir gerakan jarum melalui fiksasi spuit dan kulit melibatkan kedua tangan pada saat injeksi dilakukan. Injeksi obat dalam volume kecil secara perlahan dan bertahap dapat memberikan waktu bagi obat anestesi untuk berefek, sehingga nyeri akan berkurang saat semakin banyak obat yang masuk ke dalam kulit.[1,2,5] 

Setiap injeksi 0,1 ml obat anestesi ke kulit sebaiknya diikuti dengan periode berhenti sementara selama 3 detik dan diulangi hingga dosis yang dibutuhkan oleh pasien. Bila anestesi lokal perlu dilakukan pada area yang luas, tusukan ulang pada kulit sebaiknya dilakukan pada daerah kulit yang telah terinfiltrasi obat anestesi lokal, yaitu sekitar 1 cm dari area kulit yang terlihat memucat akibat injeksi sebelumnya.[1,2,5]

Distraksi Pasien

Distraksi pasien juga berperan dalam nyeri akibat injeksi anestesi lokal. Distraksi pasien yang termasuk oleh distraksi taktil dan pengalihan perhatian digunakan untuk mengalihkan perhatian pasien. 

Distraksi Taktil

Distraksi taktil merupakan tindakan tertentu yang memberikan rangsangan sensorik pada daerah yang akan disuntikkan obat anestesi lokal. Tindakan distraksi taktil dilakukan agar rasa nyeri dapat teralihkan atau tertutupi oleh rangsangan sensorik yang lain. Terdapat beberapa jenis distraksi taktil yang dapat dilakukan, dalam penggunaannya, pilih lebih dari satu distraksi taktil untuk dilakukan saat injeksi anestesi lokal.[1,2,5]

Mencubit ringan kulit yang ditusuk dengan jarum dapat dilakukan sebagai salah satu distraksi taktil. Pertahankan cubitan hingga pasien tidak merasakan lagi sensasi nyeri. Meminta pasien untuk menarik nafas atau inspirasi juga merupakan distraksi taktil. Jarum dapat ditusuk di kulit saat pasien sedang menarik nafas dalam.[1,2,5]

Selain itu, penggunaan alat dan bahan tertentu juga dapat dilakukan dalam upaya distraksi taktil. Penggunaan alat vibratory stimulation device yang dapat menyebabkan getaran dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri. Alat stimulasi getaran ini ditempatkan pada daerah yang akan ditusuk jarum beberapa saat sebelum tindakan injeksi dilakukan. Alat ini terus digunakan hingga beberapa saat setelah jarum dicabut dari kulit. 

Pada tinjauan yang dilakukan oleh Gostimir et. al, ditemukan penurunan nilai skala nyeri secara signifikan pada pasien yang menerima injeksi anestesi lokal dengan pemakaian alat stimulasi getaran. 

Namun, pada studi yang dilakukan oleh Erdogan et. al, mengenai penggunaan alat stimulasi getaran pada injeksi anestesi lokal daerah intraoral, tidak menemukan perbedaan nilai skala nyeri bila dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima stimulasi getaran saat injeksi anestesi lokal.[1,2,5,6]

Selain penggunaan alat stimulasi getaran, pendinginan kulit sebelum memulai tindakan injeksi juga dapat dilakukan sebagai distraksi taktil. Pendinginan kulit dapat dilakukan dengan menggunakan es yang dibungkus dengan aluminium foil atau sarung tangan latex selama minimal 20 detik sebelum injeksi, ice pack, maupun menggunakan semprotan ethyl chloride vapocoolant dengan efek yang lebih cepat. 

Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Mahshidfar et. al, mengenai pengaruh pendinginan lokasi tusukan jarum sebelum tindakan injeksi anestesi lokal terhadap nyeri yang dialami pasien, pendinginan kulit dengan ice pack merupakan tindakan sederhana dan efektif biaya dalam mengurangi nyeri akibat injeksi anestesi lokal.[2,5,7]

Pengalihan Perhatian

Mengalihkan perhatian pasien juga dapat dilakukan dalam mengurangi nyeri akibat injeksi anestesi lokal. Pengalihan perhatian dapat dilakukan dengan mengajak pasien berbicara saat tindakan injeksi anestesi lokal dilakukan. Selain itu, dapat dilakukan dengan meminta pasien melihat ke arah lain maupun menyampaikan bahwa tindakan injeksi anestesi lokal hanya akan menyebabkan rasa tidak nyaman yang minimal. 

Pada pasien anak, pengalihan perhatian dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti memberikan permen, mainan, maupun stiker, handphone, tablet atau dengan cara yang lebih canggih, seperti dengan virtual reality.[3,5]

Kesimpulan

Injeksi anestesi lokal yang dilakukan sebelum tindakan atau prosedur tertentu dapat menyebabkan sensasi nyeri dan panas pada kulit, di mana hal ini dapat menyebabkan keengganan pasien untuk menerima tindakan. Terdapat berbagai cara dalam mengurangi nyeri yang diakibatkan oleh injeksi anestesi lokal.

Penghangatan obat anestesi maupun penambahan buffer anestesi dengan natrium bikarbonat merupakan modifikasi yang dapat dilakukan terhadap obat anestesi. Penyesuaian tindakan anestesi dapat dilakukan dengan memilih ukuran jarum dengan lebar yang kecil maupun melakukan perubahan pada prosedur injeksi. Selain itu, dapat dilakukan distraksi dengan ice pack pasien dengan melakukan distraksi taktil dan pengalihan perhatian pasien. 

Metode injeksi anestesi lokal yang dimodifikasi ini murah, sederhana sehingga mudah diterapkan dalam praktik klinis , serta dapat meningkatkan kenyamanan pasien.

Referensi