Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Disfagia general_alomedika 2021-11-03T15:15:35+07:00 2021-11-03T15:15:35+07:00
Disfagia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Disfagia

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan disfagia bertujuan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas dengan cara menjaga kecukupan nutrisi serta mencegah terjadinya aspirasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah modifikasi diet, menjaga postur saat makan dan minum, serta terapi rehabilitasi untuk otot-otot menelan. Selain itu, terapi dilakukan berdasarkan etiologi yang mendasari terjadinya disfagia, misalnya gastroesophageal reflux disease (GERD).[3-5]

Modifikasi Diet

Modifikasi diet dilakukan dengan mengubah tekstur makanan serta kekentalan minuman yang dikonsumsi. Pemilihan makanan dengan konsistensi yang lebih lunak serta minuman yang lebih kental lebih direkomendasikan pada pasien disfagia. Akan tetapi, studi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus dehidrasi serta penurunan kualitas hidup pada pasien dengan diet tersebut. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menimbang manfaat dan risiko dari intervensi ini.[3,4,16]

Model Standar Diet DisfagiaDysphagia Diet Standardization Model

International Dysphagia Diet Standardization Initiative telah mengembangkan dasar untuk mengklasifikasikan kekentalan dan tekstur makanan. Terminologi dan definisi yang digunakan dapat dibaca pada Tabel 1. Pengklasifikasian ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan komunikasi antara petugas kesehatan ketika meresepkan modifikasi tekstur diet.[22]

Tabel 1. Klasifikasi Makanan dan Minuman Berdasarkan Kekentalan dan Tekstur.

Derajat Deskripsi Terminologi Umum
0 Encer Mengalir seperti air
1 Sedikit kental Lebih kental dari air; membutuhkan sedikit lebih banyak usaha
2 Agak kental Mengalir dari sendok; lebih lambat dari minuman encer
3 Kekentalan moderat Bisa diminum dari cangkir atau dimakan dengan sendok
4 Puree Tidak bisa diminum dari cangkir; dimakan dengan sendok; tidak mengunyah
5 Cincang Dimakan dengan garpu atau sendok; lembut dan lembab
6 Lembut dan diblender Dimakan dengan garpu atau sumpit; tidak perlu pisau; perlu mengunyah
7 Reguler Normal, makanan harian

Sumber: dr. Bedry Qhinta diadaptasi dari IDDSI. Alomedika. 2021.[22]

Perubahan Postur dan Manuver Menelan

Beberapa postur tertentu diketahui dapat membantu proses menelan dan mencegah aspirasi.

Mendekatkan Dagu Ke Dada

Mendekatkan dagu ke arah dada dapat memperpendek jarak antara pangkal lidah dengan dinding faringeal posterior dan meningkatkan tekanan pada faring sehingga memudahkan perpindahan bolus. Posisi ini juga mempersempit pintu masuk ke saluran napas sehingga mencegah terjadinya aspirasi. Postur ini dapat diterapkan pada pasien dengan gangguan refleks menelan faringeal.[3-5]

Menolehkan Kepala Ke Sisi Yang Sakit

Menolehkan kepala ke sisi yang sakit akan menutup sinus piriformis pada sisi yang sakit sehingga bolus akan diarahkan ke sisi yang sehat. Teknik ini dapat bermanfaat bagi pasien dengan kelemahan otot faringeal unilateral.[4,5]

Memiringkan Kepala Ke Sisi Yang Sehat

Memiringkan kepala ke sisi yang sehat memungkinkan bolus untuk turun ke arah faring yang berfungsi dengan baik. Teknik ini diindikasikan pada pasien dengan kelemahan otot faringeal unilateral.[4,5]

Manuver Supraglotic Swallow

Manuver supraglotic swallow merupakan teknik menelan dan menahan napas secara bersamaan. Hal ini dilakukan untuk menutup jalan napas dan mencegah terjadinya aspirasi. Pasien diminta untuk menarik napas panjang lalu menahan napas, menelan makanan sambil menahan napas, dilanjutkan dengan batuk untuk mengeluarkan residu makanan di vestibulum laringeal. Teknik ini dapat dilakukan pada pasien dengan gangguan pada proses penutupan laring.[4,5]

Rehabilitasi

Rehabilitasi dilakukan untuk melatih koordinasi serta meningkatkan kekuatan otot yang berperan dalam proses menelan. Dalam posisi berbaring, pasien diminta untuk mengangkat kepala dengan mempertahankan bahu untuk tidak ikut terangkat. Latihan ini bertujuan untuk menguatkan otot leher dan laring. Selain itu, latihan penguatan otot lidah dan bibir juga dapat dilakukan untuk memaksimalkan fase oral pada saat menelan.[3-5]

Pemberian Makan Jalur Enteral

Pada kondisi disfagia berat yang tidak memungkinkan untuk terpenuhinya kebutuhan nutrisi per oral, pemberian makan dapat diberikan melalui jalur enteral, yaitu melalui nasogastric tube (NGT) atau percutaneous endoscopic gastrostomy (PEG). Akan tetapi, penggunaan metode ini dalam jangka panjang meningkatkan risiko terjadinya infeksi.[3,4]

Referensi

3. Christmas C, Rogus-Pulia N. Swallowing Disorders in the Older Population. J Am Geriatr Soc. 2019; 67(12): 2643-2649.
4. Wirth R, Dziewas R, Beck AM, Clavé P, Hamdy S, Heppner HJ, Langmore S, Leischker AH, Martino R, Pluschinski P, Rösler A, Shaker R, Warnecke T, Sieber CC, Volkert D. Oropharyngeal dysphagia in older persons – from pathophyisiology to adequate intervention: a review and summary of an international expert meeting. Clinical Interventions in Aging. 2016; 11:189-208.
5. Paik NJ. Dysphagia. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2212409-overview
16. O'Keeffe ST. Use of modified diets to prevent aspiration in oropharyngeal dysphagia: is current practice justified? BMC Geriatr. 2018 Jul 20;18(1):167.
22. International Dysphagia Diet Standardisation Initiative. Complete IDDSI Framework Detailed Definitions. 2019. https://iddsi.org/IDDSI/media/images/Complete_IDDSI_Framework_Final_31July2019.pdf

Diagnosis Disfagia
Prognosis Disfagia
Diskusi Terbaru
Anonymous
41 menit yang lalu
nanah dan darah dari puting pada ibu yg tidak menyusui
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi, pasien wanita usia 44 tahun, datang dengan keluhan keluar nanah dan darah  saat puting di pencet (namun saat diperimsa sudah tdk...
Anonymous
Hari ini, 09:13
Bercak biru keunguan di lidah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien wanita usia 78 tahunMengeluh ada bercak biru keunguan di lidah, tidak terasa nyeri ( tidak ada keluhan)Terdapat 2 nodul kecil pada lidahApakah ini...
dr. Gabriela Widjaja
Hari ini, 09:00
Dislipidemia Tidak Menyebabkan Nyeri Kepala - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Pasien yang datang dengan keluhan nyeri kepala tentunya sering Anda temui dalam praktik sehari-hari. Anda juga pasti pernah ditanyai pasien 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.