Prognosis Emfisema
Terdapat beberapa faktor penentu prognosis dari penderita emfisema paru, salah satunya volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (VEP1), kapasitas difusi dari karbon monoksida, hasil perhitungan gas darah, indeks massa tubuh (IMT), kapasitas olahraga, dan keadaan klinis.
Komplikasi
Salah satu komplikasi emfisema adalah pneumonia. Dilaporkan bahwa pasien dengan emfisema lebih rentan terkena pneumonia, dimana semakin parah emfisema semakin mudah seseorang menderita pneumonia. [17]
Komplikasi lain emfisema dapat timbul karena tindakan pembedahan, misalnya pneumothoraks, peningkatan sekresi pulmonal, iskemia usus, perforasi usus, aritmia, emboli paru, anxietas, dan delirium. [18]
Prognosis
Saat ini terdapat alat untuk menentukan prognosis bagi penderita emfisema yang bernama indeks BODE (body mass index, airflow obstruction, dyspnea, dan exercise). Indeks BODE dinilai berdasarkan IMT, VEP1, dyspnea, dan kapasitas olahraga. [15]
Tabel 1. Indeks BODE
Variabel | Poin | |||
0 | 1 | 2 | 3 | |
VEP1 | ≥65% | 50-64% | 36-49% | ≤35% |
Kapasitas Olahraga (jarak yang ditempuh dalam waktu 6 menit) dalam satuan meter | ≥350 m | 250-349 | 150-249 | ≤149 |
Medical Research Council Dyspnea Scale | 0-1 | 2 | 3 | 4 |
IMT | ≥21 | ≤21 |
Indeks BODE dapat memprediksi kesintasan 4 tahun atau 4-years survival rate. Berikut ini adalah interpretasi dari hasil yang didapatkan.
- 0-2 poin : 80%
- 3-4 poin : 67%
- 5-6 poin : 57%
- 7-10 poin : 18%