Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Rubella general_alomedika 2018-11-30T13:56:37+07:00 2018-11-30T13:56:37+07:00
Rubella
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Rubella

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kuratif secara spesifik untuk infeksi rubella postnatal dan sindrom rubella kongenital (SRK) masih belum diketahui. Pengobatan simptomatik untuk gejala demam dan nyeri sendi atau arthritis dapat dilakukan apabila terdapat indikasi. Pada era modern pasca penemuan vaksin rubella, pemberian vaksin pada anak-anak maupun orang dewasa yang rentan merupakan strategi pilihan untuk mencegah sindrom rubella [5].

Medikamentosa

Pengobatan medikamentosa pada orang dewasa dengan infeksi rubella umumnya bersifat suportif saja. Penggunaan paracetamol dan peningkatan asupan cairan dapat membantu meredakan demam. Hingga kini belum ada bukti yang cukup untuk mendukung penggunaan imunoglobulin pada wanita hamil dengan tujuan menurunkan komplikasi janin akibat rubella. Namun, pada wanita hamil dengan riwayat paparan rubella yang memilih untuk mempertahankan kehamilan, pemberian imunoglobulin (IVIG) dapat dipertimbangkan[30]. Sayangnya, IVIG belum tersedia di Indonesia.

Untuk kasus yang lebih berat dapat diberikan:

  • Pada arthritis yang berat, sarankan pasien untuk beristirahat dan dapat diberikan obat anti inflamasi non steroid (OAINS).
  • Pada pasien dengan ensefalitis, berikan terapi suportif dengan pemberian cairan rumatan dan menjaga keseimbangan elektrolit.
  • Trombositopenia umumnya self limited, tetapi jika berat dan terjadi perdarahan, dapat diberikan imunoglobulin intravena (IVIG).

Sindrom Rubella Kongenital (SRK)

Pada neonatus, lakukan pemeriksaan dan rujukan mata jika terdapat kekeruhan kornea, katarak, dan retinopati. Adanya kekeruhan kornea bisa menandakan glaukoma infantil.

Sindrom rubella kongenital dapat menyebabkan depresi pernafasan, dan bayi harus dirawat di ICU untuk dilakukan pemantauan ketat dan bantuan napas menggunakan ventilator.

Pasien dengan hiperbilirubinemia mungkin memerlukan fototerapi atau transfusi tukar untuk mencegah kernikterus.

Tindakan operatif mungkin diperlukan pada pasien yang memiliki penyakit jantung bawaan karena rubella dan juga pada pasien dengan defek oftalmologi seperti katarak, glaukoma, dan neovaskularisasi.

Pada anak dengan gangguan pendengaran, dapat dilakukan implan koklea. [37,38]

Referensi

5. Mongua-Rodriguez N, Díaz-Ortega JL, García-García L, Piña-Pozas M, Ferreira-Guerrero E, Delgado-Sánchez G, et al. A systematic review of rubella vaccination strategies implemented in the Americas: Impact on the incidence and seroprevalence rates of rubella and congenital rubella syndrome. Vaccine. 2013;31(17):2145–51.
30. Dontigny L, Arsenault MY, Martel MJ, Biringer A, Cormier J, Delaney M, et al. Rubella in Pregnancy. J Obstet Gynaecol Canada. 2008;30(2):152–8.
37. Ezike, Elias. Pediatric Rubella. Medscape, 2017. https://emedicine.medscape.com/article/968523-overview
38. Kanchanalarp C, Cheewaruangroj W, Thawin C, Lhertsukprasert K. Indication and Surgical Consideration of Cochlear Implantation at Ramathibodi Hospital. J Med Assosc Thai, 2006. 89 (8): 1171-7.

Diagnosis Rubella
Prognosis Rubella
Diskusi Terkait
Anonymous
23 Januari 2022
Pasien laki-laki 29 tahun dengan Rubella
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya punya pasien laki laki 29tahun dg rubella. Diawali dg nyeri sekitar sendi, lalu badan hangat tp saat di cek suhu 37,3 tidak pernah samapi...
Anonymous
23 April 2020
Cara mengatasi rubella pada kehamilan/pasca keguguran
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodokter, saya dapat pertanyaan dari user bahwa istrinya mengalami keguguran, lalu dikuret, kemudian dites Rubella hasilnya IgG dan IgM nya positif. Dari...
dr.Dian Ayu Ekowati
31 Maret 2020
Terapi untuk menghilangkan ruam secara cepat pada pasien usia 1th yang terdapat ruam kemerahan pada dada hingga punggung
Oleh: dr.Dian Ayu Ekowati
4 Balasan
Selamat sore ts, mohon bertanya. Os usia 1th, bb 10kg. keluhan demam 38,7 sudah 2 hari. Vital sign baik, tidak ada pembesaran kgb, batuk pilek disangkal,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.