Etiologi Rubella
Virus rubella merupakan etiologi penyakit rubella dan komplikasinya serta satu-satunya anggota genus Rubivirus dalam famili Togaviridae.
Karakteristik Virus Rubella
Virion virus rubella berukuran diameter 70nm dengan amplop lipid yang mengandung dua glikoprotein virus yang penting, yakni E1 dan E2, serta sebuah nukleokapsid yang mengandung molekul RNA rantai positif dan protein kapsid. Glikoprotein E1 dan E2 memiliki bentuk heterodimer dalam virion rubella. Protein E1 tergolong dalam protein transmembran dengan domain fungsional yang penting untuk sifat antigenik virion rubella[18].
Pelekatan virus rubella dengan reseptor sel diduga terjadi melalui situs ikatan pada molekul glikoprotein E2 dan/atau E1 meskipun reseptor spesifik rubella masih belum diketahui dengan pasti. Studi in vitro menunjukkan bahwa perubahan konformasi protein E1 dan/atau E2 yang terjadi setelah pelekatan virus menyebabkan peptida penyambung pada protein E1 menjadi terbuka dan memicu penggabungan membran sel dan virus. Hal tersebut diikuti oleh masuknya RNA ke dalam sitoplasma[18].
Walaupun reseptor seluler terhadap virus rubella belum teridentifikasi, ikatan antara protein E1 terhadap glikoprotein oligodendrosit mielin (myelin oligodendrocyte glycoprotein/MOG) pada studi in vitro membuktikan senyawa tersebut berpotensi menjadi salah satu reseptor rubella. Terdapat kemiripan homologi antara protein E2 dan MOG yang dapat menjelaskan fenomena demielinasi sel otak pada hewan coba oleh antibodi terhadap rubella. Selain itu, jaringan susunan saraf pusat, saluran cerna, dan plasenta menunjukkan pewarnaan positif terhadap MOG, sedangkan jaringan sehat lainnya menunjukkan hasil negatif. Walaupun fakta-fakta tersebut mengarahkan MOG sebagai reseptor potensial untuk masuknya virus rubella ke dalam sel, MOG tidak ditemukan pada jaringan lain seperti limfosit, jaringan pernapasan, dan kulit. Hal tersebut membuat peran MOG dalam patogenesis rubella postnatal belum dapat dipastikan[2].
Manusia adalah reservoar virus rubella. Transmisi pada manusia adalah melalui droplet pernapasan. Di laboratorium, dilaporkan bahwa virus rubella dapat ditransmisikan ke monyet dan kelinci.