Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Rubella general_alomedika 2018-11-30T13:55:51+07:00 2018-11-30T13:55:51+07:00
Rubella
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Rubella

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Data epidemiologi terdahulu menunjukkan bahwa epidemi rubella minor terjadi tiap 6-9 tahun, sedangkan epidemi skala besar terjadi tiap interval 30 tahun. Epidemi besar rubella paling mutakhir terjadi pada tahun 1964 ketika sebanyak 12 juta orang terinfeksi rubella[19].

Ketika vaksin rubella hidup yang dilemahkan mendapat izin penggunaan pada tahun 1969, belum pernah ada lagi epidemi rubella mayor yang tercatat di negara-negara yang telah menerapkan strategi vaksinasi menggunakan vaksin yang dimaksud. Namun, wabah dalam skala kecil masih kerap terjadi di beberapa tempat seperti tempat kerja, sekolah, dan barak militer yang disebabkan oleh adanya kontak erat antar individu yang rentan [20,21].

Global

Insidens global sindrom rubella kongenital (SRK) pada era sebelum vaksinasi rubella dapat mencapai 0,1-0,2 per 1000 kelahiran hidup, dan mencapai 0,8-4,0 per 1000 kelahiran hidup selama epidemi rubella[22].

Estimasi SRK berdasarkan angka seroprevalensi dan cakupan imunisasi rubella pada era pasca vaksinasi rubella menunjukkan bahwa wilayah Amerika, Eropa, dan Mediterania Timur yang telah memperkenalkan strategi vaksinasi rubella universal sejak tahun 2010 sudah mengalami penurunan kejadian SRK. Di Eropa dan Amerika, insidens SRK diperkirakan hanya <2 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di Mediterania Timur mencapai 25 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu, perkiraan insidens SRK di Pasifik Barat, Afrika, dan Asia Tenggara masing-masing menembus 90, 116, dan 121 kejadian per 100.000 kelahiran hidup. Data tersebut menjadikan regio Afrika dan Asia Tenggara sebagai wilayah dengan beban SRK tertinggi di dunia[23].

Indonesia

Keterbatasan data ilmiah masih belum memungkinkan untuk memperkirakan beban penyakit rubella di Indonesia. Selain itu, pedoman yang kini digunakan untuk surveilans rubella di Indonesia berpotensi menimbulkan banyak kehilangan laporan kasus rubella. Hal ini ditunjukkan dalam laporan tahunan insidens rubella tiap tahun yang mencapai 3000 kasus di Indonesia, sedangkan perkiraan insidens di Jawa Timur saja berdasarkan sebuah model transmisi mencapai 500.000 kasus[23, 24].

Sebuah penelitian di Jawa Timur menggunakan model penyebaran penyakit berdasarkan usia menunjukkan bahwa tanpa cakupan vaksinasi rubella yang cukup, akan terdapat 700 bayi baru lahir dengan sindrom rubella kongenital (SRK) setiap tahun atau setara dengan 0,77 kejadian SRK per 1000 kelahiran hidup. Estimasi insidens tersebut berpotensi untuk ditekan hingga menjadi 0,0045 per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 20 tahun dengan strategi vaksinasi menggunakan dua dosis vaksin kombinasi rubella-campak (MR) dengan persentase cakupan yang sama (88% untuk bayi usia 9 bulan dan 80% untuk anak usia 6 tahun).

Referensi

19. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Three cases of congenital rubella syndrome in the postelimination era--Maryland, Alabama, and Illinois, 2012. MMWR Morb Mortal Wkly Rep [Internet]. 2013 Mar 29;62(12):226–9.
20. Chang C, Ma H, Liang W, Hu P, Mo X, An Z, et al. Rubella outbreak and outbreak management in a school setting, China, 2014. Hum Vaccin Immunother [Internet]. 2017;13(4):772–5.
21. Banerjee A, Sahni AK, Gupta RM, Grewal VS, Singh Z. Outbreak of Rubella Among Cadets in an Academy. Med journal, Armed Forces India [Internet]. 2007 Apr;63(2):141–3.
22. Lambert N, Strebel P, Orenstein W, Icenogle J, Poland GA. Rubella. Lancet. 2015;385(9984):2297–307.
23. Vynnycky E, Adams EJ, Cutts FT, Reef SE, Navar AM, Simons E, et al. Using Seroprevalence and Immunisation Coverage Data to Estimate the Global Burden of Congenital Rubella Syndrome, 1996-2010: A Systematic Review. PLoS One. 2016;11(3):e0149160.
24. World Health Organization. Rubella cases Country Slides [Internet]. 2018.

Etiologi Rubella
Diagnosis Rubella
Diskusi Terbaru
ayu nasiroh
1 jam yang lalu
Metode sirkumsisi terbaik
Oleh: ayu nasiroh
1 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya, apakah metode yg terbaik untuk sirkumsisi? Mengingat semakin banyak metode2 yang berkembang saat ini. Ada cauter, laser, stapler...
dr. Monda Darma
Kemarin, 18:46
Pemberian Ketorolac pada kasus gastritis akut
Oleh: dr. Monda Darma
2 Balasan
Saya sering menjumpai pasien di praktek, pasien dg gastritis akut dan mengeluh nyeri ulu hati yg hebat, apakah bisa diberikan inj. Ketorolac IM tindakan...
dr. Hudiyati Agustini
Kemarin, 16:45
Benzoil Peroksida Topikal untuk Terapi Acne - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Benzoil peroksida topikal sering digunakan sebagai lini utama terapi acne. Berbagai penelitian mengenai benzoil peroksida terus berkembang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.