Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Katarak general_alomedika 2022-12-01T08:48:44+07:00 2022-12-01T08:48:44+07:00
Katarak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Katarak

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan katarak dengan pembedahan masih menjadi satu–satunya tatalaksana kuratif dari katarak, sedangkan tata laksana medikamentosa dengan midriatikum dapat dipertimbangkan pada visus 6/24 atau lebih.

Terapi Farmakologis

Hingga saat ini belum ditemukan obat-obatan yang terbukti mampu memperlambat atau menghilangkan katarak. Beberapa agen yang diduga dapat memperlambat pertumbuhan katarak adalah penurun sorbitol, aspirin, dan vitamin C, tetapi belum ada bukti yang signifikan mengenai hal tersebut.[23]

Selain itu, penggunaan midriatrium seperti phenylephrine 2,5%, cyclopentolate, dan atropine dapat dipertimbangkan pada pasien dengan visus awal 6/24 atau lebih.[8]

Pembedahan

Operasi katarak dari waktu ke waktu semakin berkembang, baik dalam hal teknik operasi, bentuk dan panjang sayatan, arsitektur luka, dan jumlah jahitan. Hal ini ditujukan agar tercapainya prosedur operasi yang aman dan juga memiliki efektivitas yang tinggi. Parameter keberhasilannya adalah pemulihan yang cepat, efek samping dan komplikasi yang minimal, serta tajam penglihatan setelah operasi optimal dan stabil, sehingga kualitas hidup pasien dapat menjadi lebih baik.

Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular

Ekstraksi katarak ekstrakapsular sampai saat ini merupakan metode yang paling banyak dipilih. Metode ini dilakukan dengan menyisakan bagian posterior dari kapsul lensa.

Insisi dibuat pada limbus atau kornea perifer, pada arah superior atau temporal. Kemudian dibuat celah di kapsul anterior (anterior capsulorhexis), kemudian nukleus dan korteks lensa dikeluarkan. Lensa intraokular dimasukkan kedalam kantong kapsul yang disokong oleh kapsul posterior.[24]

Ekstraksi Katarak Intrakapsular

Tidak seperti ekstraksi katarak ekstrakapsular, operasi ini membuang lensa dan kapsul secara keseluruhan tanpa meninggalkan kapsul posterior. Operasi ekstraksi katarak intrakapsuler diindikasikan untuk katarak hipermatur, intumescent cataract, katarak dengan dislokasi lensa akibat zonula yang tidak stabil, dan jika fasilitas mikroskop operasi kurang memadai. Metode ini dahulu dilakukan sebelum teknik katarak ekstrakapsuler semakin dikembangkan.

Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dari metode ini yaitu prosedurnya relatif mudah, menggunakan peralatan yang sederhana dan pemulihan visus dapat dilakukan dengan menggunakan kacamata 10 dioptri segera setelah operasi. Sedangkan kekurangannya adalah irisan yang besar membuat penyembuhan menjadi lebih lama, dapat menimbulkan komplikasi iris dan vitreous inkarserata, ablasio retina, serta mencetuskan astigmatisma.[30]

Fakoemulsifikasi

Fakoemulsifikasi adalah teknik operasi katarak ekstrakapsular dengan mengemulsifikasikan lensa menggunakan gelombang ultrasonik 40.000 MHz. Teknik fakoemulsifikasi banyak digunakan saat ini.

Teknik ini menggunakan vibrator ultrasonik untuk memecah nukleus yang keras sehingga isi nukleus dan korteks dapat diaspirasi melalui insisi kecil berukuran 2,5–3,0 mm. Ukuran insisi yang sama juga cukup untuk memasukkan lensa intraokuler yang dilipat. Jika lensa intraokuler rigid digunakan, insisi harus diperpanjang hingga 5 mm.[29]

Small Incision Cataract Surgery (SICS)

Small incision cataract surgery (SICS) merupakan suatu teknik popular saat ini. Perbedaan yang nyata antara SICS dan ekstraksi katarak ekstrakapsular adalah irisan operasi sangat kecil sehingga sering tidak membutuhkan jahitan pada luka insisi. Metode SICS juga memungkinkan operasi dilakukan hanya dengan anestesi lokal, penyembuhan relatif lebih cepat, dan resiko astigmatisma lebih kecil.[25]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

8. Nizami AA, Gulani AC. Cataract. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539699/
23. Gritz DC, Srinivasan M, Smith SD, et al. The Antioxidants in Prevention of Cataracts Study: effects of antioxidant supplements on cataract progression in South India. Br J Ophthalmol. 2006;90:847-851
24. Suhardjo, Hartono. 2007. Ilmu Kesehatan Mata. Edisi 1. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
25. Satyanarayana KKV, S. P. Outcome of Small Incision Cataract Surgery in Lens Induced Glaucoma: A Clinical Study. Indian Journal of Applied Research, 2017, 7(11), pp. 287-289.
29. Gurnani B, Kaur K. Phacoemulsification. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576419/
30. Gurnani B, Kaur K. Phacoemulsification. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576419/

Diagnosis Katarak
Prognosis Katarak

Artikel Terkait

  • Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
    Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
  • Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
    Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
  • Pemeriksaan Preoperatif Tidak Perlu Rutin Dilakukan untuk Operasi Katarak
    Pemeriksaan Preoperatif Tidak Perlu Rutin Dilakukan untuk Operasi Katarak
  • Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
    Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
Diskusi Terkait
Anonymous
21 hari yang lalu
Pemakaian obat tetes setelah operasi katarak
Oleh: Anonymous
5 Balasan
izin bertanya, berapa lama pemberian Optiflox dan alletrol pasca operasi katarak?suami post operasi katarak diberikan 2 botol alletrol dan 2 botol optiflox...
Anonymous
20 Desember 2022
Penglihatan buram meskipun telah operasi katarak - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami, Sp.MIzin bertanya dok. Untuk pasien lansia yang sudah menjalani operasi katarak 2 bulan lalu tetapi masih mengeluhkan bahwa penglihatannya...
dr.Nailla Fariq Alfiani
23 Maret 2022
Edukasi untuk persiapan operasi katarak - Mata Ask The Expert
Oleh: dr.Nailla Fariq Alfiani
1 Balasan
Selamat siang Dr. Syauqie, Sp. M, mohon arahannya dok, beberapa pasien katarak di FKTP takut dirujuk untuk operasi katarak dengan alasan takut gagal operasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.