Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Katarak general_alomedika 2019-01-11T08:23:20+07:00 2019-01-11T08:23:20+07:00
Katarak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Katarak

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Diagnosis katarak dapat dibuat dengan mendeteksi penurunan visus yang tidak dapat diperbaiki dengan koreksi refraksi dan pemeriksaan mata didapatkan opasitas pada lensa.

Anamnesis

Penurunan tajam penglihatan adalah keluhan utama paling sering yang dikemukakan pasien katarak. Pasien juga dapat mengeluhkan penglihatan yang berawan atau berkabut. Dalam anamnesis pasien wajib ditanyakan faktor risiko yang berhubungan dengan pembentukan katarak seperti:

  • Usia >65 tahun
  • Diabetes melitus
  • Kondisi metabolik atau herediter tertentu (seperti penyakit wilson, galaktosemia, distrofi miotonik, sindrom marfan)
  • Penggunaan jangka panjang kortikosteroid
  • Merokok
  • Paparan jangka panjang sinar ultraviolet
  • Riwayat trauma pada mata. [19]

Presentasi klasik dari katarak meliputi penurunan tajam penglihatan secara bertahap selama bertahun-tahun yang mungkin lambat terdeteksi oleh pasien.

Pasien dapat mengeluhkan pandangan terasa kabur atau silau saat terkena lampu sorot. Hal ini disebabkan oleh pecahnya cahaya yang masuk melalui pupil oleh lensa yang keruh.

Pasien dengan katarak sklerotik nukleus juga dapat melaporkan resep kacamata yang tidak sesuai. Penebalan lensa membuat kekuatan refraksi meningkat sehingga dapat menambah myopia pada pasien. [20]

Pemeriksaan Fisik

Pada pasien katarak, hal pertama yang dilakukan adalah menilai tajam penglihatan menggunakan Snellen Chart. Untuk membedakan apakah penurunan tajam penglihatan disebabkan oleh katarak atau gangguan refraksi, dapat dilakukan pinhole. Jika saat digunakan pinhole tajam penglihatan membaik, maka kemungkinan penurunan visus disebabkan oleh gangguan refraksi. Pada katarak yang cukup tebal, akan didapatkan shadow test positif.

Tekanan bola mata juga harus diukur dengan tonometri, karena pada lensa katarak bagian anteroposterior lensa lebih memanjang sehingga penekanan ke arah anterior sering terjadi. Hal ini dapat meningkatkan tekanan bola mata.

Selain daripada itu, lakukan pemeriksaan menggunakan slit lamp untuk melihat struktur, ketebalan, dan lokasi kekeruhan pada lensa, serta menyingkirkan adanya diagnosis banding dengan mengeliminasi penyebab buram oleh kornea, iris atau bilik anterior.

Pada anak dan orang dewasa yang tidak kooperatif dengan pemeriksaan slit-lamp, observasi dan perbandingan reflex merah menggunakan oftalmoskop direk dapat membantu menilai derajat keparahan katarak. Selain itu, pemeriksaan oftalmoskopi direk maupun indirek dapat membantu mengevaluasi integritas dari polus posterior. Kelainan pada nervus optikus dan retina dapat mempengaruhi prognosis pasien setelah ekstraksi lensa. [19]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding katarak meliputi:

Kelainan Refraksi

Dapat dibedakan dengan katarak dengan tanda tajam penglihatan meningkat menjadi normal dengan koreksi kacamata. Tes menggunakan pinhole dapat membantu membedakan penurunan visus akibat gangguan refraksi dengan gangguan lainnya.

Dry Eyes Syndrome

Dibedakan dengan katarak menggunakan setetes fluorescein dan menghitung waktu pemecahan air mata yang mengukur tingkat stabilitas dari lapisan air mata preokular dan kemungkinan xerophtalmia. Hasil dengan xerophtalmia cenderung tidak normal (<7 detik).

Glaukoma

Pada glaukoma keluhan yang timbul adalah kehilangan lapang pandang perifer, peningkatan tekanan intraokular, dan peningkatan cup and disc ratio pada oftalmoskopi.

Edema Makula

Ditandai dengan penglihatan yang blur, didapatkan edema pada funduskopi.

Ablasio Retina

Pasien merasakan adanya kilatan cahaya dan banyak floaters berukuran kecil. Pasien dapat merasa seperti ada "tirai" yang menutupi penglihatan. [19]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis katarak umumnya dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang untuk katarak hanya diperlukan pada kondisi tertentu yang berhubungan dengan penyakit sistemik yang menyertai atau kelainan okular lain.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksi penyakit sistemik yang mungkin menyertai katarak, seperti diabetes.

Studi membuktikan bahwa trombositopenia meningkatkan resiko perdarahan perioperatif sehingga perlu dideteksi dan ditangani sebelum tindakan operasi.

Oftalmoskopi Direk dan Indirek

Pemeriksaan oftalmoskopi dikerjakan untuk mengevaluasi kondisi retina untuk mengeliminasi diagnosis banding dan menentukan prognosis pasca operasi. Adanya kelainan retina yang menyertai katarak akan memperburuk prognosis terkait visus pasien.

Retinometri

Pemeriksaan menggunakan retinometer Heine dilakukan sebelum operasi katarak untuk memperkirakan atau memprediksi ketajaman penglihatan pasien pasca tindakan operatif. [21]

Biometri

Pemeriksaan biometri dilakukan untuk menentukan kekuatan Intraocular lens (IOL) yang akan digunakan. [22]

Referensi

19. Chang RT, Hoyt C, Raju LV, Hamill B. 2018. [Online] https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/499/prevention
20. Ocampo VVD, Foster CS, Dahl AA. 2018. Medscape. [Online]
Available at: https://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview#a6
21. Mimouni M, Shapira Y, Jadon J, et al. Assessing visual function behind cataract: preoperative predictive value of the Heine Lambda 100 retinometer. Eur J Ophthalmol, 2017. 27(5):559-564.
22. Hayek S, Kniestedt C, Barthelmes D, Stürmer J. Quality assurance in biometry before cataract surgery: which patients have an increased risk of aberrance from target refraction? 2007. 224(4):244-8.

Epidemiologi Katarak
Penatalaksanaan Katarak

Artikel Terkait

  • Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
    Antibiotik Intracameral Post Operasi Katarak Untuk Mencegah Endoftalmitis
  • Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
    Prevalensi dan Penyebab Gangguan Tajam Penglihatan pada Populasi di Asia Tenggara
  • Pemeriksaan Preoperatif Tidak Perlu Rutin Dilakukan untuk Operasi Katarak
    Pemeriksaan Preoperatif Tidak Perlu Rutin Dilakukan untuk Operasi Katarak
  • Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
    Glaukoma Sekunder Pascaoperasi Katarak Kongenital
Diskusi Terkait
dr.Nailla Fariq Alfiani
23 Maret 2022
Edukasi untuk persiapan operasi katarak - Mata Ask The Expert
Oleh: dr.Nailla Fariq Alfiani
1 Balasan
Selamat siang Dr. Syauqie, Sp. M, mohon arahannya dok, beberapa pasien katarak di FKTP takut dirujuk untuk operasi katarak dengan alasan takut gagal operasi...
dr.Dizi Bellari Putri
23 Maret 2022
Operasi katarak kongenital pada anak - Mata Ask The Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Syauqie, Sp. M, izin bertanya dok, sebaiknya kapan pasien anak dengan katarak kongenital dilakukan operasi dan apakah ada batas umur...
dr. Hudiyati Agustini
22 Februari 2022
Operasi katarak dengan BPJS dengan metoda apa? - Mata Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Friska SpM, ijin bertanya.Pasien laki usia 73 tahun mengeluh sudah sangat buram jika melihat dan memiliki katarak. Dia pasien BPJS, kenapa setiap...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.