Edukasi dan Promosi Kesehatan Preeklampsia
Edukasi dan promosi kesehatan preeklampsia dilakukan pada semua ibu hamil sebagai pencegahan timbulnya penyakit, identifikasi dini preeklampsia, pencegahan timbulnya komplikasi, dan pencegahan rekurensi.
Edukasi Pasien
Pada seluruh pasien hamil diinformasikan mengenai gejala yang mungkin mengindikasikan timbulnya preeklampsia, seperti bengkak pada tangan dan kaki, nyeri kepala yang menetap, penglihatan kabur, mual-muntah, peningkatan berat badan yang tiba-tiba, dan kesulitan bernafas.
Pada pasien yang sudah menderita preeklampsia, diberitahu mengenai risiko munculnya kejang. Pasien juga diminta untuk mengontrol tekanan darah secara rutin. Pasien juga harus paham mengenai risiko persalinan prematur dan kemungkinan komplikasi yang timbul pada janin.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian preeklampsia masih diteliti hingga saat ini. Mulai dari manipulasi diet (diet rendah garam, suplementasi kalsium dan minyak ikan), olahraga, pemberian obat-obatan (antihipertensi, antikoagulan, trombolitik), sampai konsumsi antioksidan (vitamin C, D, E). Dari kesemuanya belum ada satupun yang memuaskan. Bahkan diet rendah garam saat ini sudah tidak direkomendasikan lagi oleh banyak ahli karena dinilai tidak efektif. Namun, WHO tetap merekomendasikan pemberian aspirin dalam dosis rendah (60-150 mg/hari) untuk perempuan yang berisiko.
Cara pencegahan yang dianggap paling efektif untuk dilakukan adalah pelaksanaan ANC (Antenatal Care) yang baik sehingga kemungkinan preeklampsia pada seorang ibu hamil dapat diketahui sedini mungkin. [4,5,14]