Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Preeklampsia irfan 2021-10-15T08:36:43+07:00 2021-10-15T08:36:43+07:00
Preeklampsia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Preeklampsia

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Etiologi preeklampsia belum diketahui secara pasti. Preeklampsia diperkirakan terjadi akibat interaksi berbagai faktor risiko dengan polimorfisme genetik, yang menyebabkan sintesis beberapa protein yang memiliki fungsi berbeda dari fungsi aslinya.

Hal tersebut mengawali gangguan perfusi plasenta serta produksi mediator inflamasi yang merusak endotel, sehingga terjadi abnormalitas plasentasi. Selanjutnya, terjadi gangguan remodelling arteri spiralis, iskemia plasenta, hipoksia, stres oksidatif, dan disfungsi fisiologis pada kehamilan.

Maladaptasi sistem imun, toksisitas lipoprotein densitas amat rendah (very low-density lipoprotein), kelainan genetik, ketidakseimbangan faktor angiogenik, peningkatan apoptosis atau nekrosis trofoblas, serta respons inflamasi maternal yang berlebihan terhadap trofoblas juga diperkirakan merupakan etiologi preeklampsia.[1]

Faktor Risiko

Faktor risiko preeklampsia meliputi faktor genetik, berbagai faktor pada kehamilan dan karakteristik maternal, serta kondisi medis umum. Akan tetapi, sebagian besar kasus preeklampsia terjadi pada wanita nullipara tanpa faktor risiko yang bermakna.

Kondisi yang Berkaitan dengan Kehamilan Saat Ini

Wanita yang berstatus nullipara, berusia ≥35 tahun, dan/atau memiliki indeks massa tubuh >30 selama kehamilan lebih berisiko mengalami preeklampsia. Kehamilan ganda serta kehamilan yang diperoleh dari bantuan teknologi reproduksi juga meningkatkan risiko preeklampsia.[1,4]

Riwayat Preeklampsia pada Kehamilan Sebelumnya

Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya merupakan salah satu faktor risiko paling bermakna untuk preeklampsia di kehamilan berikutnya. Risiko preeklampsia meningkat sampai 8 kali lipat jika terdapat riwayat preeklampsia sebelumnya. Walaupun sangat jarang, riwayat preeklampsia pada keluarga juga dapat menjadi faktor risiko.[4]

Riwayat Penyakit Kronis Lain

Penyakit kronis yang menjadi faktor risiko adalah hipertensi kronis, diabetes yang diderita sebelum kehamilan, trombofilia, dan penyakit ginjal. Penyakit yang berkaitan dengan disregulasi sistem imun seperti lupus eritematosus sistemik dan sindrom antifosfolipid juga merupakan faktor risiko preeklampsia.[1,4]

Referensi

1. American College of Obstetricians and Gynecologists. Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstet Gynecol. 2020;135(6):e237-e260. doi:10.1097/AOG.0000000000003891
4. Brown MA, Magee LA, Kenny LC, et al. Hypertensive Disorders of Pregnancy: ISSHP Classification, Diagnosis, and Management Recommendations for International Practice. Hypertension. 2018;72(1):24-43. doi:10.1161/HYPERTENSIONAHA.117.10803

Patofisiologi Preeklampsia
Epidemiologi Preeklampsia

Artikel Terkait

  • Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
    Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
  • Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
    Hipertensi dalam Kehamilan Meningkatkan Risiko Autisme dan ADHD pada Anak
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
    Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
  • Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
    Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Liberty Yuliana Mandaha
03 Agustus 2022
Pemberian aspirin untuk pasien risiko tinggi PEB - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr.Liberty Yuliana Mandaha
5 Balasan
Selamat siang dr. Shandy, Sp.OG, Ijin bertanya dok, saya pernah mendapat pasien dengan risiko tinggi untuk mengalami PEB, mulai pemberian aspirin pada usia...
Anonymous
06 Juli 2022
Pencegahan preeklampsia untuk kehamilan kedua
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Kemarin saya ada pasien bumil G2P1A0 uk 6 minggu riwayat PE di kehamilan pertama dan diterminasi dg SC di uk 8 bulan, bayi...
Anonymous
11 Mei 2022
Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi tanpa proteinuri apakah termasuk preeklamsia
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah preeklamsia harus ada proteinuri, atau jika ibu hamil yg memiliki td lebih dari 140/90 dengan gejala sakit kepala,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.