Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Cerebral Palsy general_alomedika 2024-09-04T14:10:35+07:00 2024-09-04T14:10:35+07:00
Cerebral Palsy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Cerebral Palsy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan untuk pasien dengan cerebral palsy terutama bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga dan melibatkan keluarga dalam proses terapi. Jelaskan bahwa terapi biasanya diperlukan selama jangka waktu yang lama, termasuk melakukan fisioterapi dan terapi okupasi.[1,4]

Edukasi Pasien

Edukasi yang diberikan pada pasien dan keluarga adalah mengenai berbagai alternatif terapi yang tersedia untuk mengatasi berbagai gangguan motorik yang timbul akibat cerebral palsy dan berbagai gangguan komorbiditas yang menyertai. Klinis perlu menegaskan bahwa cerebral palsy adalah gangguan yang bersifat permanen dan target terapi bukanlah kesembuhan, tapi kualitas hidup dan optimalisasi fungsi pada pasien.[1,5]

Penjelasan Tentang Cerebral Palsy

Edukasi awal harus mencakup penjelasan mengenai cerebral palsy sebagai gangguan neurologis yang diakibatkan oleh kerusakan otak permanen. Penting untuk memberikan informasi tentang berbagai faktor risiko, termasuk prematuritas, infeksi intrauterin, dan komplikasi kelahiran.[1,5,6]

Diagnosis

Pasien dan keluarga perlu memahami tanda-tanda dan gejala cerebral palsy, seperti spastisitas, diskinesia, hipotonia, dan ataksia. Edukasi harus mencakup penjelasan tentang pentingnya pengamatan terhadap keterlambatan perkembangan motorik dan berlanjutnya refleks primitif yang dapat menghambat perkembangan neuromotor.[1,5,6]

Pengelolaan

Edukasi mengenai pengelolaan cerebral palsy sangat penting dan mencakup berbagai pendekatan terapi, termasuk fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi wicara. Jelaskan manfaat dari masing-masing jenis terapi ini dan bagaimana mereka dapat membantu meningkatkan mobilitas, koordinasi, dan kemampuan komunikasi anak. Selain itu, informasikan tentang penggunaan alat bantu seperti kursi roda, ortotik, dan perangkat komunikasi alternatif yang dapat membantu meningkatkan kemandirian pasien.[1,5,6,21]

Perawatan Medis

Keluarga perlu mengetahui tentang berbagai perawatan medis yang tersedia untuk mengelola gejala cerebral palsy, seperti obat antispastik dan prosedur bedah untuk memperbaiki deformitas ortopedi. Jelaskan efek samping yang mungkin timbul dari pengobatan dan pentingnya mengikuti jadwal pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan dan menyesuaikan perawatan sesuai kebutuhan.[1,5,6,21]

Modifikasi Lingkungan

Menyesuaikan rumah agar aman dan mudah diakses oleh anak dengan cerebral palsy sangat penting. Ini bisa melibatkan pemasangan pegangan di kamar mandi, penggunaan kursi roda atau alat bantu jalan, dan memastikan area bermain yang aman.[1,5,6]

Pendidikan dan Dukungan Psikososial

Edukasi tentang pentingnya pendidikan inklusif dan modifikasi kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan individu anak dengan cerebral palsy sangat penting. Selain itu, dukungan psikososial bagi keluarga dan anak, seperti konseling dan kelompok dukungan, dapat membantu mereka mengatasi tantangan emosional dan sosial yang terkait dengan cerebral palsy.[1,5,6]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan primer yang bisa dilakukan pada cerebral palsy adalah optimalisasi perawatan antenatal, serta manajemen postnatal yang komprehensif. Pencegahan sekunder untuk gangguan ini adalah deteksi dini dan terapi seawal mungkin untuk meningkatkan tingkat fungsi dan kualitas hidup pasien.[1,6,16]

Pencegahan Sebelum dan Selama Kehamilan

Pastikan ibu hamil mendapatkan perawatan prenatal yang rutin dan berkualitas tinggi untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Pastikan untuk melakukan pencegahan dan mengobati infeksi selama kehamilan.

Ibu hamil juga harus dianjurkan untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan mengonsumsi suplemen seperti asam folat. Pada ibu dengan penyakit kronis, lakukan pengelolaan yang optimal. Terdapat juga studi yang menunjukkan bahwa pemberian magnesium sebelum persalinan preterm dapat mengurangi risiko terjadinya cerebral palsy.[1,6,16]

Pencegahan Selama Persalinan

Ibu hamil harus menjalani proses persalinan yang aman. Edukasi agar pasien menghindari praktik persalinan di praktisi non-medis seperti dukun beranak. Jika ada komplikasi persalinan, seperti prolaps tali pusat, maka lakukan intervensi yang cepat dan tepat.[1,6,17]

Pencegahan Setelah Kelahiran

Pastikan bahwa bayi prematur atau dengan berat lahir rendah mendapatkan perawatan neonatal intensif yang diperlukan. Lakukan pengelolaan kadar bilirubin untuk mencegah kernikterus, yang dapat menyebabkan cerebral palsy.[1,6,17]

Pencegahan Komplikasi

Rehabilitasi medik merupakan aspek penting dalam pengelolaan cerebral palsy. Fisioterapi diperlukan untuk mencegah kontraktur dan meningkatkan mobilitas serta kekuatan otot. Terapi okupasi dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sehari-hari dan meningkatkan kemandirian. Terapi wicara digunakan untuk mengatasi masalah komunikasi dan menelan.[1,6,17,21]

Pencegahan Jatuh

Pastikan lingkungan rumah aman dan mudah diakses oleh pasien. Ini dapat dilakukan dengan pemasangan pegangan untuk alat bantu pasien, memastikan permukaan lantai tidak licin, dan pencahayaan yang baik. Penggunaan alat bantu mobilitas seperti kursi roda atau tongkat dapat meningkatkan mobilitas dan keseimbangan.

Program latihan keseimbangan juga dapat membantu meningkatkan stabilitas dan mencegah jatuh. Selain itu, terapi untuk memperkuat otot inti dan ekstremitas dapat membantu dalam menjaga postur dan keseimbangan.[1,6,17]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Adrian Prasetio

Referensi

1. Hallman-Cooper JL, Rocha Cabrero F. Cerebral Palsy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538147/
4. Sharma P, Gupta M, Kalra R. Recent advancements in interventions for cerebral palsy – A review. Journal of Neurorestoratology 2023;11:100071. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2324242623000311
5. Hoei-Hansen CE, Weber L, Johansen M, Fabricius R, Hansen JK, Viuff ACF, et al. Cerebral Palsy - Early Diagnosis and Intervention Trial: protocol for the prospective multicentre CP-EDIT study with focus on diagnosis, prognostic factors, and intervention. BMC Pediatr 2023;23:544.
6. Patel DR, Neelakantan M, Pandher K, Merrick J. Cerebral palsy in children: a clinical overview. Transl Pediatr 2020;9:S125–35.
16. Badawi N, Mcintyre S, Hunt RW. Perinatal care with a view to preventing cerebral palsy. Developmental Medicine & Child Neurology 2021;63:156–61.
17. Sadowska M, Sarecka-Hujar B, Kopyta I. Cerebral Palsy: Current Opinions on Definition, Epidemiology, Risk Factors, Classification and Treatment Options. Neuropsychiatr Dis Treat. 2020 Jun 12;16:1505-1518. doi: 10.2147/NDT.S235165.
21. Vitrikas K, Dalton H, Breish D. Cerebral Palsy: An Overview. Am Fam Physician. 2020;101(4):213-220

Prognosis Cerebral Palsy

Artikel Terkait

  • Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
    Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
  • Pemberian Magnesium Sulfat Sebelum Persalinan Preterm untuk Mencegah Cerebral Palsy
    Pemberian Magnesium Sulfat Sebelum Persalinan Preterm untuk Mencegah Cerebral Palsy
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 Agustus 2024, 09:39
Apakah boleh pasien dengan cerebral palsy mendapatkan vaksin polio OPV?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, izin bertanya apakah boleh pasien dengan cerebral palsy mendapatkan vaksin polio opv saat PIN di posyandu?
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 12:43
Pemeriksaan penunjang cerebral palsy di puskesmas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
halo dokter, mohon izin bertanya, jika ditemukan pasien anak dengan cerebral palsy di puskesmas bagaimana pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan di...
Anonymous
Dibalas 13 September 2022, 08:25
Faktor resiko cerebral palsy pada neonatus kurang bulan dengan periodic apnea
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan riwayat asfiksia neonatorum datang dengan kondisi periodic apnea. Izin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.