Epidemiologi Cerebral Palsy
Data epidemiologi cerebral palsy menunjukkan bahwa penyakit ini adalah penyebab disabilitas tertinggi pada anak. [2]
Global
Secara global, prevalensi cerebral palsy berkisar antara 1,5–4 kasus per 1000 kelahiran hidup. Cerebral palsy lebih umum terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Tipe cerebral palsy yang paling banyak ditemukan adalah tipe spastik (77,4%). Di Amerika Serikat, sebanyak 41% anak dengan cerebral palsy juga memiliki komorbiditas epilepsi, dan 6,9% memiliki autism spectrum disorder (ASD).[8]
Indonesia
Data epidemiologi cerebral palsy di Indonesia masih terbatas. Data Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia tahun 2010 mencatat persentase anak usia 24-59 bulan yang mengalami cerebral palsy sebesar 0,09%.[9,10]
Mortalitas
Angka harapan hidup pasien dengan cerebral palsy sangat bergantung pada beratnya disabilitas yang dialami. Pada pasien dengan disabilitas yang ringan, angka kesintasan mirip dengan populasi umum. Mortalitas meningkat seiring dengan peningkatan variasi dan tingkat disabilitas. Pada penelitian di Australia, penyebab mortalitas utama adalah gangguan respirasi (58,6%), terutama pneumonia (82%). Mortalitas pada pasien dengan disabilitas yang berat adalah 20% pada usia 4 tahun.[11]