Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Nefrotik
Edukasi dan promosi kesehatan terhadap penderita dan keluarga dengan sindrom nefrotik (SN) sangat penting. Beberapa edukasi yang penting untuk disampaikan, antara lain mengenai perjalanan penyakit, pilihan terapi, komplikasi, serta prognosis dari SN sesuai etiologinya. [1,3]
Edukasi Pasien
Sindrom nefrotik (SN) adalah penyakit kronis yang dapat mengalami remisi dan relaps. Pada kondisi yang berat, ada risiko komplikasi gagal ginjal hingga membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal. Manajemen diet pasien sindrom nefrotik yang tepat diperlukan untuk menghindari perburukan gejala.[2,3]
Diet sehari-hari yang direkomendasikan adalah cukup kalori dan protein (1,5-2 g/kg/hari). Jika kelebihan protein dari diet, dapat menambah beban glomerulus dalam mengeluarkan sisa metabolisme protein sehingga menyebabkan sklerosis glomerulus. Sebaliknya, bila diet rendah protein, akan terjadi malnutrisi energi protein (MEP) yang dapat menghambat pertumbuhan pada anak. [3,11]
Diet rendah garam (1-2 g/ hari) juga disarankan untuk membatasi retensi cairan dan edema yang terjadi pada SN. [2,11]
Pemantauan penting dilakukan untuk penyesuaian dosis obat dan mendeteksi efek toksik kortikosteroid. Selain itu, penting diketahui bahwa pasien SN dalam pengobatan kortikosteroid dosis >2 mg/kg/hari selama lebih dari 14 hari merupakan pasien imunokompromais. Dalam keadaan tersebut, 6 minggu setelah obat dihentikan pasien hanya boleh diberikan vaksin virus mati. Setelah penghentian prednison selama 6 minggu, baru dapat diberikan vaksin virus hidup. Semua anak dengan SN sangat dianjurkan untuk mendapat imunisasi terhadap infeksi pneumokokus dan varicella. [2,3,11]