Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Tuberkulosis Paru pada Anak general_alomedika 2024-08-05T14:49:43+07:00 2024-08-05T14:49:43+07:00
Tuberkulosis Paru pada Anak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Tuberkulosis Paru pada Anak

Oleh :
dr. Inge Nandya H
Share To Social Media:

Etiologi tuberkulosis (TB) paru pada anak adalah infeksi Mycobacterium tuberculosis. Infeksi ini bisa dieradikasi oleh sistem imun, namun ada yang tetap bertahan sehingga menyebabkan gejala klinis bermakna.

Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri tahan asam (BTA) yang berbentuk batang. Bakteri ini berukuran 1 hingga 4 μm dengan ketebalan 0,3 sampai 0,6 μm.

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri intraseluler non-spora, non-motil, obligat-aerobik, fakultatif, dan katalase negatif. Organisme ini bukan Gram positif atau Gram negatif karena reaksinya buruk terhadap pewarnaan Gram. Sel-sel positif lemah kadang-kadang dapat ditunjukkan pada pewarnaan Gram yang dikenal sebagai "ghost cell".

Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang bertumbuh secara lambat, dengan doubling time berkisar 12-24 jam dalam kondisi optimal. Struktur membran sel bakteri ini dibentuk oleh lapisan lipid asimetris bilayer yang mengandung asam mikolat dan glikolipid. Obat antituberkulosis (OAT) isoniazid dan ethambutol bekerja dengan menargetkan sintesis asam mikolat ini.[9,10]

Infeksi Mycobacterium Tuberculosis pada Anak

Tuberkulosis (TB) dapat bermanifestasi seumur hidup tergantung pada keseimbangan antara patogen dengan imunitas host. Mycobacterium tuberculosis dapat terhirup oleh anak-anak setelah terpapar atau kontak erat dengan orang dewasa di sekitarnya yang mengalami infeksi tuberkulosis. Anak berusia muda (kurang dari 5 tahun) sangat mudah mengalami infeksi aktif dan dapat berkembang menjadi infeksi ekstrapulmonal. Hal ini diduga berkaitan dengan kondisi sistem imun yang belum matur dan virulensi dari Mycobacterium tuberkulosis itu sendiri.[6,8]

Faktor Risiko Pajanan

Hubungan antara tuberkulosis pada anak dan kemiskinan telah banyak dilaporkan. Kemiskinan tidak hanya menyebabkan peningkatan risiko terpapar tuberkulosis, tapi juga dilaporkan meningkatkan risiko terinfeksi, progresi penyakit, dan luaran yang buruk.

Faktor lain yang juga mempengaruhi risiko pajanan tuberkulosis pada anak adalah kepadatan penduduk, komposisi rumah tangga, dan kondisi ventilasi di tempat tinggal. Orang dewasa dengan HIV memiliki risiko tuberkulosis yang lebih tinggi, sehingga anak-anak di rumah tangga yang sama secara otomatis akan mengalami peningkatan risiko pajanan. Faktor sosial, seperti konsumsi alkohol rumah tangga, juga dilaporkan meningkatkan risiko pajanan, karena orang dewasa dengan alcohol use disorder lebih mungkin mengalami tuberkulosis dan cenderung tidak mencari perawatan.[2,6,8,11,12]

Faktor Risiko Infeksi

Setelah terpajan, risiko seorang anak mengalami infeksi tuberkulosis dipengaruhi oleh tingkat infeksius dari asal pajanan, durasi dari pajanan, intensitas interaksi terhadap asal pajanan, virulensi dari Mycobacterium tuberculosis, dan respon imun anak. Asal pajanan akan bersifat semakin infeksius jika memiliki bacterial load yang tinggi.

Selain itu, durasi batuk juga meningkatkan risiko transmisi. Anak lebih mungkin terinfeksi jika asal pajanan telah batuk dalam jangka waktu lebih lama. Kekurangan nutrisi juga meningkatkan risiko tuberkulosis hingga dua kali lipat.

Jika asal pajanan adalah keluarga tingkat pertama, maka anak akan lebih berisiko terinfeksi. Hal ini juga dipengaruhi oleh jarak fisik saat interaksi harian, serta pengaturan saat tidur.

Penggunaan bahan bakar padat untuk masak dalam rumah tangga juga dilaporkan meningkatkan risiko seorang anak terinfeksi. Selain itu, keberadaan anggota rumah tangga yang merokok juga meningkatkan risiko infeksi tuberkulosis paru pada anak.[2,6,8,11,12]

Faktor Risiko Tuberkulosis Berat dan Kematian

Tuberkulosis dengan manifestasi yang berat dan kematian telah dihubungkan dengan usia anak yang lebih muda, tuberkulosis yang resisten obat, adanya koinfeksi HIV, malnutrisi, tuberkulosis ekstrapulmonal, dan uji tuberkulin positif dengan ukuran kurang dari 5 mm.[2,6,8,11,12]

Referensi

2. Batra V. Pediatric tuberculosis. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/969401-overview#a1.
6. Carvalho ACC, Cardoso CAA, Martire TM, Migliori GB, Sant’Anna CC. Epidemiological aspects, clinical manifestations, and prevention of pediatric tuberculosis from the perspective of the End TB Strategy. J Bras Pneumol, 2018. 44(2):134-44.
8. Thomas TA. Tuberculosis in children. Pediatr Clin North Am, 2017. 64(4):893–909. doi:10.1016/j.pcl.2017.03.010.
9. Terracciano E, Amadori F, Zaratti L, Franco E. Tuberculosis: an ever present disease but difficult to prevent. Ig Sanita Pubbl, 2020. 76(1):59-66.
10. Adigun R, Singh R. Tuberculosis. [Updated 2021 Jul 25]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441916/
11. Attah CJ, Oguche S, Egah D, Ishaya TN, Banwat M, Adgidzi AG. Risk factors associated with paediatric tuberculosis in an endemic setting. Alexandria Med J, 2018. 54:403-9. https://doi.org/10.1016/j.ajme.2018.05.002.
12. Basu Roy R, Whittaker E, Seddon JA, Kampmann B. Tuberculosis susceptibility and protection in children. Lancet Infect Dis. 2019;19(3):e96-e108. doi:10.1016/S1473-3099(18)30157-9

Patofisiologi Tuberkulosis Paru ...
Epidemiologi Tuberkulosis Paru p...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.