Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Stunting general_alomedika 2020-02-06T14:36:28+07:00 2020-02-06T14:36:28+07:00
Stunting
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Stunting

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Epidemiologi stunting masih tergolong tinggi secara global maupun di Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan bahwa masih ada 30,8% balita di Indonesia yang berperawakan pendek.

Global

Stunting diperkirakan dialami oleh 21,9% balita atau 149 juta anak balita di seluruh dunia pada tahun 2018.  Di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 14,4 juta balita mengalami stunting. Walaupun jumlahnya menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun tetap masih tinggi. WHO menyatakan bahwa prevalensi stunting di atas 20% merupakan masalah kesehatan masyarakat.[24,25]

Indonesia

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan bahwa masih ada 30,8% balita di Indonesia yang stunted/berperawakan pendek. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan tahun–tahun sebelumnya (Riskesdas 2013 balita pendek dan sangat pendek sebesar 37,2%), namun jumlah ini masih sangat besar dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.[25,26]

Mortalitas

Stunting bukan merupakan penyebab langsung kematian. Mortalitas stunting berhubungan dengan penyakit penyertanya. Stunting meningkatkan morbiditas dan mortalitas infeksi, terutama pneumonia dan diare, serta sepsis, tuberkulosis paru, meningitis, dan hepatitis.

Dari sebuah studi kohort yang dilakukan di Inggris, ditemukan bahwa dari 3877 anak, sebanyak 391 orang meninggal pada usia 36-64 tahun. Anak yang pendek (short stature) memiliki mortalitas yang lebih besar 30-60 tahun kemudian.[27,28]

Referensi

24. United Nations Children’s Fund (UNICEF), World Health Organization, International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank. Levels and trends in child malnutrition: key findings of the 2019 Edition of the Joint Child Malnutrition Estimates. Geneva: World Health Organization; 2019 Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.
25. World Health Organization. Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile indicators Interpretation Guide. WHO. Geneva: 2010.
26. Kementerian Kesehatan RI (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas 2018.
27. de Onis M, Branca F. Childhood stunting: a global perspective. Matern Child Nutr. 2016; 12(Suppl. 1): 12–26.
28. Ong KK, Hardy R, Kuh D. Childhood stunting and mortality between 36 and 64 years: the British 1946 birth cohort study. J Clin Endocrinol Metab. 2013 May; 98(5): 2070-2077.

Etiologi Stunting
Diagnosis Stunting

Artikel Terkait

  • Efektivitas Suplementasi Nutrisi Oral 1,5 Kcal/mL dalam Mengatasi Gagal Tumbuh
    Efektivitas Suplementasi Nutrisi Oral 1,5 Kcal/mL dalam Mengatasi Gagal Tumbuh
  • Mengejar Ketertinggalan Tumbuh Kembang Bayi dengan Formula Tinggi Kalori
    Mengejar Ketertinggalan Tumbuh Kembang Bayi dengan Formula Tinggi Kalori
  • Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
    Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
  • Memantau Faltering Growth
    Memantau Faltering Growth
  • Intervensi Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Anak – Kapan Dilakukan
    Intervensi Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Anak – Kapan Dilakukan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
23 hari yang lalu
Cara menentukan status Gizi: Stunting atau obesitas?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Mohon share knowledge sejawat dan senior sekalian...🙏🙏Bagaimana cara menentukan stunting? Kurva apa saja yg dipakai ? Apakah kurva nya berbeda untuk setiap...
drg. Annisa Widiandini
07 Februari 2022
Live Webinar Alomedika- Penatalaksanaan Gizi pada Anak dengan Gangguan Pertumbuhan untuk Mencegah Dampak Jangka Pendek dan Panjang terhadap Kesehatan Anak. Sabtu 12 Februari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
4 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penatalaksanaan Gizi pada Anak dengan Gangguan Pertumbuhan untuk Mencegah Dampak Jangka Pendek dan...
dr. Muthiatul Luthfi Aliqoh
25 Juni 2021
Genetik dari orang tua apakah mempunyai peranan terhadap kejadian stunting- Ask The Expert Anak
Oleh: dr. Muthiatul Luthfi Aliqoh
2 Balasan
Selamat sore Prof Rini,.Ijin bertanya prof.Terkait stunting, apakah genetik dari orang tua (pendek) mempunyai peranan penting terhadap kejadian stunting pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.