Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Stunting general_alomedika 2023-01-18T14:47:22+07:00 2023-01-18T14:47:22+07:00
Stunting
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Stunting

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, kasus stunting masih tergolong tinggi secara global maupun di Indonesia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan bahwa masih ada 30,8% balita di Indonesia yang berperawakan pendek.

Global

Stunting diperkirakan dialami oleh 21,9% balita atau 149 juta anak balita di seluruh dunia pada tahun 2018.  Di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 14,4 juta balita mengalami stunting. Walaupun jumlahnya menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun tetap masih tinggi. WHO menyatakan bahwa prevalensi stunting di atas 20% merupakan masalah kesehatan masyarakat.[24,25]

Indonesia

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan bahwa masih ada 30,8% balita di Indonesia yang stunted/berperawakan pendek. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan tahun–tahun sebelumnya (Riskesdas 2013 balita pendek dan sangat pendek sebesar 37,2%), namun jumlah ini masih sangat besar dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.[25,26]

Mortalitas

Stunting bukan merupakan penyebab langsung kematian. Mortalitas stunting berhubungan dengan penyakit penyertanya. Stunting meningkatkan morbiditas dan mortalitas infeksi, terutama pneumonia dan diare, serta sepsis, tuberkulosis paru, meningitis, dan hepatitis.

Dari sebuah studi kohort yang dilakukan di Inggris, ditemukan bahwa dari 3877 anak, sebanyak 391 orang meninggal pada usia 36-64 tahun. Anak yang pendek (short stature) memiliki mortalitas yang lebih besar 30-60 tahun kemudian.[27,28]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

24. United Nations Children’s Fund (UNICEF), World Health Organization, International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank. Levels and trends in child malnutrition: key findings of the 2019 Edition of the Joint Child Malnutrition Estimates. Geneva: World Health Organization; 2019 Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO.
25. World Health Organization. Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile indicators Interpretation Guide. WHO. Geneva: 2010.
26. Kementerian Kesehatan RI (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas 2018.
27. de Onis M, Branca F. Childhood stunting: a global perspective. Matern Child Nutr. 2016; 12(Suppl. 1): 12–26.
28. Ong KK, Hardy R, Kuh D. Childhood stunting and mortality between 36 and 64 years: the British 1946 birth cohort study. J Clin Endocrinol Metab. 2013 May; 98(5): 2070-2077.

Etiologi Stunting
Diagnosis Stunting

Artikel Terkait

  • Pemberian Formula Padat Nutrisi Sebagai Solusi untuk Mengatasi Kekurangan Kalori pada Anak Susah Makan
    Pemberian Formula Padat Nutrisi Sebagai Solusi untuk Mengatasi Kekurangan Kalori pada Anak Susah Makan
  • Mengejar Ketertinggalan Tumbuh Kembang Bayi dengan Formula Tinggi Kalori
    Mengejar Ketertinggalan Tumbuh Kembang Bayi dengan Formula Tinggi Kalori
  • Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
    Pemilihan Formula Tinggi Kalori untuk Bayi dengan Penyakit Kronis yang Dirawat di Rumah Sakit
  • Memantau Faltering Growth
    Memantau Faltering Growth
  • Intervensi Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Anak – Kapan Dilakukan
    Intervensi Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Anak – Kapan Dilakukan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
29 hari yang lalu
Apakah ada hubungan antara pemberian imunisasi dengan angka kejadian stunting?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya.. mungkin sejawat sekalian pernah baca apakah ada hubungan antara pemberian imunisasi dengan angka kejadian stunting? Mohon bila...
Anonymous
15 Desember 2022
Kapan pemeriksaan mikronutrien harus dilakukan untuk balita yang sulit makan - Gizi Kinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dia, Sp. GK, pada anak balita yang sulit makan/picky eater yang menu makanannya terbatas, hanya yang manis2, makanan instan seperti sosis dan mie,...
Anonymous
01 Desember 2022
Intervensi untuk anak yang underweight - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Yoke Kinanthi, Sp.AIzin bertanya dok. Untuk anak-anak usia 6 tahun yang sudah diberikan makanan dalam jumlah cukup setiap harinya (3 kali sehari,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.