Diagnosis Roseola
Diagnosis roseola ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Bentuk tipikal dari infeksi roseola adalah munculnya gejala demam selama 3-5 hari yang kemudian turun secara mendadak diikuti dengan keluarnya ruam.[1-3]
Anamnesis
Pasien dengan roseola umumnya mengeluhkan adanya:
-
Demam tinggi: umumnya mencapai 40oC atau lebih dan berlangsung selama 3-5 hari, kemudian turun secara mendadak
- Ruam: umumnya tidak gatal, muncul dimulai dari leher dan batang tubuh kemudian menyebar ke wajah dan ekstremitas. Ruam muncul setelah demam turun dan menghilang tanpa meninggalkan bekas atau hiperpigmentasi.
-
Gejala lain yang dapat timbul:
- Rewel
- Mual
- Muntah
- Diare
- Batuk
- Anoreksia
- Limfadenopati, umumnya servikal dan posaurikula
- Kejang demam [1-4]
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda yang dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik pasien dengan roseola antara lain:
- Demam
-
Ruam
- Eritema, makula/makulopapular dengan diameter 2-5mm
- Hilang dengan penekanan
- Tidak gatal
- Distribusi pada batang tubuh, leher, wajah, ekstremitas
- Bintik Nagayama: papul eritem pada mukosa palatum molle dan dasar dari uvula, umumnya muncul pada hari kedua atau ketiga sakit
- Limfadenopati: servikal, posaurikula, atau oksipital
- Fontanel anterior menonjol
- Konjungtiva merah
-
Gejala lebih berat yang dapat muncul:
- Ensefalitis
- Splenomegali
- Hepatitis
- Miokarditis [1-4,7,8]

Diagnosis Banding
Diagnosis lain yang harus dipikirkan antara lain adalah:
- Rubella
- Rubeola/measles/campak
- Infeksi enterovirus
- Eritema infektosum
- Demam skarlet
- Miliaria
- Meningococcemia
- Infeksi virus dengan demam dan ruam lainnya [2,3]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak rutin dilakukan pada pasien dengan roseola. Pemeriksaan dapat dilakukan jika muncul gejala atipikal. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:
- Darah lengkap: umumnya menunjukkan leukopenia pada fase demam, kemudian berangsur kembali normal setelah 7-10 hari.
- Kultur darah, jarang perlu dilakukan
- Analisan cairan serebrospinal, jarang perlu dilakukan
- Serologi (IgG dan IgM) HHV-6
- Tes ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) dan PCR (Polymerase Chain Reaction) [2,3,7]