Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Roseola general_alomedika 2018-06-25T13:21:23+07:00 2018-06-25T13:21:23+07:00
Roseola
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Roseola

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Patofisiologi roseola masih belum diketahui dengan pasti. Pasien yang terinfeksi akan mengalami viremia diikuti dengan keluarnya ruam. Ruam yang muncul diperkirakan sebagai akibat dari reaksi kompleks antigen-antibodi. Infeksi roseola umumnya sporadik melalui saliva atau transmisi vertikal. Masa inkubasi sekitar 5-15 hari dengan rata-rata sekitar 9 hari. [3,5]

Penyebab roseola yang paling sering adalah Human Herpes Virus-6 (HHV-6). Virus ini merupakan virus DNA rantai ganda/double-stranded DNA. Virus ini memiliki struktur biologis yang hampir sama dengan cytomegalovirus (CMV). Kedua varian HHV-6, memiliki struktur yang berbeda. Setelah menginfeksi inangnya, virus HHV-6 akan bereplikasi secara in vitro di dalam sel T dan sel lain seperti monosit, makrofag, astrosit, megakariosit, sel glia, dan sel Natural Killer (NK) serta secara in vivo pada jaringan kelenjar saliva, sistem saraf pusat, nodus limfa, dan ginjal.[3,5,6] Virus HHV-6 kemudian akan mengganggu sintesis DNA sel inang dan sintesis DNA virus semakin meningkat. Proses ini dipengaruhi oleh ekspresi sel T CD3, CD4, CD8, sitokin, interferon gama, faktor nekrosis tumor alfa, dan interleukin-1, sehingga dalam 3 hingga 5 hari setelah infeksi, sistem imun akan mengalami disfungsi karena efek sitopatik dari DNA virus. Materi virus HHV dapat ditransmisikan ke sel T dengan bantuan sel dendrit. Setelah infeksi primer, HHV-6 akan memasuki fase laten di dalam limfosit dan monosit darah perifer, sehingga virus ini dapat mengalami reaktifasi di kemudian hari.[1-3,5,6]

Referensi

1. Mullins TB, Krishnamurthy K. Roseola Infantum. 2017. Florida: StatPearls Publishing. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448190/

2. Gorman CR, Vinson RP, Krusinski P, et al. Roseola Infantum. Medscape. 2017. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/1133023-overview

3. Tremblay C, Brady MT, Edwards MS, et al. Roseola infantum (exanthema subitum). UpToDate. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/roseola-infantum-exanthem-subitum

5. Tremblay C, Hirsch MS, Thorner AR. Virology, pathogenesis, and epidemiology of human herpesvirus 6 infection. UpToDate. 2016. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/virology-pathogenesis-and-epidemiology-of-human-herpesvirus-6-infection

6. Agut H, Bonnafous P, Gautheret-Dejean A. Human Herpesviruses 6A, 6B, and 7. Microbiol Spectr. 2016;4(3)

Pendahuluan Roseola
Etiologi Roseola

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Efektivitas dan Keamanan Suplementasi Zat Besi Rutin pada Bayi Usia 6-24 Bulan
    Efektivitas dan Keamanan Suplementasi Zat Besi Rutin pada Bayi Usia 6-24 Bulan
  • Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
    Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Anak dengan Infeksi Saluran Kemih Berulang
  • Opsi Analgesik untuk Nyeri Herpes
    Opsi Analgesik untuk Nyeri Herpes

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
13 Mei 2022
Live Webinar Alomedika - Faktor dan Indikator Penting Kognitif pada Anak. Minggu, 15 Mei 2022. Pukul : 10.00 - 11.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Faktor dan Indikator Penting Kognitif pada Anak."Narasumber :dr. I Gusti Agung Ngurah Sugitha Pada...
dr. Intan Fajriani
04 April 2022
Live Webinar Alomedika - #WorldAutismDay : Deteksi Dini, Diagnosis dan Tata Laksana Gangguan Spektrum Autisme pada Layanan Primer. Selasa, 5 April 2022. Pukul : 14.00 - 15.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "#WorldAutismDay : Deteksi Dini, Diagnosis dan Tata Laksana Gangguan Spektrum Autisme pada Layanan...
dr. Intan Fajriani
16 Februari 2022
Live Webinar Alomedika - Penyakit Jantung Bawaan Asinotik - Deteksi Dini untuk Penanganan yang Optimal. Sabtu, 19 Februari 2022 (19.00 - 20.00 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penyakit Jantung Bawaan Asinotik - Deteksi Dini untuk Penanganan yang Optimal".Narasumber: Pembicara:...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.