Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Gigitan Serangga general_alomedika 2022-04-01T14:34:20+07:00 2022-04-01T14:34:20+07:00
Gigitan Serangga
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription

Patofisiologi Gigitan Serangga

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Secara patofisiologi, gejala yang timbul akibat gigitan serangga diakibatkan oleh respons inflamasi lokal dan sistemik yang terjadi. Reaksi hipersensitivitas dapat timbul dalam waktu cepat atau lambat yang bermanifestasi secara ringan hingga berat.

Trauma Mekanis pada Area Gigitan

Trauma mekanik akibat gigitan menyebabkan respons inflamasi lokal seperti nyeri dan pembengkakan. Sebagian besar gigitan serangga hanya menyebabkan luka tusuk superfisial pada kulit. Namun, perlukaan ini juga berpotensi menjadi jalur masuknya bakteri yang menyebabkan infeksi sekunder.[1,2]

Respons Inflamasi dan Reaksi Anafilaksis Akibat Kandungan Saliva Serangga

Sebagian besar keluhan yang timbul pada gigitan serangga disebabkan oleh respon imun penderita terhadap injeksi saliva serangga. Saliva serangga mengandung beberapa komponen biologis, seperti enzim lisosom, antikoagulan, vasodilator, imunomodulator, dan komponen lain yang belum dapat diidentifikasi.

Saliva yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas tipe 1 dan 4. Selain itu, saliva serangga juga menghambat sistem koagulasi, meningkatkan aliran darah, dan menimbulkan efek anestesi pada lokasi gigitan.

Pada reaksi hipersensitivitas tipe 1 (diperantarai IgE), terjadi aktivasi sel mast yang menyebabkan pelepasan mediator inflamasi, seperti histamin dan sitokin. Hal ini menimbulkan keluhan gatal dan tanda inflamasi lain dalam waktu cepat. Reaksi hipersensitivitas ini bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat, termasuk anafilaksis. Sementara itu, pada reaksi hipersensitivitas tipe 4 (tidak diperantarai IgE) respons inflamasi muncul lebih lambat atau disebut dengan delayed hypersensitivity reaction.[1-3,5]

Serangga sebagai Vektor Penyakit Lainnya

Serangga dapat berperan sebagai vektor dalam transmisi beberapa penyakit. Berikut adalah beberapa jenis serangga beserta penyakit yang dibawanya.

  • Kutu (ticks) merupakan vektor dari penyakit Lyme

Nyamuk merupakan vektor dari penyakit malaria, demam dengue, virus Zika, atau yellow fever

  • Kissing bugs merupakan vektor dari parasit Trypanosoma cruzi yang menyebabkan Chagas Disease

  • Lalat dapat mentransmisikan penyakit leismaniasis, bartonellosis, dan tularemia[1,2]

Referensi

1. Powers J, McDowell RH. Gigitan serangga. [Updated 2020 Nov 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537235/
2. Medscape. Gigitan serangga. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/769067-overview#showall
3. Management of simple gigitan serangga: where's the evidence?. Drug Ther Bull. 2012; 50(4):45-8. doi: 10.1136/dtb.2012.04.0099.
5. Fostini AC, Golpanian RS, Rosen JD, Xue RD, Yosipovitch G. Beat the bite: pathophysiology and management of itch in mosquito bites. Itch. 2019; 4(1). doi: 10.1097/itx.0000000000000019

Pendahuluan Gigitan Serangga
Etiologi Gigitan Serangga

Artikel Terkait

  • Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
    Insect Bite – Panduan E-Prescription Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
30 Juli 2021
Papul dan gatal akibat kutu kucing -apa terapi topikal yang dapat diberikan - Kulit Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
Alo dr. Ningrum SpKK.. kulit kaki muncul papul2 kecil dan sangat gatal, saya diagnosis insect bite (kutu kucing). Apakah pilihan tepat dan aman untuk terapi...
Anonymous
05 Juli 2021
Pasien datang dengan keluhan luka gigitan serangga
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, ada pasien datang ke IGD puskesmas dg keluhan terdapat seperti luka bertangkai di area paha, diawali dari rasa gatal 2 hari lalu....
dr.Sukmawati Kusuma Dewi
29 April 2021
Pengobatan untuk gigitan serangga
Oleh: dr.Sukmawati Kusuma Dewi
4 Balasan
Alo DokterSaya ingin bertanya, Dok. Untuk menangani rasa gatal setelah tergigit serangga, antihistamin apa yang sebaiknya saya resepkan pada pasien yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.