Epidemiologi Tetralogy of Fallot
Data epidemiologi Tetralogy of Fallot di Indonesia masih belum jelas. Namun dilaporkan bahwa penyakit jantung bawaan ditemukan dalam 8 per 1.000 kelahiran hidup.
Global
Tetralogy of Fallot merupakan kelainan jantung sianotik kongenital yang paling sering terjadi dengan perkiraan kejadian 1 per 3500 kelahiran hidup. Sebanyak 7-10% malformasi jantung kongenital adalah Tetralogy of Fallot.[5] Sebuah penelitian systematic review menyebutkan bahwa prevalensi Tetralogy of Fallot lebih tinggi lagi yakni 421 per 1 juta kelahiran hidup atau 1 per 2375 kelahiran hidup. Angka pasien Tetralogy of Fallot yang mengalami survival hingga dewasa bervariasi 20-79%.[8]
Berdasarkan estimasi Centers for Disease and Prevention (CDC), di Amerika Serikat terdapat 1660 kelahiran bayi dengan Tetralogy of Fallot atau 1 kejadian per 2518 kelahiran bayi per tahun.[9]
Indonesia
Di Indonesia insidensi penyakit jantung kongenital adalah 8 per 1.000 kelahiran hidup. Diasumsikan terdapat penambahan 32.000 kasus baru penyakit jantung kongenital tiap tahunnya.[10] Namun data insidensi tersebut hanya estimasi berdasarkan estimasi insidensi penyakit jantung kongenital global. Data insidensi Tetralogy of Fallot di Indonesia tidak tersedia.