Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Penyakit Jantung Bawaan yogi 2022-08-09T10:31:41+07:00 2022-08-09T10:31:41+07:00
Penyakit Jantung Bawaan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Penyakit Jantung Bawaan

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Patofisiologi penyakit jantung bawaan berhubungan dengan proses perkembangan jantung sejak masa embrio. Penyakit jantung bawaan sianotik terjadi bila terdapat hubungan pirau sehingga darah mengalir dari bilik jantung kanan ke kiri. Sebaliknya, pada penyakit jantung bawaan asianotik, hubungan pirau terjadi dari kiri ke kanan.

Embriologi Jantung

Perkembangan embriologi kardiovaskular dimulai dengan migrasi sel-sel progenitor jantung di epiblast. Sel-sel progenitor ini akan berkembang menjadi mioblas jantung. Pada bagian dalam lapisan splanknikus yang sama dari mesoderm, terdapat "pulau darah" yang akan mengalami vaskulogenesis untuk membentuk struktur vaskular.

Penggabungan pulau darah akan membentuk area yang dikenal sebagai bidang kardiogenik. Bidang kardiogenik awalnya berbentuk tapal kuda dan dikelilingi oleh mioblas jantung lalu akan berkembang menjadi ventrikel primitif. Bidang kardiogenik kemudian mengalami rotasi sefalokaudal dan membentuk tabung jantung primitif yang bersambung dengan struktur vaskular.[4]

Pembentukan Septum Primum

Sekitar hari ke-22, tabung jantung akan memanjang dan mengubah konfigurasinya untuk membentuk sebuah lingkaran selama lima hari hingga selesai pada hari ke-28. Septum jantung biasanya terbentuk antara hari ke-27 dan ke-37 melalui fusi massa jaringan. Massa jaringan ini dikenal sebagai bantalan endokardium dan berkontribusi pada pembentukan septum atrium/ventrikel, saluran dan katup AV, serta saluran aorta/paru.

Pada akhir minggu perkembangan ke-4, terbentuk septum primum yang berbentuk sabit. Karena septum primum dan bantalan endokardium tidak sepenuhnya menyatu pada awalnya, maka masih terdapat lubang yang disebut ostium primum.[4]

Pembentukan Septum Secundum

Bantalan endokardium akhirnya akan menyatu dengan septum primum. Apoptosis fisiologis menyebabkan perforasi di septum primum yang akhirnya bergabung membentuk struktur ostium secundum. Ostium secundum memungkinkan darah bergerak dari atrium primitif kanan ke atrium primitif kiri yang memungkinkan ekspansi atrium kanan dan membentuk lipatan baru di atrium kanan yang disebut septum secundum.

Septum secundum tidak sepenuhnya memisahkan atrium kanan dan kiri sehingga menyisakan sebuah lubang yang disebut foramen ovale. Foramen ovale merupakan salah satu dari dua struktur janin yang bertanggung jawab untuk mengarahkan aliran darah dari paru-paru yang sedang berkembang (struktur lainnya adalah duktus arteriosus). Septum primum kemudian akan mengalami obliterasi.

Setelah lahir, peningkatan tekanan oksigen akibat napas pertama menyebabkan peningkatan aliran darah ke paru-paru sehingga meningkatkan tekanan atrial kiri. Hal ini memungkinkan darah menutup katup foramen ovale melawan septum secundum.[4]

Patofisiologi Penyakit Jantung Bawaan Sesuai Klasifikasinya

Secara umum, penyakit jantung bawaan dibagi menjadi penyakit jantung asianotik dan sianotik. Namun, berdasarkan pedoman American Heart Association, penyakit jantung bawaan juga bisa diklasifikasikan menjadi lesi pirau, lesi obstruktif sisi kiri, lesi sisi kanan, dan lesi kompleks.[1]

Lesi Pirau

Pada penyakit jantung bawaan dengan pirau dari bilik kiri ke kanan, tidak terjadi gangguan saturasi oksigen yang dialirkan ke sirkulasi sehingga pasien asianotik. Sementara itu, pada penyakit jantung bawaan dengan pirau dari bilik kanan ke kiri, terjadi gangguan saturasi oksigen sehingga pasien mengalami sianosis. Lesi pirau dapat meliputi:

  • ASD (atrial septal defect) di mana terdapat defek septum atrium sehingga terjadi pirau dari kiri ke kanan

  • VSD (ventricular septal defect) di mana septum ventrikel mengalami defek

  • AVSD (atrioventricular septal defect) parsial atau komplit
  • PDA (patent ductus arteriosus) di mana duktus arteriosus tidak menutup sehingga sebagian darah dari ventrikel kanan dan dari aorta bercampur[1]

Lesi Obstruktif Sisi Kiri

Lesi obstruktif sisi kiri dapat berupa stenosis mitral kongenital, stenosis aorta, atau koarktasio aorta. Stenosis aorta sendiri dapat berupa stenosis pada katup aorta maupun pada bagian superior dari katup aorta.[1]

Lesi Sisi Kanan

Lesi sisi kanan dapat berupa tetralogi Fallot, stenosis pulmonal, maupun anomali Ebstein. Tetralogi Fallot merupakan gabungan empat kondisi, yaitu VSD yang lebar, obstruksi output ventrikel kanan yang biasanya disebabkan oleh stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan. Sementara itu, anomali Ebstein merupakan malformasi katup trikuspid dan ventrikel kanan, yang umumnya terjadi bersamaan dengan ASD, VSD, dan stenosis pulmonal.[1]

Lesi Kompleks

Lesi kompleks pada penyakit jantung bawaan dapat meliputi:

  • TGA (transposition of great arteries) di mana aorta muncul dari ventrikel kanan dan arteri pulmonal muncul dari ventrikel kiri, serta sering disertai dengan PDA
  • PTA (persistent truncus arteriosus)

  • Kondisi hypoplastic left heart yang biasanya disertai atresia mitral dan aliran darah ke aorta dari arteri pulmonal melalui duktus arteriosus
  • Anomali arteri koroner yang dapat terjadi pada left main coronary artery dari arteri pulmonal, left main coronary artery dari sinus Valsalva kanan, dan right main coronary artery dari sinus Valsalva kiri[1]

Referensi

1. Stout KK, Daniels CJ, Aboulhosn JA, et al. 2018 AHA/ACC Guideline for the Management of Adults With Congenital Heart Disease: Executive Summary: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. J Am Coll Cardiol. 2019 Apr 2;73(12):1494-1563. doi: 10.1016/j.jacc.2018.08.1028
4. Mathew P, Bordoni B. Embryology, Heart. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537313/

Pendahuluan Penyakit Jantung Bawaan
Etiologi Penyakit Jantung Bawaan

Artikel Terkait

  • Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
    Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
  • Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
    Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
  • Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
    Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
    Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
27 Februari 2023
Konsul hasil echo bubble tes dengan keluhan jantung berdebar
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya mempunyai keluhan jantung berdebar. Kemaren sudah dilakukan serangkaian pemeriksaan terakhir dilakukan echo buble tes dan holter monitoring....
Anonymous
31 Agustus 2022
Indikasi dilakukan ekokardiografi pada pasien ICU - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Kana, SpJP,Ijin bertanya dok, untuk pasien ICU, apa saja indikasi dilakukan ekokardiografi dok? Terimakasih dokter
dr.Nomi Irene Putri S.
31 Agustus 2022
Batuk pilek curiga penyakit jantung bawaan pada pasien anak - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: dr.Nomi Irene Putri S.
1 Balasan
Alo dr. Kana, izin bertanya Dokter. Untuk kriteria PJB non sianotik, apakah ada kriteria khusus perihal karaktertistik dan frekuensi batuk pilek berulangnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.