Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Infark Miokard Akut irfan 2021-06-02T09:40:48+07:00 2021-06-02T09:40:48+07:00
Infark Miokard Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis dan Komplikasi
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Infark Miokard Akut

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan infark miokard akut (acute myocardial infarct) yang perlu dijelaskan kepada pasien termasuk mengenai patofisiologi penyakit dan alur penatalaksanaannya. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit infark miokard akut (IMA) dapat dilakukan melalui program CERDIK dan PATUH dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Edukasi Pasien

Beberapa poin yang perlu disampaikan dalam edukasi pasien, antara lain:

  • Pemeriksaan penunjang segera yang dibutuhkan dalam penegakan diagnosis, seperti EKG dan pemeriksaan biomarker jantung
  • Kondisi kegawatdaruratan yang dialami oleh pasien, dan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi
  • Tujuan terapi awal dan kepentingan dari tata laksana lanjutan seperti tindakan reperfusi baik farmakologis maupun mekanik
  • Kebutuhan rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas primary percutaneous coronary intervention (pPCI)
  • Etiologi dan faktor risiko IMA untuk mencegah rekurensi
  • Informed consent sebelum melakukan pemeriksaan maupun tindakan reperfusi[1-7]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan dan pengendalian penyakit infark miokard dapat dilakukan melalui program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, seperti CERDIK dan PATUH. Sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular, CERDIK merupakan akronim dari:

  • Cek kesehatan secara berkala
  • Enyahkan asap rokok

  • Rajin aktivitas fisik
  • Diet sehat dengan kalori seimbang
  • Istirahat cukup
  • Kelola stress[13]

Sedangkan PATUH merupakan akronim dari:

  • Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
  • Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
  • Tetap diet dengan gizi seimbang
  • Upayakan aktivitas fisik dengan aman
  • Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya[14]

Pencegahan penyakit juga harus dengan memberikan edukasi pada populasi dengan faktor risiko, antara lain:

  • Faktor risiko yang dapat dimodifikasi: gaya hidup, merokok, stres, kurang olahraga, kebersihan oral buruk, konsumsi alkohol, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, dan dislipidemia
  • Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi: umur ≥65 tahun, jenis kelamin laki-laki, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau sudden death[1-3,6]

Banyak studi yang telah dilakukan untuk menemukan cara mencegah penyakit kardiovaskular, termasuk IMA. Di antaranya adalah pemberian vitamin D, penggunaan aspirin sebagai preventif, konsumsi multivitamin, dan pemberian vaksinasi influenza.

 

Penulis pertama: dr. Gold SP Tampubolon

Referensi

1. Mechanic OJ, Grossman SA. Acute myocardial infarction. StatPearls. 2019 Dec 27.
2. Anderson JL, Morrow DA. Acute myocardial infarction. New England Journal of Medicine. 2017 May 25;376(21):2053-64.
3. Jameson JL. Harrison's principles of internal medicine. McGraw-Hill Education; 2018.
4. Rischpler C. Acute myocardial infarction. The quarterly journal of nuclear medicine and molecular imaging: official publication of the Italian Association of Nuclear Medicine (AIMN)[and] the International Association of Radiopharmacology (IAR),[and] Section of the Society of.... 2016 Sep;60(3):236-51.
5. Thygesen K, Alpert JS, Jaffe AS, Chaitman BR, Bax JJ, Morrow DA, White HD, Mickley H, Crea F, Van de Werf F, Bucciarelli-Ducci C. Fourth universal definition of myocardial infarction (2018). European heart journal. 2019 Jan 1;40(3):237-69.
6. Rathore V, Singh N, Mahat RK, Kocak MZ, Fidan K, Ayazoglu TA, Aydin Karahan YG, Onk D, Akar E, Yolcu A. Risk factors for acute myocardial infarction: A review. EJMI. 2018;2(1):1-7.
7. Ibanez B, James S, Agewall S, Antunes MJ, Bucciarelli-Ducci C, Bueno H, Caforio AL, Crea F, Goudevenos JA, Halvorsen S, Hindricks G. 2017 ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation: The Task Force for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation of the European Society of Cardiology (ESC). European heart journal. 2018 Jan 7;39(2):119-77.
13. Cao CF, Li SF, Chen H, Song JX. Predictors and in-hospital prognosis of recurrent acute myocardial infarction. Journal of geriatric cardiology: JGC. 2016 Oct;13(10):836.
14. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Informasi CERDIK. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018

Prognosis dan Komplikasi Infark ...

Artikel Terkait

  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Kriteria Sgarbossa untuk Diagnosis Infark Miokard Akut dengan Left Bundle Branch Block
    Kriteria Sgarbossa untuk Diagnosis Infark Miokard Akut dengan Left Bundle Branch Block
  • Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Lipoprotein(a) Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
  • Hindari Penggunaan NSAID pada Orang dengan Faktor Risiko Kejadian Kardiovaskular
    Hindari Penggunaan NSAID pada Orang dengan Faktor Risiko Kejadian Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
31 Juli 2022
Pasien dengan UAPdan NSTEMI
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya ingin bertanya pasien dengan nyeri dada khas tipikal namun ekg tidak jelas dengan diagnosis susp uap/nstemi perlukah di loading cpg 4tab dan...
Anonymous
21 Juli 2022
Anjuran Gizi Post Reperfusi - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Khrisnugra Ramadhani Rasyi, M.Gizi, Sp.GK,Ijin bertanya dok. Bagaimana anjuran asupan gizi untuk pasien post reperfusi?Terimakasih dok
Anonymous
21 Juni 2022
Aktivitas Fisik untuk Pasien Post STEMI - Kedokteran Olah Raga Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Putra Rizki, Sp.KO,Ijin bertanya dok, bagaimana aktivitas fisik yang disarankan untuk pasien post STEMI?Terimakasih dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.