Diagnosis Varises Esofagus
Diagnosis varises esofagus cukup sulit ditegakkan. Umumnya varises esofagus tidak menimbulkan gejala, kecuali jika terjadi ruptur atau komplikasi. Baku emas diagnosis varises esofagus adalah pemeriksaan esofagogastroduodenosskopi (EGD).[4-8]
Anamnesis
Varises esofagus sebetulnya jarang menimbulkan gejala. Kebanyakan pasien baru terdiagnosis ketika terjadi episode perdarahan gastrointestinal seperti hematemesis, hematoschezia, dan melena.
Karena penyebab tersering adalah sirosis hepatis, maka anamnesis perlu dilakukan untuk mendeteksi sirosis hepatis. Pertanyaan dapat mencakup riwayat konsumsi alkohol, hepatitis, penurunan berat badan, anoreksia, nyeri perut, ikterus, pruritus, ataupun perubahan status mental yang merupakan gejala ensefalopati.[4-8,15]
Pemeriksaan Fisik
Periksa kestabilitan hemodinamik pasien. Selidiki adanya hipotensi atau takikardia yang merupakan tanda syok hemoragik.
Lakukan juga pemeriksaan untuk mendeteksi sirosis hepatis. Pada pemeriksaan fisik abdomen, bisa didapatkan caput medusa, splenomegali, asites, spider angiomata di dada atau punggung, eritema palmar, atrofi testis, ginekomastia, varises anal, atau darah pada pemeriksaan rektal.[4-8]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding perdarahan varises esofagus adalah perdarahan gastrointestinal bagian atas karena penyebab lain, misalnya ulkus peptikum.[1,7]
Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum adalah cedera peptik pada lapisan mukosa hingga submukosa lambung dan duodenum proksimal. Ulkus peptikum dapat disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, konsumsi nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAID), atau keadaan lain yang menyebabkan hipersekretori asam lambung. Perdarahan saluran cerna akibat ulkus peptikum dapat dibedakan dari varises esofagus dengan menggunakan endoskopi.[1,7,16-17]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada varises esofagus adalah pemeriksaan laboratorium dan endoskopi.
Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
Pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi (EGD) sebaiknya dilakukan secepatnya dalam waktu 12 jam pasien berada dalam penanganan rumah sakit. Varises esofagus biasanya terlihat pada bagian distal. Pada kasus yang lebih lanjut, varises esofagus bisa ditemukan pada bagian proksimal.
Esofagogastroduodenoskopi juga dapat digunakan untuk penatalaksanaan perdarahan, seperti ligasi.[1,2,7,13]
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium darah untuk meninjau fungsi hepar, ginjal, dan kadar hemoglobin.[1,2,7,13]
Peningkatan AST (aspartate aminotransferase), ALT (alanine aminotransferase), alkalin fosfatase, dan bilirubin, disertai pemanjangan PT (prothrombin time) dan kadar albumin rendah, mengindikasikan sirosis hepatis.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah profil koagulasi, analisis gas darah (AGD), dan serologi hepatitis.[1,13]
Pencitraan
Jika EGD tidak dapat dilakukan, ultrasonografi doppler dapat dilakukan. CT atau MRI angiografi merupakan lini kedua, namun tidak rutin digunakan. Akan ditemukan saluran vaskular besar di mediastinum.[1,2,7,18]