Epidemiologi Ulkus Diabetikum
Data epidemiologi menunjukkan estimasi risiko ulkus diabetikum adalah 15% dari keseluruhan penderita diabetes.
Global
Lebih dari 150 juta penduduk dunia pada tahun 2016 menderita diabetes dan hampir seperempatnya berisiko memiliki ulkus diabetikum. 25% kasus ulkus diabetikum berdampak pada amputasi organ. 40% kasus ulkus diabetikum dapat dicegah dengan rawat luka yang baik. 60% kasus ulkus diabetikum berkaitan erat dengan neuropati perifer. Diestimasikan bahwa risiko mengalami komplikasi ulkus kaki diabetes adalah 15%. [2]
Indonesia
Pada tahun 2016, World Health Organization mencatat angka prevalensi diabetes di Indonesia adalah 7% dari total populasi. Sejak tahun 1980, angka prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat. [14] Persentase ulkus diabetikum sebagai komplikasi diabetes mellitus pada tahun 2011 di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM) adalah 8.70%. [10]
Mortalitas & Morbiditas
Pada tahun 2015, disetimasikan sekitar 1.6 juta kematian disebabkan oleh diabetes. Diabetes diperkirakan akan berada di posisi ke-tujuh sebagai penyebab kematian terbanyak pada tahun 2030. [13]
Diabetes menyebabkan kematian sebanyak 6% dari total kematian dari seluruh usia di Indonesia pada tahun 2016. Diabetes menyebabkan sekitar 50,000 kematian di tahun 2016 pada kelompok usia 70 tahun ke atas. [14]
Untuk ulkus diabetikum sendiri, mortalitas seringkali diasosiasikan dengan sclerosis yang terjadi di arteri besar seperti arteri koroner atau renal. Angka survival jangka panjang untuk pasien dengan amputasi buruk, terutama pada pasien dengan peripheral artery disease (PAD) atau insufisiensi renal. Prediktor kematian yang signifikan pada pasien dengan amputasi adalah usia, kelamin laki-laki, insufisiensi renal kronik, dialisis, dan PAD. [15]
Amputasi untuk ulkus diabetes menyebabkan morbiditas yang tinggi; sekitar 0.03% -1.5% pasien dengan ulkus diabetik akan memerlukan amputasi. [1,3] Pada pasien dengan neuropati, bila manajemen yang baik telah sukses menyembuhkan ulkus diabetikum, tingkat rekurensi adalah 66% dan tingkat amputasi meningkat menjadi 12%. [3]