Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Grave's Disease general_alomedika 2019-05-13T08:39:41+07:00 2019-05-13T08:39:41+07:00
Grave's Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Grave's Disease

Oleh :
dr. Junita br Tarigan
Share To Social Media:

Diagnosis Grave's disease biasanya muncul ketika terdapat keluhan seperti tremor, eksoftalmus, peningkatan denyut jantung, penurunan berat badan, dan pembesaran kelenjar thyroid.

Anamnesis

Pasien dengan Grave's disease pada umumnya akan mengeluhkan gejala yang timbul akibat peningkatan hormon tiroksin. Gejala tersebut antara lain perasaan cemas dan mudah tersinggung, kelemahan otot, tidak tahan panas, gangguan tidur, berdebar-debar, tremor, diare, berat badan menurun dengan pola makan berlebih, rambut rontok, dan benjolan di leher yang menimbulkan gangguan menelan dan gangguan pernapasan.

Pasien wanita biasanya akan mengeluhkan gangguan siklus menstruasi dan keguguran tanpa penyebab lainnya. Sebagian kecil penderita akan mengeluhkan kulit tungkai bawah yang semakin menebal dan kemerahan. Keadaan ini sering dikenal dengan myxedema pretibial atau dermopati penyakit graves, serta densitas tulang yang semakin berkurang. Bola mata pasien biasanya akan tampak melebar akibat retraksi kelopak mata yang sering dikenal dengan ophtalmopati graves.[2,6,7]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang khas pada pasien dengan Grave's disease adalah adanya benjolan akibat pembesaran kelenjar tiroid yang simetris dan ikut dengan gerakan menelan. Selain gangguan pada kelenjar tiroid, pada pemeriksaan fisik pasien graves juga terdapat gangguan ekstratiroid yaitu denyut nadi yang cepat dan tidak teratur; myxedema pretibial yaitu kulit tungkai bawah yang semakin merah dan menebal; dan graves ophthalmopathy yaitu pembesaran bola mata akibat retraksi dari kelopak mata. [2,5,7]

Pada graves ophthalmopathy ditemukan gangguan tajam penglihatan akibat penekanan pada saraf optikus.[2,5,7] Gambaran pasien dengan graves ophthalmopathy ini dapat dibagi menjadi: Mobius’ sign (gangguan gerak konvergen bola mata); von graefe’s sign (ketidakmampuan kelopak mata atas untuk mengikuti gerak bola mata ke arah bawah); Joffroy’s sign (otot fasial yang tidak bergerak pada saat gerak bola mata ke arah atas); lid lag sign (kelopak mata atas berada di atas iris pada saat gerak bola mata ke arah bawah). [6]

Diagnosis Banding

Gejala Grave's disease ditimbulkan akibat keadaan tirotoksikosis. Penyakit lain yang menimbulkan gejala tirotoksikosis adalah:

  • Tiroiditis subakut yang diawali infeksi saluran nafas atas, nyeri pada leher, namun pada pemeriksaan iodine radioaktif, ambilan iodin normal. Penyakit ini dapat sembuh sendiri.
  • Silent tiroiditis yang terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan dan tidak nyeri

  • Struma multinodular toksik yaitu keadan tirotoksikosis yang timbul pada usia tua dan ditandai dengan perabaan kelenjar tiroid berupa benjolan yang tidak teratur.
  • Tirotoksikosis iatrogenik akibat konsumsi hormon tiroid.
  • Iodine induced thyrotoxicosis yang terjadi pada pasien dengan nodul tiroid dan sebelumnya terpapar terhadap kontras yang mengandung iodine atau amiodarone.

  • Adenoma hipofisis yang mensekresikan hormon tirotropin dan merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin.
  • Tirotoksikosis akibat koriogonadotropin human beta yaitu gejala tirotoksikosis yang dapat terjadi pada kehamilan dengan mola hidatidosa, koriokarsinoma, dan karsinoma testis. [8]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakan diagnosis dari Grave's disease antara lain:

Pemeriksaan Biokimia Darah

Pada pemeriksaan biokimia darah akan tampak penurunan dari kadar TSH sampai < 0.01 mU/l sampai tidak terdeteksi sama sekali.

Kadar hormon tiroid yaitu T3 dan free T4 akan meningkat. Pada keadaan awal atau hipertiroid subklinis kadar T3 dan free T4 dapat normal sedangkan kadar TSH mulai menurun.

Pada pasien wanita yang sedang hamil atau menyusui pemeriksaan scan tiroid dan uptake iodin menjadi kontraindikasi. Pada keadaan ini sering dilakukan pemeriksaan antibodi reseptor TSH untuk memastikan penyebab tirotoksikosis adalah penyakit graves. [1,4,5,6]

Ultrasonografi Kelenjar Tiroid

Ultrasonografi (USG) kelenjar tiroid merupakan teknik pemeriksaan yang cenderung mudah dan tidak invasif. Pada pemeriksaan ultrasonografi Grave's disease akan tampak gambaran kelenjar tiroid yang membesar dan diffuse dengan gambaran hypoechoic. Tingkat sensitivitas teknik ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan skintigrafi kelenjar tiroid yaitu 95.2% dan nilai spesifitas 16%.

Ultrasonografi doppler berguna untuk membedakan Grave's disease dengan struma multinodular toksik non autoimun dimana vaskularisasi intranodus pada Grave's disease normal dengan vaskularisasi ekstranodus yang meningkat. Sedangkan, pada pasien struma multinodul toksik non autoimun vaskularisasi intranodul dan perinodul meningkat sedangkan vaskularisasi ekstranodul yang normal. [4,5] Pemeriksaan ini juga dapat menjadi acuan pada saat melakukan tindakan biopsi untuk memastikan diagnosis penyakit graves. [6]

Scintigrafi Kelenjar Tiroid

Prinsip pemeriksaan ini adalah menilai distribusi iodine di kelenjar tiroid. Pada Grave's disease akan tampak distribusi merata sedangkan pada penyakit lain yang menimbulkan hipertiroid akan tampak distribusi iodin yang terbatas pada nodus. Pemeriksaan ini biasanya digabungkan dengan pemeriksaan ambilan iodin radioaktif. [2,5]

Radioactive Iodine Uptake Test

Prinsip pemeriksaan ini adalah menentukan jumlah penangkapan iodin oleh kelenjar tiroid. Pemeriksaan ini dilakukan jika etiologi tirotoksikosis belum dapat dipastikan. Tangkapan iodine yang tinggi mengindikasikan penyakit graves. [2,6]

Biopsi Aspirasi Jarum Halus

Pemeriksaan ini dilakukan jika pada kelenjar tiroid teraba nodul dan bertujuan untuk menentukan jenis nodul yaitu malignansi atau benigna melalui pemeriksaan histopatologi. [6] Penelitian oleh Tam et al di Spanyol menunjukkan hampir 33.6% pasien dengan Grave's disease memiliki nodul pada kelenjar tiroid dan risiko terjadinya keganasan meningkat pada pasien Grave's disease dengan nodul tiroid yaitu 13% dibandingkan dengan pasien tanpa nodul tiroid yaitu 8%.[8]

Gambaran histopatologi pada Grave's disease adalah peningkatan jaringan fibrosa pada septum interlobularis, infiltrat limfosit, kromatin kasar dan sitoplasma yang bergranula serta sebukan eosinofil pada folikel tiroid yang dikelilingi oleh sel epitel kolumnar dan inti sel yang bulat serta sel yang mengalami hiperplasia dan hipertrofi. [3]

Referensi

2. Department of Health and Human Serivices, U.S. "Graves Disease." march 12, 2012.
3. Thompson, Lester D. R. "Diffuse hyperplasia of the thyroid gland (Graves' disease)." Ear, Nose and throat Journal, 2007: 666-7.
5. Bartelana. "Diagnosis and management of Graves disease: a global overview: Review." Nat. Rev. Endocrinol. , 2013: 724-734.
6. Endocrinology, The Indonesian Society of. "Indonesian Clinical Practice Guidelines for Hyperthyroidism ." Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies , 2012.
7. University of Michigan, Michigan Medicine. "Hypertiroidsm and graves disease." 2018.
8. Erik D, Schraga. "Hyperthyroidism, Thyroid Storm, and Graves Disease." Medscape, 2018.

Epidemiologi Grave's Disease
Penatalaksanaan Grave's Disease

Artikel Terkait

  • Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
    Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
  • Terapi Radioiodine Vs Obat Antitiroid untuk Penyakit Graves - Telaah Jurnal
    Terapi Radioiodine Vs Obat Antitiroid untuk Penyakit Graves - Telaah Jurnal
  • Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
    Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
17 hari yang lalu
Follow-up pasien hipertiroid - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
Alo dr. Hendra, Sp.PDIzin bertanya dok. Untuk pasien hipertiroid akibat Grave's disease yang sudah menjalani operasi tiroidektomi total (karena ada...
Anonymous
30 Mei 2022
Terapi Radioiodine pada Hipertiroidisme - Kedokteran Nuklir Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Ivana, , SpKN(K), MKes, FANMB,Ijin bertanya dok, apa indikasi terapi radioiodine pada hipertiroidisme ya dok? Terimakasih dok 
Anonymous
24 Mei 2022
Pemberian beta blocker pada Grave's Disease - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Restie Warapsari, Sp. PD. Saya pernah baca mengenai pemberian obat golongan beta blocker untuk menekan gejala palpitasi dan dan cemas pada pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.