Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Grave's Disease general_alomedika 2023-03-16T13:47:01+07:00 2023-03-16T13:47:01+07:00
Grave's Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Grave's Disease

Oleh :
dr.Alvi Muldani
Share To Social Media:

Patofisiologi Graves’ disease atau penyakit Graves melibatkan adanya thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) atau juga dikenal sebagai thyroid-stimulating antibody (TSAb).[1,2]

Autoimunitas pada Grave’s Disease

Limfosit B mensintesis thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) di dalam sel tiroid. Limfosit B dirangsang oleh limfosit T yang disensitisasi oleh antigen pada kelenjar tiroid. Thyroid-stimulating immunoglobulin berikatan dengan thyroid-stimulating hormone receptor (TSH-R) pada membran sel tiroid dan merangsang efek TSH. Hal ini memicu sintesis hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid. Hasil akhirnya adalah hipertiroidisme dan tiromegali.[1]

Efek antibodi ini diperankan oleh isotop IgG1 dan berikatan dengan epitop TSH-R ekstraseluler yang terdiri dari leusin. TSH-R ini juga berinteraksi dengan reseptor IgF1 pada permukaan sel tiroid dan fibroblast orbita. Stimulus TSI yang berikatan dengan reseptor tirotropin atau TSH-R akan meningkatkan produksi siklik AMP intraseluler yang mengakibatkan pertumbuhan sel tiroid dan produksi hormon tiroksin berlebih.[2]

Beberapa faktor lain, termasuk kehamilan, kelebihan yodium, infeksi, stres, merokok, dan interferon alfa memicu respons imun pada gen yang rentan hingga akhirnya menyebabkan Grave’s disease.[1]

Oftalmopati pada Grave’s Disease

Oftalmopati pada Grave’s disease disebabkan oleh peradangan, proliferasi sel, serta peningkatan pertumbuhan otot ekstraokular, jaringan ikat, dan adiposa retroorbital karena aksi TSAb dan sitokin yang dilepaskan oleh limfosit T sitotoksik. Sitokin dan antibodi perangsang tiroid ini mengaktivasi fibroblas periorbital dan preadiposit, menyebabkan sintesis glikosaminoglikan (GAG) hidrofilik berlebih dan pertumbuhan lemak retroorbital.

Glikosaminoglikan menyebabkan pembengkakan otot dengan menarik air. Perubahan ini menimbulkan proptosis, diplopia, kongesti, dan edema periorbital. Jika tidak diobati, akhirnya menyebabkan fibrosis otot yang tidak dapat diubah.[1]

Mekanisme Munculnya Gejala Lain

Patogenesis manifestasi langka lainnya dari Grave’s disease, seperti miksedema pretibial dan acropachy tiroid kurang dipahami. Beberapa ahli menduga manifestasi ini berkaitan dengan stimulasi fibroblas yang dimediasi sitokin.

Banyak gejala hipertiroidisme seperti takikardia, berkeringat, tremor, dan lid lag dianggap terkait dengan peningkatan sensitivitas terhadap katekolamin.[1]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Pokhrel B, Bhusal K. Graves Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
2. Kahaly GJ, Bartalena L, Hegedüs L, Leenhardt L, Poppe K, Pearce SH. 2018 European Thyroid Association Guideline for the Management of Graves’ Hyperthyroidism. Eur Thyroid J. 2018;7:167–86.

Pendahuluan Grave's Disease
Etiologi Grave's Disease

Artikel Terkait

  • Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
    Untung Rugi Operasi Transoral Endoscopic Thyroidectomy via Vestibular Approach (TOETVA)
  • Terapi Radioiodine Vs Obat Antitiroid untuk Penyakit Graves - Telaah Jurnal
    Terapi Radioiodine Vs Obat Antitiroid untuk Penyakit Graves - Telaah Jurnal
  • Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
    Perkembangan Diagnostik Nodul Tiroid dengan Artificial Intelligence
  • Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
    Peran Thyroid Scintigraphy dalam Mendiagnosis Kelainan Tiroid
  • Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan
    Manajemen Hipertiroid Dalam Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
16 Maret 2023
Diagnosis dari hasil pemeriksaan tiroid
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi... saya ada pasien keluhanya badan lemas, tremor, kadang2 keringat dingin, pusing atau oyong saat berdiri terlalu lama, sering...
dr. Aud Prima Pribadi
25 Januari 2023
Gejala takikardi dan hasil lab kadar T4 di atas normal
Oleh: dr. Aud Prima Pribadi
8 Balasan
Alo Dokter, saya ada Pasien laki2 usia 34 thn, riw.beberapa kali Takikardi 120-130 bpm. Tidak ada teraba benjolan abnormal di leher. Ada riw.Hipertensi dlm...
Anonymous
27 November 2022
Pengobatan hipertiroid pada kehamilan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Kalo untuk ibu hamil dengan eutiroid pengobatan dengan tyrozol sudah 6 bulan,untuk kehamilan obatnya bagaimana untuk penderita hipertiroid

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.