Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Kista Epidermoid general_alomedika 2022-02-18T13:59:37+07:00 2022-02-18T13:59:37+07:00
Kista Epidermoid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kista Epidermoid

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi
Share To Social Media:

Etiologi kista epidermoid adalah proliferasi sel epidermoid permukaan yang terimplantasi di dalam sebuah ruang terbatas di dalam dermis. Proses ini dapat terjadi secara spontan/sporadik  (dari sekuestrasi epidermis selama periode embriogenesis atau sumbatan folikel) atau akibat implantasi elemen epitel secara traumatik/bedah.

Kista epidermoid berasal dari infundibulum folikel. Karena itu, sumbatan pada unit pilosebasea (lubang folikel) juga dapat menyebabkan kista epidermoid, seperti ditemukan pada pasien acne vulgaris.[1,2,5,6] Implantasi epitel yang menimbulkan kista epidermoid juga dapat berasal dari luka ketika bercukur dan gigitan serangga.[7]

Trauma dan Iatrogenik

Kista epidermoid sejati terbentuk dari implantasi elemen epitel di dalam dermis. Cedera tertentu, terutama crush injury, dapat menyebabkan pembentukan kista epidermoid. Misalnya kista subungal atau falang terminal pada jari dengan riwayat terjepit pintu mobil.[2]

Prosedur bedah apapun memiliki potensi menyebabkan kista epidermoid. Tindakan yang pernah dilaporkan diikuti dengan perkembangan kista epidermoid antara lain rinoplasti, augmentasi payudara, liposuction, graft dermal, graft miokutaneus, biopsi jarum, dan trakeostomi.[2,4] Kista epidermoid didapat yang terletak pada visera abdomen dapat disebabkan oleh implantasi iatrogenik fragmen epidermis melalui peralatan bedah pada pasien dengan riwayat operasi abdomen.[6]

Sindroma yang Berkaitan

Kista epidermoid dengan awitan dini dan lokalisasi atipikal seperti keterlibatan ekstremitas dan retroaurikula dapat merupakan tanda sindroma Gardner (familial adenomatous polyposis atau FAP). Kondisi ini diturunkan secara autosomal dominan dan diasosiasikan dengan pembentukan polip kolorektal multipel, yang memiliki risiko tinggi berkembang menjadi ganas.

Kista epidermoid multipel yang terbentuk pada trunkus dan ekstremitas juga dapat ditemukan pada sindroma Gorlin (sindroma nevus sel basal). Pada individu berusia lanjut dengan sindroma Favre-Racouchot (elastosis nodular dengan kista dan komedon), kista epidermoid dapat diakibatkan oleh paparan sinar matahari kronik.[1,5]

Contoh sindrom lain dengan kista epidermoid adalah pachyonychia kongenita dan sindroma Lowe (kelainan okulo-serebral-renal). Kalsinosis skrotal idiopatik menandakan stadium akhir kalsifikasi distrofik kista epidermoid.[2,8]

Bila kista epidermoid terjadi sebelum pubertas dengan jumlah dan lokasi yang tidak biasa, perlu dicurigai adanya sindroma kongenital.[1,3]

Medikasi

Pasien yang menggunakan obat inhibitor BRAF seperti vemurafenib dan encorafenib dapat menderita kista epidermoid pada wajah. Imiquimod dan siklosporin dilaporkan menyebabkan kista epidermoid.[1,3]

Milium

Milium adalah kista epidermoid berukuran kecil yang terbentuk sementara. Milium dapat terjadi pada semua umur, tetapi umumnya pada periode neonatus. Milia transien adalah masalah umum pada sekitar separuh bayi baru lahir. Milia primer terjadi secara idiopatik sedangkan etiologi milia sekunder adalah sebagai berikut:

  • Pada lokasi trauma seperti luka bakar

  • Bersamaan dengan dermatosis
  • Kondisi genodermatosis tertentu, misalnya pada epidermolisis bullosa, pemfigoid bullosa, porphyria cutanea tarda, dan sunburn

  • Setelah prosedur kosmetik seperti dermabrasi, cryotherapy tumor kulit
  • Pasca terapi leishmaniasis kutaneus dan lupus vulgaris [1]

Milia multipel yang terletak pada dasar eritema dan edema disebut milia en plaque. Etiologi kondisi ini belum jelas. Mayoritas pasien dengan milia en plaque adalah wanita paruh baya. Milia multipel pada usia muda dapat ditemukan pada individu dengan sindroma Bazex-Dupré-Christol, Rombo, Gorlin, hipotrichosis Maria-Unna (tricho-displasia herediter), orofasial digital tipe 1, dan Brooke-Spiegler.[1]

Faktor Risiko

Faktor risiko kista epidermoid antara lain faktor genetik. Mayoritas lesi bersifat sporadis, tetapi faktor keturunan mungkin memiliki peranan, terutama pada pasien dengan lesi multipel.[1]

Pada kista epidermoid palmoplantar, infeksi HPV (Human Papillomavirus), pajanan ultraviolet, dan oklusi kelenjar ekrin dapat menjadi faktor risiko yang mendukung pembentukan kista. HPV juga diidentifikasi pada kasus-kasus kista epidermoid nonpalmoplantar.[2,5]

Referensi

1. Hoang VT, Trinh CT, Nguyen CH, Chansomphou V, Chansomphou V, Tran TTT. Overview of epidermoid cyst. Eur J Radiol Open. 2019;6:291–301.
2. Fromm LJ, Elston DM. Epidermal inclusion cyst. 10 Juli 2018. Diunduh dari https://emedicine.medscape.com/article/1061582-clinical#showall
3. Zito PM, Scharf R. Cyst, epidermoid (sebaceous cyst). 11 Desember 2019. Diunduh dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499974/
4. Dutta M, Saha J, Biswas G, Chattopadhyay S, Sen I, Sinha R. Epidermoid cysts in head and neck: our experiences, with review of literature. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2013;65:14–21.
5. Weir CB, St. Hilaire NJ. Epidermal inclusion cyst. 9 Mei 2019. Diunduh dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532310/
6. Sahoo MR, Gowda MS, Behera SS. Unusual site and uncommon presentation of epidermoid cyst: a rare case report and review of literature. BMJ Case Reports. 2013;1–3.
7. Mahalakshmi S, Reddy S, Ramamurthy TK, Shilpa B. Rare locations of epidermoid cyst : case reports and review.Ethiop J Health Sci. 2016;26(6):595-601.
8. Wollina U, Langner D, Tchernev G, França K, Lotti T. Epidermoid cysts – a wide spectrum of clinical presentation and successful treatment by surgery: a retrospective 10-year analysis and literature review. Open Access Maced J Med Sci. 2018;6(1):28–30.

Patofisiologi Kista Epidermoid
Epidemiologi Kista Epidermoid
Diskusi Terkait
drg.Riris Tri Herningsih
14 April 2020
Laki-laki dengan keluhan terdapat benjolan pada daun telinga (tindik anting)
Oleh: drg.Riris Tri Herningsih
1 Balasan
Selamat sore TS. Saya mau menanyakan bgmn cara mengatasi telinga anak saya (laki) pas di bagian tempat tindik anting ada benjolan di kiri dan kanan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.