Etiologi Atresia Intestinal
Etiologi atresia intestinal belum diketahui secara pasti, namun diketahui ada faktor genetik dan kelainan terkait yang berperan. Etiologi atresia intestinal berbeda-beda berdasarkan letak lesi, seperti :
- Atresia Duodenal
Meskipun tidak ada kelainan genetik spesifik yang menyebabkan atresia duodenal, berbagai laporan kasus menunjukkan kelainan tersebut terjadi pada saudara kandung dan generasi lainnya dalam keluarga, dan sering dihubungkan dengan sindrom Down. [8] - Atresia Jejunoileal
Proses yang mendasari terjadinya atresia jejunoileal adalah cedera vaskular yang mengakibatkan iskemi, yang dapat disebabkan oleh volvulus, intususepsi, hernia internal, gastroskisis, omfalokel, atau obat-obatan yang dapat mengakibatkan vasokonstriksi seperti kokain, efedrin, nikotin. [1,4,7] - Atresia Kolon
Percobaan pada binatang menyimpulkan bahwa atresia kolon berhubungan dengan defek yang bersifat herediter pada jalur regulasi fibroblast growth factor. [3]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya atresia intestinal belum diketahui namun beberapa faktor diduga dapat meningkatkan kejadian atresia intestinal seperti :
Antenatal care yang buruk
- Etnis Afrika
- Berat badan lahir rendah
Konsumsi kokain dan rokok selama kehamilan
- Konsumsi ergotamine, kafein, atau pseudoefedrin selama kehamilan (meningkatkan risiko terjadinya atresia multipel)
- Imunosupresi
- Riwayat Graft-versus-host disease maternal [1,9]
Meskipun jarang terjadi, atresia intestinal multipel diduga mempunyai hubungan dengan atresia pilorum dan fistula pilorokoledokal.
Sebuah studi di Belanda meneliti 114 kasus atresia jejunoileal dan ditemukan sebagian besar disertai penyakit penyerta berupa kelainan saluran cerna lainnya (24%), malformasi urogenital(9%), fibrosis kistik(9%), kelainan neurologis(6%), dan penyakit jantung bawaan(4%). [1]
Obstruksi duodenal kongenital sering dihubungkan dengan kelainan kongenital lainnya, yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas pada sebagian besar kasus. Kelainan penyerta yang paling sering adalah sindrom Down dan penyakit jantung bawaan. [1]