Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Atresia Intestinal general_alomedika 2020-01-07T10:24:17+07:00 2020-01-07T10:24:17+07:00
Atresia Intestinal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Atresia Intestinal

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Terdapat dua teori populer yang menjelaskan patofisiologi atresia intestinal, yaitu teori kegagalan rekanalisasi oleh Tandler dan teori cedera vaskular oleh Louw dan Bernard. [1-4,6] Namun, tidak semua spektrum atresia intestinal dapat dijelaskan oleh kedua teori tersebut. [7]

Secara umum, patofisiologi atresia intestinal dibedakan berdasarkan lokasi lesi. Atresia duodenal umumnya dihubungkan dengan teori kegagalan rekanalisasi, sedangkan atresia jejunoileal serta kolon dihubungkan dengan teori cedera vaskular. [1,3,8]

Teori Kegagalan Rekanalisasi

Mulai minggu ke-4 gestasi, endoderm berkembang menjadi gut tube. Pada minggu ke-6 dan 7, epitel saluran cerna berproliferasi pesat dan mengobliterasi lumen intestinal. Lumen yang tertutup tersebut secara gradual mengalami rekanalisasi dalam beberapa minggu. [1,7,8]

Menurut hipotesis Tandler, atresia intestinal diakibatkan oleh kegagalan rekanalisasi setelah obliterasi lumen pada tahap proliferasi epitel. Pada atresia duodenal, kegagalan rekanalisasi terjadi pada minggu 8-10 gestasi. [1,7]

Namun, hipotesis tersebut tidak dapat menjelaskan cairan empedu, sel skuamosa, dan lanugo yang ditemukan distal dari obstruksi pada kasus atresia jejunoileal. Hal ini menunjukkan bahwa atresia terjadi setelah periode pembentukan lumen intestinal. [7]

Teori Cedera Vaskular

Pada tahun 1955, Louw dan Barnard melakukan percobaan ligasi pembuluh darah mesenterik pada percobaan dengan binatang. Ligasi tersebut mengakibatkan atresia pada usus halus, yang secara klinis serupa dengan atresia intestinal pada neonatus. Percobaan tersebut merupakan dasar teori cedera vaskular, yang sering dihubungkan dengan atresia jejunoileal. [4,7]

Namun, teori cedera vaskular tidak dapat menjelaskan atresia duodenal, atresia kolon, serta atresia tipe I (atresia membran intraluminal). Di samping itu, anatomi duodenum dan kolon berbeda dengan jejunum-ileum. Duodenum dan kolon terfiksasi pada dinding posterior abdomen, membuat kedua struktur tersebut lebih terlindungi dari faktor mekanik seperti kinking atau volvulus yang dapat mengakibatkan cedera vaskular. [4,7]

Meskipun demikian, terdapat literatur yang mengaitkan teori cedera vaskular dengan atresia kolon. [3]

Klasifikasi

Grosfeld, et al. memodifikasi klasifikasi atresia intestinal dan ini menjadi klasifikasi yang tersering digunakan saat ini :

  • Tipe I: membran/web

  • Tipe II: blind end yang dihubungkan jaringan fibrosa
  • Tipe IIIa: blind end yang tidak berhubungan
  • Tipe IIIb: deformitas apple-peel

  • Tipe IV: gambaran string of sausages [1,5]

Gambar 1. Berbagai gambaran atresia: (A) gaster dan duodenum yang berdilatasi; (B) web duodenal; (C) web ileal; (D) atresia jejunal tipe II; (E) atresia jejunoileal tipe IIIb; (F) atresia jejunoileal tipe IV. Sumber: Openi, 2016

Gambar 1. Berbagai gambaran atresia: (A) gaster dan duodenum yang berdilatasi; (B) web duodenal; (C) web ileal; (D) atresia jejunal tipe II; (E) atresia jejunoileal tipe IIIb; (F) atresia jejunoileal tipe IV. Sumber: Openi, 2016

Referensi

1. Shalkow J, Small Intestinal Atresia and Stenosis, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/939258-overview#showall
3. Modi BP. Intestinal Atresia, Stenosis, and Webs, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/940615-overview#showall
4. Vecchia LK, Grosfeld JL, West KW, et al. Intestinal Atresia and Stenosis: A 25-Year Experience With 277 Cases, Arch Surg, 1998;133(5):490-497. doi:10.1001/archsurg.133.5.490
5. Flynn-O’Brien KT, Rice-Townsend S, Ledbetter DJ. Structural Anomalies of the Gastrointestinal Tract, in Avery’s Diseases of The Newborn, 2018, 10th ed. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/intestine-atresia
7. Aggerwal N, Sugandhi N, Kour H, et al., Total intestinal atresia: Revisiting the pathogenesis of congenital atresias, Journal of Indian Association of Pediatric Surgeons, 2019;24(4):303-306. doi:0.4103/jiaps.JIAPS_204_18
8. Pathak M, Narula D. A Case of Duodenal Atresia with Apple Peel Appearance: Challenging the Current Embryology, J Clin Neonatol, 2014;3(2):112–114. doi: 10.4103/2249-4847.134709

Pendahuluan Atresia Intestinal
Etiologi Atresia Intestinal
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 20:01
Gatal pada kemaluan
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin bertanya pasien dengan keluhan gatal tidak tertahan kan sejak 1 Minggu yang lalu di kemaluan, gatal terasa sampai didalam vagina, lalu pasien memakai...
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 15:11
Webinar Pergemi Bali
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Pergemi Cabang Bali mengadakan Webinar Tatalaksana Nyeri Campuran dan Osteoporosis pada Lanjut UsiaNarasumber :Dr. dr. I Gusti Putu Suka Aryana,...
dr.Dizi Bellari Putri
Kemarin, 15:00
Ask the Expert Spesialis Penyakit Dalam di Forum Diskusi Alomedika - Selasa, 24 Mei 2022, 15.00 - 17.00 WIB
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO, Dokter!Ask the Expert kembali lagi bersama Spesialis Penyakit Dalam. Mari sejawat diskusikan kasus pasien maupun studi terbaru dengan ahlinya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.