Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Oligospermia general_alomedika 2023-02-27T08:03:18+07:00 2023-02-27T08:03:18+07:00
Oligospermia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Oligospermia

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan medikamentosa oligospermia seperti terapi hormonal, yaitu agonis dopamin, aromatase inhibitor, dan selective estrogen receptor modulators. Pembedahan juga bisa diperlukan sesuai indikasi. Selain penatalaksanaan medikamentosa dan pembedahan, tata laksana awal yang dapat dipertimbangkan adalah perubahan gaya hidup saja tanpa intervensi obat–obatan dan tindakan.

Perubahan Gaya Hidup

Tata laksana awal pada oligospermia adalah perubahan gaya hidup. Pada beberapa kasus, hanya dengan perubahan gaya hidup, kehamilan dapat terjadi dalam waktu 2 tahun.[18]

Perubahan gaya hidup yang dapat disarankan seperti menghentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol, melakukan kegiatan yang dapat mengurangi stress seperti berolahraga, menghindari obat–obatan terlarang misalnya marijuana, serta mengurangi lubrikan yang berpotensi toksik pada saat melakukan aktivitas seksual.[18]

Saran untuk menggunakan boxer dan mengurangi penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat dapat diberikan. Kurangi kegiatan sauna dan berendam air panas juga dapat direkomendasikan. Hal tersebut berhubungan dengan penurunan produksi sperma, karena diduga menyebabkan penurunan suhu testis.[18]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa pada pasien dengan oligospermia berupa terapi hormonal, agonis dopamin, aromatase inhibitor, dan selective estrogen receptor modulators.

Terapi Hormonal

Terapi hormonal yang dapat digunakan berupa gonadotropin–releasing hormone (GnRH) dan gonadotropin. Pemberian GnRH secara pulsatil dilakukan pada pria infertil dengan hipogonadisme hipogonadotropik yang mengalami defisiensi GnRH.

Saat ini, GnRH masih kontroversial dan sampai saat ini masih dalam uji klinis. GnRH diberikan dengan subcutaneous infusion pump dalam dosis 25–200 ng/kgBB per pulsatil tiap 2 jam.[6,7,18]

Terapi dengan gonadotropin dilakukan pada pria infertil dengan gangguan pada hipofisis. Gonadotropin yang digunakan sebagai terapi infertilitas, antara lain human chorionic–gonadotropin (hCG), human menopausal gonadotropin (hMG), dan highly purified atau recombinant human follicle–stimulating hormone (rhFSH).

Pemberian hCG dalam dosis 1.500–3.000 IU secara subkutan atau intramuskular, 2 kali per minggu. Bila target kadar testosteron serum tercapai setelah pemberian hCG, tetapi spermatogenesis belum terjadi, terapi diikuti dengan pemberian rhFSH. Pemberian rhFSH dalam dosis 100–150 IU, 2–3 kali per minggu.

Selain hCG dan rhFSH, pemberian hMG dapat dilakukan pada pria infertil dalam dosis 75 IU 2–3 kali per minggu.[6,7]

Agonis Dopamin

Pada pria infertil dengan hiperprolaktinemia yang disebabkan oleh tumor hipofisis, agonis dopamin dapat digunakan. Agonis dopamin, seperti cabergoline dan bromocriptine, telah lama digunakan pada infertilitas pria yang disebabkan oleh hiperprolaktinemia.

Cabergoline diberikan dalam dosis 0,5–1 mg 2 kali per minggu, sedangkan bromocriptine diberikan dalam dosis 2,5–5 mg 2 kali per minggu. Pria infertil akibat hiperprolaktinemia yang gagal pengobatan agonis dopamin dapat direkomendasikan untuk menjalani terapi pembedahan.[6,7]

Aromatase Inhibitor

Penggunaan aromatase inhibitor dapat meningkatkan kadar testosteron, menurunkan kadar estrogen, dan menghambat metabolisme testosteron perifer, di mana kadar testosteron rendah disertai kadar estrogen tinggi dapat menghambat spermatogenesis.

Aromatase inhibitor yang digunakan sebagai terapi infertilitas adalah anastrozol dan letrozole. Anastrozol diberikan dalam dosis 1 mg/hari, sedangkan letrozole diberikan dalam dosis 2,5 mg/hari. [6,7]

Selective Estrogen Receptor Modulators (SERM)

Selective estrogen receptor modulators (SERM) merupakan senyawa yang bekerja sebagai agonis atau antagonis pada reseptor estrogen. SERM, seperti klomifen sitrat, tamoxifen, toremifene, dan raloxifene, biasanya digunakan sebagai terapi kanker payudara dan osteoporosis pada wanita.

Penggunaan SERM menghambat umpan balik estrogen dan meningkatkan produksi luteinizing hormone (LH) dan follicle–stimulating hormone (FSH), sehingga proses spermatogenesis dapat meningkat. Klomifen sitrat diberikan secara titrasi hingga 50 mg/hari, sedangkan untuk tamoxifen 20 mg/hari, toremifene 60 mg/hari, dan raloxifene diberikan dalam dosis 60 mg/hari.[6,7]

Pembedahan

Terapi pembedahan dilakukan untuk mengekstraksi sperma setelah terapi medikamentosa dilakukan. Terapi medikamentosa dapat meningkatkan spermatogenesis fokal pada pasien oligospermia, sehingga konsentrasi sel sperma yang dapat diambil melalui pembedahan akan meningkat.

Ekstraksi sperma dilakukan secara microsurgery pada tubulus seminiferus dengan microsurgical testicular sperm extraction (micro–TESE). Sperma yang telah diekstraksi digunakan pada intracytoplasmic sperm injection (ICSI) sebagai prosedur fertilisasi in vitro. Selain ekstraksi sperma, micro–TESE juga digunakan sebagai metode biopsi untuk menentukan kelainan histopatologi pada pasien oligospermia.[7,15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

6. Fraietta R, Zylberstejn DS, Esteves SC. Hypogonadotropic hypogonadism revisited. Clinics. 2013;68:81-8.
7. Dabaja AA, Schlegel PN. Medical treatment of male infertility. Translational andrology and urology. 2014 Mar;3(1):9.
15. Janosek-Albright KJ, Schlegel PN, Dabaja AA. Testis sperm extraction. Asian journal of urology. 2015 Apr 1;2(2):79-84.
18. Leslie SW, Soon-Sutton TL, Khan MAB. Male Infertility. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562258/

Diagnosis Oligospermia
Prognosis Oligospermia

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Suplementasi Asam Folat dan Zink untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
    Suplementasi Asam Folat dan Zink untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
  • Efikasi Tamoxifen Pada Infertilitas Pria
    Efikasi Tamoxifen Pada Infertilitas Pria
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
03 November 2021
Suplemen untuk memperbanyak sperma - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Dyandra Parikesit, BMedSci, Sp. U, izin bertanya dokter.Apakah ada suplemen yang dapat memperbanyak sperma? Apakah suplemen tersebut cukup baik untuk...
dr. Nurul Falah
16 Februari 2021
Terapi pendukung pada oligozoospermia dengan suplemen atau makanan? - Andrologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya Prof 🙏Apakah ada suplemen atau makanan yang baik bagi pasien yang mengalami...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.