Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Oligospermia general_alomedika 2023-02-27T07:54:46+07:00 2023-02-27T07:54:46+07:00
Oligospermia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Oligospermia

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Patofisiologi oligospermia berhubungan dengan kegagalan testis memproduksi sel sperma. Kegagalan testis atau testicular failure disebut juga sebagai hipogonadisme. Hipogonadisme terbagi menjadi dua, yaitu hipogonadisme primer atau primary testicular failure, dan hipogonadisme sekunder.

Primary Testicular Failure

Primary testicular failure (PTF) atau hipogonadisme hipergonadotropik adalah keadaan di mana testis gagal memproduksi sel sperma, walaupun kadar hormon adekuat. Berdasarkan histopatologinya, PTF dibagi menjadi empat, yaitu sertoli cell–only syndrome (SCOS), maturation arrest (MA), hipospermatogenesis (HS), dan tubular fibrosis (TF). Pada beberapa kasus, dapat ditemukan perbedaan jenis histopatologi antara kedua testis.[4,5]

Sertoli Cell–Only Syndrome (SCOS) atau Germ Cell Aplasia

Sertoli cell–only syndrome (SCOS) merupakan keadaan tubulus seminiferus yang hanya mengandung sel Sertoli. Pada gambaran histopatologi, tubulus seminiferus mengalami penurunan ukuran diameter dan ketiadaan sel–sel yang berperan dalam spermatogenesis.[4,5]

Maturation Arrest (MA)

Maturation arrest (MA) merupakan keadaan di mana testis gagal memproduksi sel sperma akibat gangguan perkembangan dan diferensiasi sel germinal meskipun jumlah sel germinal cukup.

MA diklasifikasikan menjadi early MA dan late MA. Pada early MA, sel germinal tidak berkembang melewati tahap spermatosit sekunder dan terhambat pada tahap spermatosit primer. Sedangkan pada late MA, sel germinal tidak mengalami perkembangan melewati tahap spermatid.[4,5]

Hipospermatogenesis

Pada hipospermatogenesis, seluruh tahapan spermatogenesis, seperti spermatogenium, spermatosit, spermatid, dan sperma matur ada pada beberapa bagian tubulus seminiferus, tetapi dengan jumlah sedikit. Jumlah dan fungsi sel Leydig dan sel Sertoli dalam batas normal.[4,5]

Tubular Fibrosis (TF)

Fibrosis tubulus seminiferus merupakan keadaan dimana terjadi penebalan membran peritubular dan deposisi kolagen pada membran basal dengan ketiadaan sel germinal intratubular dan sel Sertoli. Sel Leydig biasanya berkurang atau tidak ada.[4]

Hipogonadisme Sekunder

Hipogonadisme sekunder atau hipogonadisme hipogonadotropik merupakan penurunan fungsi testis dalam memproduksi sel sperma yang disebabkan oleh kelainan hormonal akibat gangguan hipotalamus atau hipofisis. Hipogonadisme hipogonadotropik bisa timbul, karena kelainan didapat (acquired) atau kongenital.

Fungsi testis, yaitu produksi testosteron dan spermatogenesis, diatur oleh hypothalamic-pituitary-gonadal (HPG) axis. Spermatogenesis bergantung pada kadar testosteron intratestis dan stimulasi follicle-stimulating hormone (FSH) pada sel Sertoli.[6,7]

Gangguan pada pulsasi pelepasan gonadotropin releasing hormone (GnRH) oleh hipotalamus akibat faktor acquired maupun kongenital menyebabkan gangguan rangsangan terhadap kelenjar hipofisis untuk sekresi hormon gonadotropin, yaitu luteinizing hormone (LH) dan FSH.

Gangguan sekresi LH menyebabkan terhambatnya pelepasan testosteron yang dibutuhkan bersama FSH oleh sel Sertoli untuk inisiasi spermatogenesis, sehingga frekuensi terjadinya proses spermatogenesis berkurang atau tidak terjadi sama sekali.[6,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

4. Halder A, Jain M, Kumar P. Primary testicular failure: an overview. J Clin Diagn Res. 2015;3:e105.
5. Behre HM, Bergmann M, Simoni M, et al. Primary Testicular Failure. In: Feingold KR, Anawalt B, Blackman MR, et al., editors. Endotext. South Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2015-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279076/
6. Fraietta R, Zylberstejn DS, Esteves SC. Hypogonadotropic hypogonadism revisited. Clinics. 2013;68:81-8.
7. Dabaja AA, Schlegel PN. Medical treatment of male infertility. Translational andrology and urology. 2014 Mar;3(1):9.

Pendahuluan Oligospermia
Etiologi Oligospermia

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Suplementasi Asam Folat dan Zink untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
    Suplementasi Asam Folat dan Zink untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
  • Efikasi Tamoxifen Pada Infertilitas Pria
    Efikasi Tamoxifen Pada Infertilitas Pria
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
03 November 2021
Suplemen untuk memperbanyak sperma - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Dyandra Parikesit, BMedSci, Sp. U, izin bertanya dokter.Apakah ada suplemen yang dapat memperbanyak sperma? Apakah suplemen tersebut cukup baik untuk...
dr. Nurul Falah
16 Februari 2021
Terapi pendukung pada oligozoospermia dengan suplemen atau makanan? - Andrologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya Prof 🙏Apakah ada suplemen atau makanan yang baik bagi pasien yang mengalami...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.