Pengawasan Klinis Vaksin Tifoid
Pengawasan klinis saat pemberian vaksin tifoid terutama adalah penyedia jasa pelayanan kesehatan harus mempersiapkan semua kemungkinan untuk menjamin keamanan dan efektivitas penggunaan vaksin. Pasien terlebih dahulu harus di anamnesis mengenai riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap produk vaksin yang sama.[4,17]
Sebelum melakukan vaksin injeksi harus tersedia alat dan obat-obatan untuk menghadapi kemungkinan reaksi anafilaksis. Pemberian vaksin dapat ditunda bila ada infeksi akut dan demam, kecuali pemberian vaksin diharuskan untuk mencegah risiko yang lebih besar. Pernah dilaporkan kasus pingsan setelah vaksin Typhim Vi, maka penyuntikan sebaiknya diberikan pada tempat yang aman dari cedera jatuh. [17]
Vaksin tifoid juga tidak memberikan proteksi total terhadap infeksi Salmonella typhi, orang yang sudah menerima vaksinasi masih dapat tertular penyakit demam tifoid sehingga seseorang harus tetap melakukan tindakan pencegahan terhadap paparan bakteri. [4,17]